Man City vs Inter Milan: Tugas Berat Guardiola Bongkar Benteng Nerazzurri dan Serbuan Lautaro-Dzeko

Sabtu, 10 Juni 2023 - 23:03 WIB
loading...
Man City vs Inter Milan: Tugas Berat Guardiola Bongkar Benteng Nerazzurri dan Serbuan Lautaro-Dzeko
Inter Milan menjadi ujian terakhir Manchester City di final Liga Champions 2022/2023/Foto/Reuters
A A A
ISTANBUL - Manchester City tak hanya menghadapi benteng kokoh Inter Milan pada final Liga Champions 2022/2023. Pasukan Pep Guardiola juga harus menahan serangan balik duet Lautaro Martinez-Edin Dzeko di Stadion Olimpiade Ataturk, Turki, Sabtu (10/6/2023) malam waktu lokal atau Minggu (11/6/2023) pukul 02.00 WIB.

Man City menjadi favorit merebut trofi Liga Champions 2022/2023, sekaligus menyelesaikan misi treble. Obrolan di cafe-cafe di Kota Tua Bosphorous, satu-satunya harapan Inter Milan menghentikan Man City adalah bertahan, lalu bertahan lagi, dan berharap mendapatkan keberuntungan.



Namun, Guardiola menampik anggapan itu. Juru taktik yang membidik menjadi pelatih pertama yang memenangkan dua kali treble -setelah mengklaim gelar La Liga spanyol, Copa del Rey dan Liga Champions bersama Barcelona pada 2009- menilai Inter tidak hanya jago bertahan sebagaimana tim Italia.

Guardiola menyebut Nerazzurri memiliki semua aspek yang mumpuni di semua lini. Di fase knock out, penampilan Inter cukup apik. Mereka hanya kebobolan 3 gol dan mencetak 9 gol. Rinciannya, di babak 16 besar menang 1-0 dan 0-0 vs Porto, di 8 besar vs benfica 2-0 dan 3-3, dan di 4 besar vs AC Milan 2-0 dan 1-0.



"Inter adalah tim yang tidak hanya jago bertahan. Ada kepercayaan bahwa tim-tim Italia hanya tahu bagaimana bertahan, tetapi Inter dapat melakukan banyak hal lainnya," kata Guardiola dengan santai kepada para pewarta, seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/6/2023).

"(Francesco) Acerbi, (Matteo) Darmian, (Alessandro) Bastoni dan (Andre) Onana sangat efektif dalam melakukan start ulang. Dan semua penyerang, dari Lautaro (Martinez) hingga (Joaquin) Correa, tahu bagaimana cara membuat situasi berbahaya."

"Inter memiliki kemampuan untuk menahan bola dan menuntaskannya, mereka tahu bagaimana menyerang dari tengah dan dari sayap. Kami akan berusaha bertahan sebaik mungkin, baik tinggi maupun rendah," ungkap Guardiola.

Mengenai pernyataan playmaker Man City Kevin De Bruyne yang menggambarkan pengejaran Man City untuk trofi Liga Champions sebagai sebagian mimpi dan sebagian obsesi setelah kalah di final dari Chelsea pada 2021 dan disingkirkan Real Madrid pada semifinal musim 2021/2022 dengan cara yang memilukan, Guardiola mengatakan proporsi yang tepat dari obsesi dan keinginan itu sehat tetapi juga dia mengingatkan pemainnya menjaga kesabaran jika skor tetap 0-0, atau permainan lebih lama dari yang diharapkan.

"Anda harus stabil di final. Bertahan dengan baik, menyerang, dan memiliki kontrol. Anda harus bersabar. Yang paling penting adalah berpikir 0-0 dan kami tidak kalah. Tim-tim Italia di posisi 0-0, mereka bisa berpikir mereka menang, tapi bisa saja tidak," katanya.

"Sepanjang pertandingan, penting untuk mengetahui apa yang harus Anda lakukan dan melakukannya dengan baik. Tetapi, ada saat-saat ketika permainan menjadi gila dan kemudian ada saat-saat di mana Anda tidak memikirkan taktik, tetapi tentang apa yang dikatakan hati Anda."

"Tapi kami akan memiliki rencana, ide, dan mengomunikasikannya kepada para pemain. Jika berjalan dengan baik, hari itu akan baik."

Striker Norwegia Haaland telah mencetak 52 gol dalam 52 pertandingan di musim pertamanya bersama Man City. Tapi, dia hanya mencetak satu gol dalam tujuh pertandingan terakhirnya.

Guardiola diingatkan oleh salah satu reporter tentang Haaland yang mimim gol di laga-laga terakhirnya, tapi tetapi dengan cepat Guardiola menepis kekhawatiran apa pun.

"Saya di sini bukan untuk membicarakan angka rata-rata Erling Haaland dalam mencetak gol. Jika Anda ragu dengan Erling Haaland mencetak gol, Anda adalah orang yang kesepian," katanya. "Besok dia akan siap membantu kami memenangkan Liga Champions."

Kemenangan City akan menyamai treble Manchester United di Liga Premier/Piala FA/Liga Champions tahun 1999 sementara Inter Milan berusaha memenangkan trofi Eropa untuk keempat kalinya.

(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2605 seconds (0.1#10.140)