Tuchel Akui Sukses PSG Juarai Coupe de France Sebagai Kemenangan Mahal
loading...
A
A
A
PARIS - Paris Saint Germain (PSG) sukses merebut gelar ketiganya pada musim 2019/2020. Setelah menguasai Trophee des Champions dan Ligue 1 , Les Parisiens merajai Coupe de France usai memukul Saint-Etienne 1-0. Tapi, euphoria itu terasa sedikit hambar.
(Baca Juga: Gol Neymar Jadi Penentu PSG Rengkuh Trofi Coupe de France )
PSG berjaya lewat gol tunggal Neymar pada menit ke-14 di Stade de France, Sabtu (25/7/2020). Namun, pelatih Thomas Tuchel kurang begitu menikmatinya. Dia menyebut itu sebagai kemenangan yang sangat mahal.
“Iya, kami menang di final. Itu hal terpenting. Tapi, ini cukup rumit karena bebagai alasan. Kami menang, tapi masih banyak yang perlu dikembangkan dan dianalisa,” ucap bekas pelatih Borussia Dortmund itu, dilansir skysport.
“Tapi, ini kemenangan yang sangat mahal. Selama tiga pertandingan terakhir melawan Saint-Etienne, mereka selalu mendapat kartu merah pada 30 menit pertama. Saya tidak akan membeberkan apa yang terucap di kamar ganti. Saya tidak punya kabar terbaru mengenai (Kylian) Mbappe,” lanjutnya.
Kemenangan mahal yang di masuk Tuchel karena PSG harus kehilangan Kylian Mbappe . Penyerang berusia 21 tahun asal Prancis itu mengalami cedera engkel kaki kanan setelah ditekel Loic Perrin pada menit ke-31.
Cederanya Mbappe tentu saja menjadi kerugian bagi PSG, sebab terjadi tiga pekan sebelum duel kontra Atalanta di perempat final Liga Champions . “Semua orang yang melihatnya pasti cemas. Semua orang yang melihat pelanggaran itu pasti resah,” ucapnya.
Hal ini membuat Tuchel merasa kecewa dengan kinerja wasit Amaury Delerue lantaran tidak bisa mengendalikan pertandingan. Sebab, pada laga itu Saint-Etienne bermain cukup kasar dimana mendapat enam kartu kuning dan satu kartu merah.
(Baca Juga: PSG Resah Kylian Mbappe Alami Cedera Cukup Parah )
“Itu bermula pelanggaran kepada Neymar. Tapi, kami malah menerima tiga kartu kuning setelah tekel terhadap Mbappe. Awalnya, wasit memberi kartu kuning atas pelanggaran kepada Neymar. Tapi, karena meminta agar wasit melindungi pemain, kami malah menerima tiga kartu kuning,” tutupnya.
(Baca Juga: Gol Neymar Jadi Penentu PSG Rengkuh Trofi Coupe de France )
PSG berjaya lewat gol tunggal Neymar pada menit ke-14 di Stade de France, Sabtu (25/7/2020). Namun, pelatih Thomas Tuchel kurang begitu menikmatinya. Dia menyebut itu sebagai kemenangan yang sangat mahal.
“Iya, kami menang di final. Itu hal terpenting. Tapi, ini cukup rumit karena bebagai alasan. Kami menang, tapi masih banyak yang perlu dikembangkan dan dianalisa,” ucap bekas pelatih Borussia Dortmund itu, dilansir skysport.
“Tapi, ini kemenangan yang sangat mahal. Selama tiga pertandingan terakhir melawan Saint-Etienne, mereka selalu mendapat kartu merah pada 30 menit pertama. Saya tidak akan membeberkan apa yang terucap di kamar ganti. Saya tidak punya kabar terbaru mengenai (Kylian) Mbappe,” lanjutnya.
Kemenangan mahal yang di masuk Tuchel karena PSG harus kehilangan Kylian Mbappe . Penyerang berusia 21 tahun asal Prancis itu mengalami cedera engkel kaki kanan setelah ditekel Loic Perrin pada menit ke-31.
Cederanya Mbappe tentu saja menjadi kerugian bagi PSG, sebab terjadi tiga pekan sebelum duel kontra Atalanta di perempat final Liga Champions . “Semua orang yang melihatnya pasti cemas. Semua orang yang melihat pelanggaran itu pasti resah,” ucapnya.
Hal ini membuat Tuchel merasa kecewa dengan kinerja wasit Amaury Delerue lantaran tidak bisa mengendalikan pertandingan. Sebab, pada laga itu Saint-Etienne bermain cukup kasar dimana mendapat enam kartu kuning dan satu kartu merah.
(Baca Juga: PSG Resah Kylian Mbappe Alami Cedera Cukup Parah )
“Itu bermula pelanggaran kepada Neymar. Tapi, kami malah menerima tiga kartu kuning setelah tekel terhadap Mbappe. Awalnya, wasit memberi kartu kuning atas pelanggaran kepada Neymar. Tapi, karena meminta agar wasit melindungi pemain, kami malah menerima tiga kartu kuning,” tutupnya.
(mirz)