Gawat! Barcelona Jadi Target Ribuan Serangan Siber
loading...
Barcelona kabarnya sedang dipusingkan oleh ribuan serangan siber kepada organisasi atau indvidu, baik itu pemain maupun staf di dunia maya. Foto: reuters
A
A
A
BARCELONA - Barcelona tidak hanya sibuk mengurusi persiapannya untuk meraih gelar di lapangan hijau. El Azulgrana juga dipusingkan oleh ribuan serangan siber kepada organisasi atau indvidu, baik itu pemain maupun staf.
(Baca Juga: Pelatih Atalanta Kecewa PSG Kehilangan Mbappe Akibat Cedera )
Walau La Liga musim 2019/2020 sudah berakhir, Barcelona masih punya agenda di Liga Champions . Mereka akan menjamu Napoli pada leg kedua babak 16 besar di Camp Nou, 9 Agustus mendatang. Namun, persiapan mereka juga diwarnai teror yang terjadi di dunia maya.
Menurut hasil investigasi Deloitte, diketahui kalau Barcelona menderita serangan siber dari 3.281 bot selama beberapa waktu belakangan. Ribuan bot itu disinyalir telah menyebarkan 19.359 pesan dan 23.200 hal lain yang menyebabkan dampak negatif.
Dari ribuan serangan siber tersebut, sekitar 12,5 persen diantaranya terjadi di media social seperti Twitter, dengan 5 % dibuat akun otomatis. Separuh pesan negatif itu kabarnya sudah dihapus oleh admin Twitter.
Disebutkan pula ada 20.000 mention negatif soal Barcelona. Itu didapat setelah menganalisa hampir 300.000 pesan maupun postingan yang terdapat Barcelona di dalamnya. Sedangkan isu yang digunakan, terkait rencana Katalan untuk merdeka, serta skandal yang melibatkan Presiden Josep Maria Bartomeu.
Menyangkut upaya kemerdekaan Katalan, banyak komentar dengan tagar Barca out. Blaugrana didesak untuk keluar dari La Liga jika Katalan berpisah dari Spanyol. Sedangkan mengenai Bartomeu, yang diungkit adalah soal tuduhan kampanye illegal serta blundernya memecat pelatih Ernesto Valverde.
(Baca Juga: Daripada Lawan Sesama Muslim, Petarung Rusia ini Pilih Lepas Sabuk Juara )
Cukup banyak serangan siber itu yang meminta agar Bartomeu secepatnya didepak karena sudah membuat Barcelona kacau balau. Terlebih dengan gagalnya tim asuhan Quique Setien mempertahankan gelar La Liga.
Uniknya, serangan siber terhadap Barcelona itu sebagian besarnya tidak berasal dari Eropa, terutama Spanyol. Melainkan dari jaringan Benua Afrika, yakni Nigeria dan Ghana. Dengan demikian, ini bisa simpulkan kalau semua itu hanya untuk menjatuhkan reputasi Lionel Messi dkk.
(Baca Juga: Pelatih Atalanta Kecewa PSG Kehilangan Mbappe Akibat Cedera )
Walau La Liga musim 2019/2020 sudah berakhir, Barcelona masih punya agenda di Liga Champions . Mereka akan menjamu Napoli pada leg kedua babak 16 besar di Camp Nou, 9 Agustus mendatang. Namun, persiapan mereka juga diwarnai teror yang terjadi di dunia maya.
Menurut hasil investigasi Deloitte, diketahui kalau Barcelona menderita serangan siber dari 3.281 bot selama beberapa waktu belakangan. Ribuan bot itu disinyalir telah menyebarkan 19.359 pesan dan 23.200 hal lain yang menyebabkan dampak negatif.
Dari ribuan serangan siber tersebut, sekitar 12,5 persen diantaranya terjadi di media social seperti Twitter, dengan 5 % dibuat akun otomatis. Separuh pesan negatif itu kabarnya sudah dihapus oleh admin Twitter.
Disebutkan pula ada 20.000 mention negatif soal Barcelona. Itu didapat setelah menganalisa hampir 300.000 pesan maupun postingan yang terdapat Barcelona di dalamnya. Sedangkan isu yang digunakan, terkait rencana Katalan untuk merdeka, serta skandal yang melibatkan Presiden Josep Maria Bartomeu.
Menyangkut upaya kemerdekaan Katalan, banyak komentar dengan tagar Barca out. Blaugrana didesak untuk keluar dari La Liga jika Katalan berpisah dari Spanyol. Sedangkan mengenai Bartomeu, yang diungkit adalah soal tuduhan kampanye illegal serta blundernya memecat pelatih Ernesto Valverde.
(Baca Juga: Daripada Lawan Sesama Muslim, Petarung Rusia ini Pilih Lepas Sabuk Juara )
Cukup banyak serangan siber itu yang meminta agar Bartomeu secepatnya didepak karena sudah membuat Barcelona kacau balau. Terlebih dengan gagalnya tim asuhan Quique Setien mempertahankan gelar La Liga.
Uniknya, serangan siber terhadap Barcelona itu sebagian besarnya tidak berasal dari Eropa, terutama Spanyol. Melainkan dari jaringan Benua Afrika, yakni Nigeria dan Ghana. Dengan demikian, ini bisa simpulkan kalau semua itu hanya untuk menjatuhkan reputasi Lionel Messi dkk.
(mirz)
Explore More