Golovkin Lepas Gelar, Eddie Hearn: GGG Duel di Kelas Menengah Super
loading...
Golovkin Lepas Gelar, Eddie Hearn: GGG Duel di Kelas Menengah Super/Boxing Scene
A
A
A
Gennadiy Golovkin mundur dari tinju setelah melepas semua gelar? Kabar itu disikapi promotor Eddie Hearn dengan harapan agar petinju berjuluk GGG itu tetap bertarung dengan menjajal persaingan di kelas menengah super.
Para penggemar berat Gennadiy Golovkin tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Pada bulan September 2022, mantan peraih medali perak Olimpiade ini mencoba untuk menyamakan kedudukan dengan Saul Canelo Alvarez.
Namun setelah gagal, mantan juara dunia kelas 72,5 kilogram ini seperti merangkak di bawah batu dan seolah-olah menghilang. Bagi Golovkin, perjalanannya ke divisi menengah super melawan Saul Canelo Alvarez hanya bersifat sementara.
Bahkan setelah menerima kekalahan terakhirnya, Golovkin yang kalah namun bertekad untuk kembali ke berat badan 72,5 kg dan mempertahankan takhtanya. Namun, setelah memiliki waktu untuk memikirkan semuanya, ia tampaknya berubah pikiran.
Gelar juara WBA-nya? Diambil dari tubuh tak bernyawa Ryota Murata, dikosongkan. Sabuk IBF-nya yang berkilau? Dimenangkan setelah pertarungan sengit melawan Sergiy Derevyanchenko, juga dikosongkan.
Kini tanpa sabuk, semua tanda menunjukkan bahwa Golovkin mungkin akan menggantungkan sarung tinjunya untuk selamanya. Di sisi lain, Eddie Hearn merasa bahwa Golovkin hanya sedang bersiap untuk meraih gelar juara di kelas yang berbeda.
"Saya belum berbicara dengannya secara mendalam tentang kariernya," kata Hearn baru-baru ini kepada BoxingScene.com. "Namun kesan yang saya dapatkan adalah bahwa dia pasti ingin terus bertarung. Saya rasa di berat badan 76,2 kg, ia pernah berada di berat badan 72,5 kg untuk waktu yang lama."
Ada pro dan kontra dalam hal memenangkan gelar juara dunia. Mari kita jabarkan.
Pro:
Menjadi sebuah nama besar
Meraih mimpi seumur hidup
Memiliki kemampuan untuk secara konkret mengatakan bahwa anda adalah yang terbaik dalam divisi ini
Para penggemar berat Gennadiy Golovkin tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Pada bulan September 2022, mantan peraih medali perak Olimpiade ini mencoba untuk menyamakan kedudukan dengan Saul Canelo Alvarez.
Namun setelah gagal, mantan juara dunia kelas 72,5 kilogram ini seperti merangkak di bawah batu dan seolah-olah menghilang. Bagi Golovkin, perjalanannya ke divisi menengah super melawan Saul Canelo Alvarez hanya bersifat sementara.
Bahkan setelah menerima kekalahan terakhirnya, Golovkin yang kalah namun bertekad untuk kembali ke berat badan 72,5 kg dan mempertahankan takhtanya. Namun, setelah memiliki waktu untuk memikirkan semuanya, ia tampaknya berubah pikiran.
Gelar juara WBA-nya? Diambil dari tubuh tak bernyawa Ryota Murata, dikosongkan. Sabuk IBF-nya yang berkilau? Dimenangkan setelah pertarungan sengit melawan Sergiy Derevyanchenko, juga dikosongkan.
Kini tanpa sabuk, semua tanda menunjukkan bahwa Golovkin mungkin akan menggantungkan sarung tinjunya untuk selamanya. Di sisi lain, Eddie Hearn merasa bahwa Golovkin hanya sedang bersiap untuk meraih gelar juara di kelas yang berbeda.
"Saya belum berbicara dengannya secara mendalam tentang kariernya," kata Hearn baru-baru ini kepada BoxingScene.com. "Namun kesan yang saya dapatkan adalah bahwa dia pasti ingin terus bertarung. Saya rasa di berat badan 76,2 kg, ia pernah berada di berat badan 72,5 kg untuk waktu yang lama."
Ada pro dan kontra dalam hal memenangkan gelar juara dunia. Mari kita jabarkan.
Pro:
Menjadi sebuah nama besar
Meraih mimpi seumur hidup
Memiliki kemampuan untuk secara konkret mengatakan bahwa anda adalah yang terbaik dalam divisi ini
