Profil Ons Jabeur, Petenis Muslim Finalis Wimbledon 2023

Jum'at, 14 Juli 2023 - 20:01 WIB
loading...
Profil Ons Jabeur, Petenis Muslim Finalis Wimbledon 2023
Profil Ons Jabeur, Petenis Muslim Finalis Wimbledon 2023. Foto: REUTERS/Dylan Martinez
A A A
LONDON - Petenis tunggal putri Tunisia, Ons Jabeur, berhasil memperoleh tiket menuju final Wimbledon 2023 setelah melakukan comeback yang luar biasa melawan petenis peringkat dua dunia, Aryna Sabalenka, dalam pertandingan semifinal. Jabeur mengakui bahwa dirinya di masa lalu mungkin tidak mampu memenangkan pertarungan sengit melawan petenis berbakat asal Belarusia ini.

Jabeur berhasil melangkah ke final Wimbledon 2023 setelah mengalahkan Sabalenka dalam pertandingan semifinal yang berlangsung di All England Club, London, Inggris, pada Kamis (13/7/2023) malam WIB. Meskipun sempat kalah dalam set pertama, dia bangkit dan berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan 6-7 (5-7), 6-4, dan 6-3.



Prestasi ini mengulangi pencapaiannya tahun lalu di mana dia juga berhasil mencapai final Wimbledon 2022. Namun, saat itu dia harus puas pulang sebagai runner-up setelah kalah dari bintang Kazakhstan, Elena Rybakina, dalam pertandingan pamungkas.

Petenis berusia 28 tahun ini mengaku sangat terpukul dengan kekalahan tahun lalu tersebut. Namun, kini dia menyatakan bahwa dia telah berkembang menjadi pemain yang berbeda. Baginya, versi dirinya di masa lalu pasti kalah dalam pertarungan sengit melawan Sabalenka.

"Mungkin saya di masa lalu akan kalah dalam pertandingan ini. Pasti 12 bulan yang lalu, atau bahkan enam bulan yang lalu. Saya adalah pemain yang berbeda sekarang," kata Jabeur seperti yang dilansir dari Independent, Jumat (14/7/2023).

"Saya berusaha keras untuk memperbaiki diri saya seperti orang gila. Anda tidak tahu seberapa kerasnya saya berlatih. Setiap kali ada kekurangan, saya sangat kritis terhadap diri sendiri untuk memperbaikinya. Terkadang, saya tidak sabar, yang bukan hal yang baik," tambahnya.

"Kemungkinan cedera saya memperlambat perkembangan saya dan mengajarkan saya untuk bersabar dan menerima apa yang terjadi," tutur Jabeur.

Sementara itu, Sabalenka adalah satu-satunya pemain yang berhasil mencapai semifinal dalam tiga Grand Slam yang telah berlangsung tahun ini. Namun, dia mengakui bahwa dia tidak bermain dalam performa terbaiknya melawan Jabeur, yang mengakibatkan kekalahan. Selain itu, menurutnya, Jabeur yang merupakan unggulan keenam juga lebih beruntung dalam poin-poin kritis sehingga mampu meraih kemenangan.

"Saya tidak bermain dengan tenis terbaik saya hari ini. Itu adalah kombinasi dari banyak hal. Saya sedikit gugup, dan dia memiliki sedikit keberuntungan pada beberapa poin," ujar Sabalenka.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1966 seconds (0.1#10.140)