Isyaratkan Pensiun, Federer: Saya Berada di Akhir Karier, Ingin Emas Olimpiade
loading...
A
A
A
BASEL - Petenis peringkat 4 dunia, Roger Federer, mengisyaratkan pensiun dari dunia tenis. "Saya berada di akhir karir saya," ujar Federer dilansir The Sun.
(Baca juga: Trio Mutan Roger Federer, Nadal dan Djokovic Hidup di Dunia Lain)
Namun sebelum resmi pensiun, petenis Swiss berusia 39 tahun tersebut ingin merasakan pencapaian terakhir. Apa itu? Meraih satu lagi medali emas Olimpiade.
(Baca juga: Cemas Covid-19 Meningkat, Simona Halep Batal Goyang Palermo Open)
Federer menjalani operasi lutut kanannya yang bermasalah pada Februari lalu, tetapi harus menjalani operasi kedua ketika kesembuhannya tidak sesuai rencana. Kepada SRFSport Federer mengakui tubuhnya mengatakan sudah cukup.
"Sudah jelas bahwa saya berada pada akhir karier, saya tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi dalam dua tahun. Karena itulah aku merencanakan tahun demi tahun. Aku masih bahagia sekarang. Tapi ketika cogwheels tidak lagi mencengkeram, aku berhenti. Ketika aku tua, aku pasti akan bermain tenis. Tapi tidak lagi berlatih tetapi hanya 'bola'. Ini akan menjadi langkah yang sangat menarik untuk tidak selalu mengerjakan sesuatu dan hanya bermain dengan rekan kerja," tutur Federer.
Federer masih memegang rekor untuk gelar tunggal putra Grand Slam pada nomor 20, unggul satu dari Rafael Nadal. Tiga yang terakhir datang dalam 13 bulan setelah kembali dari operasi lutut, memenangkan Australia Terbuka 2017 dan 2018 serta mahkota Wimbledon kedelapan di antaranya.
Federer memenangkan emas untuk Swiss di nomor ganda di Beijing 2008 lalu, dikalahkan oleh Andy Murray di final tunggal empat tahun kemudian di Wimbledon. Dia sangat ingin mendapatkan medali lain di Olimpiade musim panas mendatang.
"Olimpiade selalu istimewa, saya senang melihat seperti apa Tokyo nantinya dan berharap Olimpiade bisa berlangsung pada 2021. Tentu saja aku ingin medali di sana. Tidak masalah apakah di tunggal, ganda atau campuran," tukasnya.
(Baca juga: Trio Mutan Roger Federer, Nadal dan Djokovic Hidup di Dunia Lain)
Namun sebelum resmi pensiun, petenis Swiss berusia 39 tahun tersebut ingin merasakan pencapaian terakhir. Apa itu? Meraih satu lagi medali emas Olimpiade.
(Baca juga: Cemas Covid-19 Meningkat, Simona Halep Batal Goyang Palermo Open)
Federer menjalani operasi lutut kanannya yang bermasalah pada Februari lalu, tetapi harus menjalani operasi kedua ketika kesembuhannya tidak sesuai rencana. Kepada SRFSport Federer mengakui tubuhnya mengatakan sudah cukup.
"Sudah jelas bahwa saya berada pada akhir karier, saya tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi dalam dua tahun. Karena itulah aku merencanakan tahun demi tahun. Aku masih bahagia sekarang. Tapi ketika cogwheels tidak lagi mencengkeram, aku berhenti. Ketika aku tua, aku pasti akan bermain tenis. Tapi tidak lagi berlatih tetapi hanya 'bola'. Ini akan menjadi langkah yang sangat menarik untuk tidak selalu mengerjakan sesuatu dan hanya bermain dengan rekan kerja," tutur Federer.
Federer masih memegang rekor untuk gelar tunggal putra Grand Slam pada nomor 20, unggul satu dari Rafael Nadal. Tiga yang terakhir datang dalam 13 bulan setelah kembali dari operasi lutut, memenangkan Australia Terbuka 2017 dan 2018 serta mahkota Wimbledon kedelapan di antaranya.
Federer memenangkan emas untuk Swiss di nomor ganda di Beijing 2008 lalu, dikalahkan oleh Andy Murray di final tunggal empat tahun kemudian di Wimbledon. Dia sangat ingin mendapatkan medali lain di Olimpiade musim panas mendatang.
"Olimpiade selalu istimewa, saya senang melihat seperti apa Tokyo nantinya dan berharap Olimpiade bisa berlangsung pada 2021. Tentu saja aku ingin medali di sana. Tidak masalah apakah di tunggal, ganda atau campuran," tukasnya.
(zil)