Luka Bernama Liga Europa

Rabu, 29 Juli 2020 - 10:36 WIB
loading...
Luka Bernama Liga Europa
Ada tiga tim yang sekarang bersaing mendapatkan tiket bermain di turnamen kelas dua Eropa tersebut: AS Roma, AC Milan, dan Napoli. Foto/Reuters
A A A
GENOVA - Juventus sudah mengunci gelar juara, pun dengan tiket Liga Champions sudah resmi menjadi milik Atalanta, Inter Milan, dan Lazio. Tapi, persaingan Seri A belum bisa dikatakan berhenti. Masih ada tiga tiket Liga Europa dan jatah degradasi yang belum diselesaikan.

Menarik, tentu saja, terkait tiket Liga Europa. Ada tiga tim yang sekarang bersaing mendapatkan tiket bermain di turnamen kelas dua Eropa tersebut: AS Roma, AC Milan, dan Napoli. Perebutan sebenarnya lebih kepada siapa yang akan langsung bermain di babak utama dan playoff.

Di Liga Europa, Seri A mendapatkan tiga tiket ke Liga Europa yang diambil dari urutan kelima sampai ketujuh. Bedanya, urutan kelima dan keenam langsung bermain di babak utama, urutan ketujuh harus melalui putaran kedua.

Sejauh ini, Roma dan Milan terpaut empat poin dari enam angka yang diperebutkan di dua laga tersisa. Sementara Napoli dikurangi pertandingan dini hari tadi melawan Inter dan masih menyisakan satu laga lagi dengan jarak satu angka. (Baca: Laut Jawa Kuburan Harta Karun Bangkai Kapal Perang Dunia II)

Artinya, Roma sebenarnya hanya membutuhkan satu kemenangan untuk mengunci tiket masuk ke babak utama Liga Europa. Sementara Milan harus bisa melakukan sapu bersih dua laga tersisa dengan asumsi Napoli juga memenangkan dua pertandingan lainnya.

Bagi Milan, bermain di Liga Europa adalah bagian dari cara mereka menembus kekecewaan di musim lalu. Menempati urutan kelima klasemen akhir Seri A, I Rossoneri gagal tampil karena mendapatkan sanksi bermain di Eropa dari UEFA.

Otoritas sepak bola tertinggi Eropa itu menganggap Rossoneri melanggar aturan Financial Fair Play (FFP). UEFA menyebut Milan sudah melanggar aturan-aturan FFP sejak 2017. Saat itu, banding Rossoneri dikabulkan, tapi tetap dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada 2019.

Imbasnya, posisi mereka digantikan Torino yang menempati urutan ketujuh. "AC Milan tidak termasuk sebagai peserta Liga Europa musim 2019/2020. Keputusan ini diambil sebagai konsekuensi pelanggaran FFP yang mereka lakukan," tulis UEFA, dalam sebuah keterangan resmi saat itu. (Baca: Akhir Persaingan Kompetisi Domestik di Benua Eropa)

Luka lama ini mungkin bisa menjadi motivasi Milan dalam membangun ambisi mereka kembali ke Eropa. Kesempatan terbuka lebar melihat bagaimana penampilan Milan sejauh ini. Sembilan pertandingan terakhir mereka menjadi pengumpul poin terbanyak dibandingkan kontestan lain, termasuk Juventus.

Sejak restart Seri A , mereka juga seperti menjadi pembunuh raksasa dan membuat peta persaingan Seri A sempat terganggu. Sukses mengalahkan Inter, Juventus, Lazio, dan bermain imbang melawan Atalanta. Hasil yang membuat Pelatih Milan Stefano Pioli mendapatkan perpanjangan kontrak.

“Dia adalah pelatih yang sangat penting bagi saya dan rekan satu tim. Dia ingin mendengarkan bagaimana kami berpikir, bahkan di atas lapangan. Ketika kami menganalisis video, dia ingin tahu apa yang kami pikirkan,” kata gelandang Milan Hakan Calhanoglu, dikutip football-italia. (Baca juga: Taliban Umumkan Gencatan Senjata saat Idul Adha di Afghanistan)

Pioli, menurut pemain asal Turki itu, melakukan pekerjaan yang apik, bahkan dalam periode sulit dan penuh tekanan. Pria berusia 54 tahun itu melatih dengan baik sehingga menjadi sebuah tim. “Beberapa bulan belakangan, kami adalah Milan yang asli. Kami selalu ingin menang. Kami memiliki mental yang hebat dan banyak gairah,” ujarnya.

Sementara Pioli menilai banyak faktor yang membuat Milan menjadi Milan sebenarnya. Salah satunya kehadiran Ibrahimovic. Fakta bahwa Milan terus berkembang adalah bukti peran dari Ibrahimovic. Karena itu, dia berharap mantan pemain Juventus dan Inter itu tetap berada di San Siro musim depan.

Faktor lain adalah kemenangan mereka atas Juve dan Lazio. Hasil positif pada dua pertandingan tersebut memberikan efek mental yang luar biasa pada tim setelah sempat mengalami periode kurangnya konsistensi dan kemenangan dalam pertandingan yang menghilangkan rasa percaya diri.

“Sebaliknya, mengalahkan Juve dan Lazio memberi kami kepercayaan diri yang besar. Kami harus mengakhiri musim dengan baik. Kami memiliki banyak pertandingan ketat. Saya hanya bisa memberi selamat kepada tim,” tandasnya. (Lihat videonya: Mengaku Bisa Gandakan Uang triliunan, Seorang Dukun di Malang di Ciduk Polisi)

Konsisten Milan itu akan diuji saat bertandang ke markas Sampdoria di Stadio Comunale Luigi Ferraris, Genova. Jika mereka bisa mendapatkan kemenangan, tentu memudahkan perjalanan dalam perebutan tiket Eropa. Apalagi, pada saat bersamaan, AS Roma akan bertandang ke Torino yang juga memperlihatkan tren positif.

Laga melawan Torino bisa menjadi tiket masuk ke Eropa. Karena, pada laga terakhir, Serigala Ibu Kota akan menghadapi juara bertahan Juventus. “Sangat penting untuk menyadari bahwa setiap tim dapat bermain dengan sistem yang berbeda, satu taktik satu hari, dan besok sangat berbeda. Mereka bahkan dapat bermain dengan sistem yang berbeda dalam pertandingan yang sama,” tutur Pelatih Roma Paulo Fonseca. (Maruf)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)