Francis Ngannou Siap Berikan Kekecewaan Terbesar dalam Sejarah Tinju

Francis Ngannou siap memberikan kekecewaan terbesar dalam sejarah tinju saat ia melakukan debutnya di atas ring dengan menantang Tyson Fury di Arab Saudi pada 28 Oktober 2023. Hal itu sebagaimana disampaikan Dewey Cooper selaku pelatih jawara kelas berat UFC.

Pertarungan melawan Fury merupakan debut profesional Ngannou . Ini bakal menjadi pertarungan pertama untuk sang jawara kelas berat UFC sejak Januari 2022, saat ia mengalahkan Ciryl Gane di UFC 270.

Sebelum terjun ke MMA, impian awal Ngannou adalah menjadi petinju. Tetapi ia dibujuk untuk beralih olahraga tarung oleh mantan pelatih Fernand Lopez pada usia 26 tahun.



Dua tahun kemudian, Ngannou berhasil masuk ke UFC, dan ia mencapai puncak olahraga ketika memenangkan gelar kelas berat pada 2021. Keinginan untuk bertinju tetap ada pada pria Kamerun tersebut.

Akhirnya, impian itu muncul saat ia menantang Fury pada Oktober mendatang. Cooper, yang melatih Ngannou di Xtreme Couture, mengatakan seandainya ia dibesarkan di Amerika Serikat dan tidak terjun ke MMA, dia bakal menjadi juara tinju dunia.



"Dia hanya individu yang sangat istimewa, dia tumbuh menggali tanah di tambang pasir, dia memiliki kekuatan. Seandainya dia dibesarkan di AS dan memiliki hasrat yang sama tentang bertinju, saya pikir dia pasti akan menjadi juara dunia," tegas Cooper dikutip dari DailyStar, Rabu (16/8/2023).

"Ngannou dapat menyebabkan gangguan terbesar dalam sejarah tinju," imbuh Cooper.