Tiket Olimpiade Paris 2024 Memotivasi Praveen/Melati Tampil Baik di China Open 2023
loading...
A
A
A
CHANGZHOU - Merebut tiket Olimpiade Paris 2024 menjadi target Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tampil baik di China Open 2023. Semangat itu sudah terasa saat ganda campuran Indonesia menyingkirkan Jiang Zhen Bang/ Wei Ya Xin melalui pertarungan sengit rubber game 21-16, 12-21, 21-16 di babak pertama.
Catatan ini menjadi momen revans mereka atas Jiang/ Wei. Sebelumnya, mereka sempat takluk di Malaysia Masters 2023 dengan skor 21-16, 13-21, dan 14-21.
Praveen/ Melati mengatakan kekalahan mereka saat itu menjadi pelajaran penting. Mereka pun sudah jauh lebih mempersiapkan diri agar bisa membalas kekalahan tersebut.
"Kami kalah di Malaysia Masters lalu dengan rubber game jadi kami belajar banyak dari pertandingan itu. Hari ini kami sudah lebih mempersiapkan lawan mereka, pelajari pola permainan dari jauh-jauh hari," ujar Praveen usai laga.
Selain itu, Praveen/ Melati juga mengatakan tampil di court 2 cukup membantu mereka. Ada kesalahan keputusan line judges di poin terakhir yang akhirnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Praveen/ Melati.
"Bermain di lapangan dua tadi cukup membantu kami karena ada video challenge. Setidaknya ada dua kali tadi keputusan line judges yang keliru termasuk di poin terakhir jadi kami bisa memakai kesempatan tersebut. Kami mencoba tidak terpengaruh dengan hal-hal seperti itu," lanjutnya.
"Kami termotivasi ingin lolos Olimpiade, itu yang membuat kami ingin selalu menampilkan yang maksimal," tambah Praveen.
Sementara itu, Melati melihat saat ini penampilan mereka masih belum ada yang menonjol. Namun secara perkembangan mereka mencoba meningkatkan lebih baik lagi.
Melati yakin ada proses yang positif telah mereka dapati. Meski demikian, hal itu diakui tidak mudah tetapi terus mereka coba.
"Kami akui dari sisi hasil, tahun ini kami belum ada yang menonjol tapi secara perkembangan kami mencoba meningkatkan dari pertandingan ke pertandingan. Sejauh ini progressnya positif. Tidak mudah memang kembali ke level atas tapi kami mau coba terus," timpal Melati.
Catatan ini menjadi momen revans mereka atas Jiang/ Wei. Sebelumnya, mereka sempat takluk di Malaysia Masters 2023 dengan skor 21-16, 13-21, dan 14-21.
Praveen/ Melati mengatakan kekalahan mereka saat itu menjadi pelajaran penting. Mereka pun sudah jauh lebih mempersiapkan diri agar bisa membalas kekalahan tersebut.
"Kami kalah di Malaysia Masters lalu dengan rubber game jadi kami belajar banyak dari pertandingan itu. Hari ini kami sudah lebih mempersiapkan lawan mereka, pelajari pola permainan dari jauh-jauh hari," ujar Praveen usai laga.
Selain itu, Praveen/ Melati juga mengatakan tampil di court 2 cukup membantu mereka. Ada kesalahan keputusan line judges di poin terakhir yang akhirnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Praveen/ Melati.
"Bermain di lapangan dua tadi cukup membantu kami karena ada video challenge. Setidaknya ada dua kali tadi keputusan line judges yang keliru termasuk di poin terakhir jadi kami bisa memakai kesempatan tersebut. Kami mencoba tidak terpengaruh dengan hal-hal seperti itu," lanjutnya.
"Kami termotivasi ingin lolos Olimpiade, itu yang membuat kami ingin selalu menampilkan yang maksimal," tambah Praveen.
Sementara itu, Melati melihat saat ini penampilan mereka masih belum ada yang menonjol. Namun secara perkembangan mereka mencoba meningkatkan lebih baik lagi.
Melati yakin ada proses yang positif telah mereka dapati. Meski demikian, hal itu diakui tidak mudah tetapi terus mereka coba.
"Kami akui dari sisi hasil, tahun ini kami belum ada yang menonjol tapi secara perkembangan kami mencoba meningkatkan dari pertandingan ke pertandingan. Sejauh ini progressnya positif. Tidak mudah memang kembali ke level atas tapi kami mau coba terus," timpal Melati.
(yov)