2 Alasan Manny Pacquiao Tak Bisa Ikut Olimpiade 2024
loading...
A
A
A
Manny Pacquiao bersikeras bahwa dirinya bakal keluar dari masa pensiunnya sebagai seorang petinju untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 . Namun rencana itu sepertinya tak semulus yang dipikirkannya.
Jelang Olimpiade 2024, semua mata tertuju pada Pacquiao saat ia mempersiapkan babak baru dalam kariernya yang bersejarah. Dunia tinju sangat menantikan keputusannya tentang bagaimana ia mengejar impian tampil di event bergengsi empat tahunan tersebut.
Komite Olimpiade Filipina (POC) sepenuhnya mendukung upaya Pacquiao, dan Presiden Abraham Tolentino mengungkapkan bahwa mereka secara aktif membantunya menemukan jalan untuk lolos sebagai salah satu dari 124 petinju pria yang memenuhi syarat. Akankah petinju legendaris ini mampu menaklukkan peringkat amatir dan mencapai tujuan utamanya? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Satu hal yang pasti, rasa lapar Pacquiao akan kejayaan tidak mengenal batas. Namun ada dua alasan yang membuat PacMan harus menunda keinginannya merebut medali emas di Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Pertama, dalam Peraturan Unit Tinju Komite Olimpiade Internasional (IOC) Paris 2024 menyatakan bahwa ada batasan usia 19 hingga 40 tahun yang dapat dikategorikan sebagai petinju pria maupun wanita. Aturan ini mengadopsi peraturan yang berlaku di Tokyo 2020 tetapi menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk membuat keputusan akhir mengenai kelayakan seorang petinju untuk Paris 2024.
Sementara saat ini Pacquiao berusia 44 tahun. Dengan kata lain, satu alasan petinju Filipina tidak bisa tampil di Olimpiade Paris 2024 masih masuk akal.
Alasan kedua adalah Pacquiao gagal tampil di Asian Games 2022. Asian Games 2022 menjadi salah satu ajang kualifikasi tinju ke Olimpiade. Tapi, batas maksimal usia peserta 40 tahun untuk semua cabang olahraga. Karena itu, Pacquiao tidak mungkin menggunakan Asian Games 2022 sebagai cara untuk kelolosannya di Olimpiade Paris 2024.
Jelang Olimpiade 2024, semua mata tertuju pada Pacquiao saat ia mempersiapkan babak baru dalam kariernya yang bersejarah. Dunia tinju sangat menantikan keputusannya tentang bagaimana ia mengejar impian tampil di event bergengsi empat tahunan tersebut.
Komite Olimpiade Filipina (POC) sepenuhnya mendukung upaya Pacquiao, dan Presiden Abraham Tolentino mengungkapkan bahwa mereka secara aktif membantunya menemukan jalan untuk lolos sebagai salah satu dari 124 petinju pria yang memenuhi syarat. Akankah petinju legendaris ini mampu menaklukkan peringkat amatir dan mencapai tujuan utamanya? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Satu hal yang pasti, rasa lapar Pacquiao akan kejayaan tidak mengenal batas. Namun ada dua alasan yang membuat PacMan harus menunda keinginannya merebut medali emas di Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Pertama, dalam Peraturan Unit Tinju Komite Olimpiade Internasional (IOC) Paris 2024 menyatakan bahwa ada batasan usia 19 hingga 40 tahun yang dapat dikategorikan sebagai petinju pria maupun wanita. Aturan ini mengadopsi peraturan yang berlaku di Tokyo 2020 tetapi menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk membuat keputusan akhir mengenai kelayakan seorang petinju untuk Paris 2024.
Sementara saat ini Pacquiao berusia 44 tahun. Dengan kata lain, satu alasan petinju Filipina tidak bisa tampil di Olimpiade Paris 2024 masih masuk akal.
Alasan kedua adalah Pacquiao gagal tampil di Asian Games 2022. Asian Games 2022 menjadi salah satu ajang kualifikasi tinju ke Olimpiade. Tapi, batas maksimal usia peserta 40 tahun untuk semua cabang olahraga. Karena itu, Pacquiao tidak mungkin menggunakan Asian Games 2022 sebagai cara untuk kelolosannya di Olimpiade Paris 2024.
(yov)