Kembali Rebut Gelar dari Zhang Zhilei, Joe Joyce Bakal Tantang Oleksandr Usyk

LONDON - Petinju Inggris, Joe Joyce berusaha untuk mengambil kembali gelar interim kelas berat WBO dari Zhang Zhilei. Dia merasa perlu melakukan itu agar bisa mendapatkan duel melawan juara IBF/WBA Super/WBO, Oleksandr Usyk di laga berikutnya.

Duel ulang Zhang Zhilei vs Joe Joyce sendiri akan berlangsung di Wembley Arena, London, Sabtu (23/9/2023) waktu setempat. Seperti diketahui, di pertemuan pertama, April lalu, Zhang secara mengejutkan mengakhiri rekor tak terkalahkan Joyce dengan kemenangan TKO di ronde keenam.

Berbeda dengan Joyce yang mengincar pertempuran kontra Usyk, Zhang justru ingin berhadapan dengan juara WBC, Tyson Fury jika memenangkan duel ulang tersebut. Laga melawan Fury sebenarnya sudah menjadi rencana sebelum Joyce mengaktifkan duel ulang.



Dalam pandangan Joyce, dengan merebut kembali gelar WBO interim, maka secara signifikan menempatkan dirinya sebagai penantang wajib bagi gelar WBO yang dipegang Usyk.

"Saya berharap, setelah saya mendapatkan gelar itu kembali, maka yang akan menjadi lawan saya selanjutnya adalah Usyk," ujar Joyce, seperti dilansir Sky Sports. "Namun dengan kondisi tinju kelas berat saat ini, saya tidak 100 persen yakin."

"Tentunya mendapatkan gelar kembali akan menempatkan saya pada posisi yang baik, dan kemudian menjadi skenario yang lebih mungkin untuk melawan Usyk," katanya lagi.



Sementara itu, Joyce sempat merasa sulit menerima kekalahan perdana dalam kariernya dari Zhang. Meski awalnya kesulitan, namun akhirnya dia berada di posisi yang lebih unggul dalam hal kepercayaan diri.

"Awalnya memang sulit. Namun saat saya kembali ke kamp pelatihan di Las Vegas, dan kembali fokus pada apa yang saya lakukan, hal itu memberi saya kepercayaan diri," ujarnya.

"Saya telah memperbaiki kesalahan-kesalahan dari pemusatan latihan sebelumnya, dan dari minggu ke minggu, saat saya berkembang, serta lebih banyak berlatih dengan kuda-kuda southpaw, hal itu membuat saya lebih percaya diri," lanjutnya.



Menurut petinju 38 tahun itu, kekalahan membuat belajar banyak hal, dan menunjukkan kelemahan yang kita miliki.