Manajer Timnas Basket Indonesia Sambut Baik Aturan Pemain Asing di IBL
loading...
A
A
A
JAKARTA - Manajer Timnas Basket Indonesia , Jeremy Imanuel Santoso, mengungkapkan apresiasi terhadap aturan pemain asing dan keturunan yang diterapkan dalam Indonesian Basketball League (IBL). Ia melihat aturan baru ini sebagai langkah positif untuk meningkatkan kualitas kompetisi dan memungkinkan pemain dengan darah keturunan Indonesia berpartisipasi.
Dalam aturan IBL terbaru, setiap tim diperbolehkan memiliki tiga pemain asing, di mana dua di antaranya adalah pemain asing dan satu pemain dapat berstatus naturalisasi atau keturunan. Keputusan ini memungkinkan pemain keturunan Indonesia untuk turut serta dalam kompetisi.
Jeremy Imanuel Santoso menyoroti langkah serupa yang telah diambil oleh Thailand dan Vietnam, di mana aturan yang mendukung pemain keturunan telah meningkatkan kualitas pemain dan kompetisi di negara-negara tersebut. Dia berharap Indonesia tidak tertinggal dan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memajukan kompetisi bola basket di Indonesia.
Selain itu, Jeremy Imanuel Santoso bermimpi bahwa dalam 10 tahun ke depan, kompetisi basket Indonesia akan mencapai tingkat kualitas yang setara dengan negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Filipina. Ia percaya bahwa peraturan baru yang mendukung pemain keturunan akan membantu menciptakan kompetisi yang lebih kompetitif dan berkesinambungan di Indonesia.
Terlebih lagi, aturan ini membuka peluang bagi para pemain diaspora untuk bermain di Indonesia dan berkontribusi pada perkembangan basket nasional, termasuk bergabung dengan Timnas Basket Indonesia.
Dalam aturan IBL terbaru, setiap tim diperbolehkan memiliki tiga pemain asing, di mana dua di antaranya adalah pemain asing dan satu pemain dapat berstatus naturalisasi atau keturunan. Keputusan ini memungkinkan pemain keturunan Indonesia untuk turut serta dalam kompetisi.
Jeremy Imanuel Santoso menyoroti langkah serupa yang telah diambil oleh Thailand dan Vietnam, di mana aturan yang mendukung pemain keturunan telah meningkatkan kualitas pemain dan kompetisi di negara-negara tersebut. Dia berharap Indonesia tidak tertinggal dan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memajukan kompetisi bola basket di Indonesia.
Selain itu, Jeremy Imanuel Santoso bermimpi bahwa dalam 10 tahun ke depan, kompetisi basket Indonesia akan mencapai tingkat kualitas yang setara dengan negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Filipina. Ia percaya bahwa peraturan baru yang mendukung pemain keturunan akan membantu menciptakan kompetisi yang lebih kompetitif dan berkesinambungan di Indonesia.
Terlebih lagi, aturan ini membuka peluang bagi para pemain diaspora untuk bermain di Indonesia dan berkontribusi pada perkembangan basket nasional, termasuk bergabung dengan Timnas Basket Indonesia.
(sto)