Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Demi Mengubah Nasib, Brian Mendoza Bertekad Curi Mahkota Tim Tszyu
loading...
Juara interim WBC di kelas welter super, Brian Mendoza (kanan) mempunyai tekad kuat untuk membawa pulang mahkota WBO dari Australia. / Foto: Instagram @labalamendoza
A
A
A
GOLD COAST - Juara interim WBC di kelas welter super, Brian Mendoza mempunyai tekad kuat untuk membawa pulang mahkota WBO dari Australia. Petinju 29 tahun itu akan menantang sang juara bertahan, Tim Tszyu pada Minggu (15/10/2023) di Gold Coast Convention Centre, Broadbeach, Australia.
Meski mengantongi 2 kekalahan dalam 24 duel profesionalnya, Mendoza tidak gentar berhadapan dengan Tim Tszyu , yang belum terkalahkan selama 23 pertarungan. Dengan mahkota juara, Mendoza bertekad untuk mengubah nasib dirinya maupun orang di sekelilingnya.
"Saya telah membuat kisah Rocky dalam kehidupan nyata saya. Saya tidak bermaksud untuk memulainya dengan cara seperti itu saat memulai karier saya, namun Anda akan mengalami pasang surut dalam hidup dan inilah yang terjadi," kata Mendoza ketika konferensi pers bersama Tim Tszyu, seperti dikutip Fight News, Sabtu (14/10/2023).
Ya, petinju asal Amerika Serikat ini menderita 2 kekalahan dalam 6 pertarungan terakhirnya. Kendati demikian, dia berhasil mencetak kemenangan KO/TKO di 3 penampilan terbarunya.
"Saya bangkit dari ketidakjelasan dan saat ini, saya mengejar kejayaan dan menginginkan sabuk juara ini. Ini akan mengubah hidup saya, hidup keluarga saya dan semua orang di sekitar saya, maka itulah yang akan saya perjuangkan di dalam ring," tuturnya.
"Saya tidak peduli. Dia (Tszyu) tetap harus melihat saya di atas ring. Itulah yang terjadi. Suka atau tidak suka, saya berada di sini untuk menang dan menyelesaikan tugas saya," pungkas pemilik julukan La Bala ini.
Untuk diketahui, pasca kekalahan split decision dari Jesus Alejandro Ramos Jr pada September 2021, Mendoza berhasil menghentikan Benjamin Whitaker di ronde kelima, Maret 2022. Delapan bulan berselang, giliran Jeison Rosario yang dirobohkannya di ronde kelima.
Terakhir, pada 8 April 2023, giliran Sebastian Fundora yang dirobohkan Mendoza di ronde ketujuh. Kemenangan atas Fundora itu sekaligus membawa Mendoza menjadi juara interim kelas welter super WBC.
Meski mengantongi 2 kekalahan dalam 24 duel profesionalnya, Mendoza tidak gentar berhadapan dengan Tim Tszyu , yang belum terkalahkan selama 23 pertarungan. Dengan mahkota juara, Mendoza bertekad untuk mengubah nasib dirinya maupun orang di sekelilingnya.
"Saya telah membuat kisah Rocky dalam kehidupan nyata saya. Saya tidak bermaksud untuk memulainya dengan cara seperti itu saat memulai karier saya, namun Anda akan mengalami pasang surut dalam hidup dan inilah yang terjadi," kata Mendoza ketika konferensi pers bersama Tim Tszyu, seperti dikutip Fight News, Sabtu (14/10/2023).
Ya, petinju asal Amerika Serikat ini menderita 2 kekalahan dalam 6 pertarungan terakhirnya. Kendati demikian, dia berhasil mencetak kemenangan KO/TKO di 3 penampilan terbarunya.
"Saya bangkit dari ketidakjelasan dan saat ini, saya mengejar kejayaan dan menginginkan sabuk juara ini. Ini akan mengubah hidup saya, hidup keluarga saya dan semua orang di sekitar saya, maka itulah yang akan saya perjuangkan di dalam ring," tuturnya.
"Saya tidak peduli. Dia (Tszyu) tetap harus melihat saya di atas ring. Itulah yang terjadi. Suka atau tidak suka, saya berada di sini untuk menang dan menyelesaikan tugas saya," pungkas pemilik julukan La Bala ini.
Untuk diketahui, pasca kekalahan split decision dari Jesus Alejandro Ramos Jr pada September 2021, Mendoza berhasil menghentikan Benjamin Whitaker di ronde kelima, Maret 2022. Delapan bulan berselang, giliran Jeison Rosario yang dirobohkannya di ronde kelima.
Terakhir, pada 8 April 2023, giliran Sebastian Fundora yang dirobohkan Mendoza di ronde ketujuh. Kemenangan atas Fundora itu sekaligus membawa Mendoza menjadi juara interim kelas welter super WBC.
(nug)
Explore More