Satukan Gelar WBO-IBF, Janibek Alimkhanuly: Aku Mau 2 Sabuk Lagi!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Janibek Alimkhanuly berambisi menambah sabuk juara setelah menyatukan gelar kelas menengah WBO dan IBF. Janibek Alimkhanuly yang memiliki rekor (15-0, 10 KO) mengalahkan Vincenzo Gualtieri (21-1-1, 7 KO) melalui TKO pada ronde keenam untuk menyatukan gelar juara dunia kelas menengah WBO dan IBF, Sabtu malam lalu, di Fort Bend Epicenter, Rosenberg, Texas, Amerika Serikat.
Janibek Alimkhanuly , petarung berusia 30 tahun kebanggaan Zhilandy, Kazakhstan, membutuhkan beberapa ronde untuk membangun ritmenya. Namun, begitu ia menemukan Gualtieri, nasib mantan juara IBF ini sudah ditentukan.
Janibek, yang bergaya kidal, mengendalikan ronde-ronde awal melawan Gualtieri, yang menggunakan gerakan lateral dan sesekali melontarkan serangan. Lalu, sebuah uppercut kiri balasan dari Janibek pada ronde kelima terasa menyakitkan dan mulai menghukum Gualtieri.
Gualtieri mampu bertahan pada ronde tersebut, namun akhir laga sudah di depan mata. Ia kembali terluka parah pada ronde keenam dan hampir tidak dapat berdiri. Beberapa pukulan yang tak terjawab pada ronde keenam memaksa wasit David Fields untuk menghentikan laga pada menit 1:25.
Petinju berbahaya ini sekarang akan mengincar dua juara dunia lainnya di kelas ini - juara dunia WBC Jermall Charlo dan pemegang gelar WBA Erislandy Lara. Keduanya dijadwalkan untuk mempertahankan gelar juara dunia sebelum akhir tahun ini.
Janibek mengatakan, "Ini adalah gaya bertarung saya. Ini adalah gaya Qazaq, dan inilah yang akan terus saya lakukan. Kami tahu sejak awal bahwa ia tidak akan melawan. Ia menunggu karena mengira saya akan lelah. Namun saya tidak merasa lelah."
"Kami ingin menambahkan dua sabuk lagi ke dalam koleksi ini. Kami berharap promotor kami, Top Rank, dapat mengorganisasi hal itu,"lanjutnya.
Gualtieri tidak memberikan alasan, namun ia berharap wasit memberikan waktu lebih banyak.
"Selamat untuk Janibek. Ia tampil lebih baik malam ini. Tapi saya pikir itu sedikit terlalu dini untuk mengakhiri laga. Tapi dia lebih baik hari ini," kata Gualtieri
Janibek Alimkhanuly , petarung berusia 30 tahun kebanggaan Zhilandy, Kazakhstan, membutuhkan beberapa ronde untuk membangun ritmenya. Namun, begitu ia menemukan Gualtieri, nasib mantan juara IBF ini sudah ditentukan.
Janibek, yang bergaya kidal, mengendalikan ronde-ronde awal melawan Gualtieri, yang menggunakan gerakan lateral dan sesekali melontarkan serangan. Lalu, sebuah uppercut kiri balasan dari Janibek pada ronde kelima terasa menyakitkan dan mulai menghukum Gualtieri.
Gualtieri mampu bertahan pada ronde tersebut, namun akhir laga sudah di depan mata. Ia kembali terluka parah pada ronde keenam dan hampir tidak dapat berdiri. Beberapa pukulan yang tak terjawab pada ronde keenam memaksa wasit David Fields untuk menghentikan laga pada menit 1:25.
Petinju berbahaya ini sekarang akan mengincar dua juara dunia lainnya di kelas ini - juara dunia WBC Jermall Charlo dan pemegang gelar WBA Erislandy Lara. Keduanya dijadwalkan untuk mempertahankan gelar juara dunia sebelum akhir tahun ini.
Janibek mengatakan, "Ini adalah gaya bertarung saya. Ini adalah gaya Qazaq, dan inilah yang akan terus saya lakukan. Kami tahu sejak awal bahwa ia tidak akan melawan. Ia menunggu karena mengira saya akan lelah. Namun saya tidak merasa lelah."
"Kami ingin menambahkan dua sabuk lagi ke dalam koleksi ini. Kami berharap promotor kami, Top Rank, dapat mengorganisasi hal itu,"lanjutnya.
Gualtieri tidak memberikan alasan, namun ia berharap wasit memberikan waktu lebih banyak.
"Selamat untuk Janibek. Ia tampil lebih baik malam ini. Tapi saya pikir itu sedikit terlalu dini untuk mengakhiri laga. Tapi dia lebih baik hari ini," kata Gualtieri
(sto)