Seruduk Marc Marquez di MotoGP Valencia, Begini Pembelaan Jorge Martin

Jorge Martin memberikan pembelaan usai dirinya menyeruduk Marc Marquez pada balapan seri terakhir di MotoGP Valencia 2023, Minggu (26/11/2023). Dia menilai hal itu sebagai insiden yang sangat mungkin terjadi dalam situasi balapan.

Pada balapan penentuan gelar juara dunia MotoGP 2023, Martin harus puas hanya mampu mengelus dada setelah gagal menyelesaikan balapan. Ya, pembalap satelit Ducati itu harus meninggalkan balapan lebih cepat setelah terlibat insiden dengan Marquez.

Saat itu, Martin menyeruduk bagian belakang Marquez yang menyebabkan keduanya terjatuh. Menanggapi insiden itu, Martin menuturkan bahwa sebenarnya The Baby Alien ingin memberikan jalan kepadanya yang tertinggal di belakang.



Marquez lantas melepaskan rem mencoba untuk memperlambat laju agar Martin bisa melesat. Namun timing yang terjadi tampaknya tidak pas. Martin keburu menyenggol sang juara enam kali MotoGP itu membuat keduanya terjatuh.

"Dengan Marc, maksud saya, tidak ada yang bisa saya lakukan. Dia melihat saya berada di dalam dan kemudian dia melepaskan rem. Saya tidak bilang itu salahnya, tapi itu juga bukan salah saya. Situasi balapan," ungkap Martin, dipetik dari Crash, Senin (27/11/2023).

Martin pun ingin menemui Marquez setelah balapan. Dia tidak ingin ada salah paham di antara keduanya karena balapan MotoGP 2023 pun telah berakhir.



"Jadi mudah-mudahan saya akan segera berbicara dengannya, saya merasa harus melakukannya dan kami bisa menyelesaikan masalah ini,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, Martin gagal merebut gelar juara dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) tahun ini. Dia gagal finis karena insiden jatuh tersebut dengan Marquez.

Meski demikian, Martin tetap lapang dada. Dia juga turut memberikan selamat kepada Pecco-sapaan Bagnaia- yang mampu mempertahankan gelar juara dengan nomor 1 setelah fenomena itu lama tak terjadi.

Terakhir kali pembalap dengan plat nomor 1 yang berhasil menjadi juara beruntun adalah Mick Doohan mulai 1994 silam. Doohan pun melanjutkan tren itu hingga lima kali juara yang terakhir kali didapat pada 1998.