Daftar Lengkap Juara Ganda Campuran Indonesia di Ajang Super Series dan World Tour
loading...
A
A
A
LUCKNEW - Duet Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil menyelamatkan nama baik sektor ganda campuran Indonesia setelah menjadi juara di Syed Modi India International pada Minggu (3/12/2023). Pasalnya, mereka membuat ganda campuran Tanah Air tetap ada yang menjadi juara di ajang World Tour/Super Series dalam delapan tahun berturut-turut.
Dejan/Gloria sukses menjadi juara Syed Modi India International 2023 setelah meraih kemenangan di partai final kontra pasangan Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo, yang dihelat di BBD U.P. Badminton Academy, Lucknow, India. Lewat drama selama 1 jam 34 menit, mereka menang dengan skor 20-22, 19-21 dan 25-23.
Dengan titel di turnamen Super 300 it, pasangan rangking 18 dunia tersebut menyabet titel pertama mereka pada tahun ini. Selain itu, sampai awal Desember ini, mereka juga menjadi satu-satunya ganda campuran Indonesia yang mampu menjadi juara di ajang BWF World Tour 2023. Bahkan, mereka menyelamatkan nama baik sektor ganda campuran Indonesia di mata dunia.
Dilansir dari Instagram @badmintalk_com, Minggu (3/12/2023), Dejan/Gloria memastikan Indonesia meraih minimal satu gelar Ganda Campuran di level World Tour/Super Series selama delapan tahun berturut-turut. Sebagai catatan, World Tour adalah turnamen yang memiliki level Super 300 ke atas.
Selain pasangan PB Djarum itu, tidak ada lagi ganda campuran Indonesia lainnya yang mampu juara pada musim 2023 ini. Padahal, ada tiga pasangan lainnya yang bisa dibilang berada di level tertinggi atau peringkat 32 besar dunia ke atas, yakni Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Namun, prestasi sektor ganda campuran Indonesia memang menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir ini. Mereka kurang berprestasi dan sering kali gugur di babak-babak awal.
Sebagai pengingat, sudah empat tahun terakhir, hanya ada satu ganda campuran Indonesia yang mampu juara di ajang World Tour. Pada edisi 2022, ada Rehan/Lisa yang naik podium pertama di Hylo Open.
Kemudian, Rinov/Pitha keluar sebagai juara di ajang Spain Masters 2021. Pada tahun sebelumnya, Praveen/Melati meraup satu-satunya titel ganda campuran Indonesia dalam turnamen All England 2020.
Sementara pada empat tahun sebelumnya, bisa dibilang sektor ganda campuran Indonesia masih cukup berprestasi. Pada 2019, Praveen/Melati sanggup membawa pulang dua titel beruntun di ajang Denmark Open dan French Open.
Kemudian, pada edisi 2018, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juara di Indonesia Open. Lalu, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja berjaya di Thailand Open dan Alfian Eko/Marsheilla Gischa Islami, naik podium pertama di Taipei Open.
Mundur lagi satu tahun sebelumnya saat masih bernama Super Series, ada Tontowi/Liliyana yang juara di Indonesia Open dan French Super Series 2017. Lalu, Praveen Jordan/Debby Susanto membawa pulang titel di Korea Open 2017.
Pada edisi 2016, Praveen/Debby menyabet gelar juara All Englad. Kemudian, Tontowi/Liliyana mencatatkan hattrick titel pada tahun itu, di ajang Malaysia Open, China Open dan Hong Kong Super Series.
Musim 2016 bisa dibilang menjadi tahun kebangkitan sektor ganda campuran Indonesia setelah pada 2015 tak ada satu pun yang menjadi juara turnamen Super Series. Sejak itu, selalu ada pasangan ganda campuran Tim Merah-Putih yang juara di ajang Super Series maupun World Tour dalam delapan tahun berturut-turut.
Berikut adalah daftar juara yang diraihi ganda campuran Indonesia di ajang Super Series/World Tour selama delapan tahun terakhir:
2023: Dejan/Gloria (Syed Modi India International)
2022: Rehan/Lisa (Hylo Open)
2021: Rinov/Pitha (Spain Masters)
2020: Praveen/Melati (All England)
2019: Praveen/Melati (Denmark Open dan French Open)
2018: Tontowi/Liliyana (Indonesia Open), Hafiz Faizal/Gloria (Thailand Open), Alfian Eko/Marsheilla Gischa (Taipei Open)
2017: Tontowi/Liliyana (Indonesia Open, France Super Series), Praveen/Debby (Korea Open)
2016: Praveen/Debby (All England), Tontowi/Liliyana (Malaysia Open, China Open, Hong Kong Super Series)
Dejan/Gloria sukses menjadi juara Syed Modi India International 2023 setelah meraih kemenangan di partai final kontra pasangan Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo, yang dihelat di BBD U.P. Badminton Academy, Lucknow, India. Lewat drama selama 1 jam 34 menit, mereka menang dengan skor 20-22, 19-21 dan 25-23.
Dengan titel di turnamen Super 300 it, pasangan rangking 18 dunia tersebut menyabet titel pertama mereka pada tahun ini. Selain itu, sampai awal Desember ini, mereka juga menjadi satu-satunya ganda campuran Indonesia yang mampu menjadi juara di ajang BWF World Tour 2023. Bahkan, mereka menyelamatkan nama baik sektor ganda campuran Indonesia di mata dunia.
Dilansir dari Instagram @badmintalk_com, Minggu (3/12/2023), Dejan/Gloria memastikan Indonesia meraih minimal satu gelar Ganda Campuran di level World Tour/Super Series selama delapan tahun berturut-turut. Sebagai catatan, World Tour adalah turnamen yang memiliki level Super 300 ke atas.
Selain pasangan PB Djarum itu, tidak ada lagi ganda campuran Indonesia lainnya yang mampu juara pada musim 2023 ini. Padahal, ada tiga pasangan lainnya yang bisa dibilang berada di level tertinggi atau peringkat 32 besar dunia ke atas, yakni Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Namun, prestasi sektor ganda campuran Indonesia memang menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir ini. Mereka kurang berprestasi dan sering kali gugur di babak-babak awal.
Sebagai pengingat, sudah empat tahun terakhir, hanya ada satu ganda campuran Indonesia yang mampu juara di ajang World Tour. Pada edisi 2022, ada Rehan/Lisa yang naik podium pertama di Hylo Open.
Kemudian, Rinov/Pitha keluar sebagai juara di ajang Spain Masters 2021. Pada tahun sebelumnya, Praveen/Melati meraup satu-satunya titel ganda campuran Indonesia dalam turnamen All England 2020.
Sementara pada empat tahun sebelumnya, bisa dibilang sektor ganda campuran Indonesia masih cukup berprestasi. Pada 2019, Praveen/Melati sanggup membawa pulang dua titel beruntun di ajang Denmark Open dan French Open.
Kemudian, pada edisi 2018, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juara di Indonesia Open. Lalu, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja berjaya di Thailand Open dan Alfian Eko/Marsheilla Gischa Islami, naik podium pertama di Taipei Open.
Mundur lagi satu tahun sebelumnya saat masih bernama Super Series, ada Tontowi/Liliyana yang juara di Indonesia Open dan French Super Series 2017. Lalu, Praveen Jordan/Debby Susanto membawa pulang titel di Korea Open 2017.
Pada edisi 2016, Praveen/Debby menyabet gelar juara All Englad. Kemudian, Tontowi/Liliyana mencatatkan hattrick titel pada tahun itu, di ajang Malaysia Open, China Open dan Hong Kong Super Series.
Musim 2016 bisa dibilang menjadi tahun kebangkitan sektor ganda campuran Indonesia setelah pada 2015 tak ada satu pun yang menjadi juara turnamen Super Series. Sejak itu, selalu ada pasangan ganda campuran Tim Merah-Putih yang juara di ajang Super Series maupun World Tour dalam delapan tahun berturut-turut.
Berikut adalah daftar juara yang diraihi ganda campuran Indonesia di ajang Super Series/World Tour selama delapan tahun terakhir:
2023: Dejan/Gloria (Syed Modi India International)
2022: Rehan/Lisa (Hylo Open)
2021: Rinov/Pitha (Spain Masters)
2020: Praveen/Melati (All England)
2019: Praveen/Melati (Denmark Open dan French Open)
2018: Tontowi/Liliyana (Indonesia Open), Hafiz Faizal/Gloria (Thailand Open), Alfian Eko/Marsheilla Gischa (Taipei Open)
2017: Tontowi/Liliyana (Indonesia Open, France Super Series), Praveen/Debby (Korea Open)
2016: Praveen/Debby (All England), Tontowi/Liliyana (Malaysia Open, China Open, Hong Kong Super Series)
(sto)