Drama Berdarah Harper vs Jonas, Lihatlah yang Terjadi Selanjutnya Mengharukan
loading...
A
A
A
BRENTWOOD - Duel Terri Harper vs Natasha Jonas berlangsung brutal dan berdarah, namun yang terjadi selanjutnya sungguh mengharukan. Apa yang dipertontonkan oleh dua petinju wanita ini bisa menjadi contoh dari semangat sportivitas dari Harper dan Jonas. Di atas ring, Harper dan Jonas saling adu pukul hingga bersimbah darah dalam pertarungan perebutan gelar tinju wanita Kelas Bulu WBC dan IBO.
Hasilnya, Harper tetap mengamankan gelarnya setelah pertarungaan berakhir imbang dengan angka tipis. Yang mengejutkan adalah ketika di luar ring, kedua petinju wanita tersebut langsung melupakan episode berdarah di atas ring. Keduanya saling berpelukan sebagai respek atas sajian pertarungan yang sportif. Tidak ada dendam. Tidak ada permusuhan.
Justru, Harper memuji perlawanan yang ditunjukkan Jonas selama 10 ronde hingga baju yang dikenakannya berwarna merah muda terkena darah dari pelipis kanan Jonas. Sebaliknya, Jonas juga puas dengan penampilannya yang mampu memberikan perlawanan sengit terhadap sang juara bertahan. ’’Semua mata tertuju pada tinju wanita dan semoga kami membuat bangga publik,’’kata Jonas.
Kisah di atas ring yang dipertontonkan Harper dan Jonas menjadi sejarah sekaligus menjadi promosi yang sempurna untuk sebuah pertarungan tinju wanita. Kendati secara hasil berakhir imbang, tapi, dalam hal ini, Harper dan Jonas sama-sama menjadi pemenang.
Ketika Taylor dan Persoon bertemu lagi dalam dua minggu, akan ada permusuhan yang serius dan skor yang harus diselesaikan. Juara tujuh divisi Amanda Serrano dan pemegang gelar Kelas Welter tak terbantahkan Cecilia Braekhus adalah opsi masa depan lain yang diincar Taylor.
Chantelle Cameron dari Inggris adalah penantang wajib bagi Taylor. Dan Harper, yang mengidolakan Taylor seperti kebanyakan petinju wanita generasi terbaru, bahkan dapat menargetkan pahlawan wanita jika waktunya tepat. "Saya tidak bisa membayangkan meninju wajah idola saya, tapi mungkin suatu hari itu akan terjadi," kata Harper sebelumnya.
"Saya yakin ini adalah pertarungan yang bisa dilakukan di masa depan dan ini akan menjadi pertarungan yang sangat besar.''
"Jelas, saya akan membangun profil saya untuk sementara dan kemudian mungkin kita bisa mengatur pertarungan."
Apa yang membuat tinju begitu menarik selama beberapa dekade adalah persaingan dan drama, serta pertarungan. Setelah bertahun-tahun berjuang tanpa perhatian yang pantas mereka dapatkan, era petinju wanita saat ini saling mendorong untuk mengklaim kejayaan.
Hasilnya, Harper tetap mengamankan gelarnya setelah pertarungaan berakhir imbang dengan angka tipis. Yang mengejutkan adalah ketika di luar ring, kedua petinju wanita tersebut langsung melupakan episode berdarah di atas ring. Keduanya saling berpelukan sebagai respek atas sajian pertarungan yang sportif. Tidak ada dendam. Tidak ada permusuhan.
Justru, Harper memuji perlawanan yang ditunjukkan Jonas selama 10 ronde hingga baju yang dikenakannya berwarna merah muda terkena darah dari pelipis kanan Jonas. Sebaliknya, Jonas juga puas dengan penampilannya yang mampu memberikan perlawanan sengit terhadap sang juara bertahan. ’’Semua mata tertuju pada tinju wanita dan semoga kami membuat bangga publik,’’kata Jonas.
Kisah di atas ring yang dipertontonkan Harper dan Jonas menjadi sejarah sekaligus menjadi promosi yang sempurna untuk sebuah pertarungan tinju wanita. Kendati secara hasil berakhir imbang, tapi, dalam hal ini, Harper dan Jonas sama-sama menjadi pemenang.
Ketika Taylor dan Persoon bertemu lagi dalam dua minggu, akan ada permusuhan yang serius dan skor yang harus diselesaikan. Juara tujuh divisi Amanda Serrano dan pemegang gelar Kelas Welter tak terbantahkan Cecilia Braekhus adalah opsi masa depan lain yang diincar Taylor.
Chantelle Cameron dari Inggris adalah penantang wajib bagi Taylor. Dan Harper, yang mengidolakan Taylor seperti kebanyakan petinju wanita generasi terbaru, bahkan dapat menargetkan pahlawan wanita jika waktunya tepat. "Saya tidak bisa membayangkan meninju wajah idola saya, tapi mungkin suatu hari itu akan terjadi," kata Harper sebelumnya.
"Saya yakin ini adalah pertarungan yang bisa dilakukan di masa depan dan ini akan menjadi pertarungan yang sangat besar.''
"Jelas, saya akan membangun profil saya untuk sementara dan kemudian mungkin kita bisa mengatur pertarungan."
Apa yang membuat tinju begitu menarik selama beberapa dekade adalah persaingan dan drama, serta pertarungan. Setelah bertahun-tahun berjuang tanpa perhatian yang pantas mereka dapatkan, era petinju wanita saat ini saling mendorong untuk mengklaim kejayaan.
(aww)