Kisah Perjalanan Otto Wallin: Calon Lawan Anthony Joshua yang Pernah Bekerja di RS Jiwa

Kisah perjalanan Otto Wallin , calon lawan Anthony Joshua sepertinya menarik untuk diulas sebelum kedua petinju ini beradu jotos di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, 23 Desember 2023. Petinju berusia 33 tahun itu sebelum menjadi petinju profesional pernah bekerja di rumah sakit jiwa menangani pasien seorang pembunuh dan pedofil.

Wallin mengenal olahraga tinju dari atlet Olimpiade Swedia, Kennedy Katende. Saat itu dia berlatih di ruang bawah tanah yang disebutnya sebagai gym.

"Saya mulai bertinju di ruang bawah tanah, itu adalah gym. Itu seperti pusat rekreasi. Mereka masih memiliki klub di sana. Kami memiliki beberapa orang baik di sana ketika saya pertama kali memulai, kami memiliki seorang atlet Olimpiade. Dia adalah Kennedy Katende," kenang Wallin.



"Dia (Katende) mengikuti Olimpiade sebanyak dua kali. Saya ingat dia sukses, saya ingin menjadi seperti dia, saya ingat dia berkeliling dengan mobil bagus dan itu adalah motivasi yang baik karena saya menginginkan mobil seperti dia. Itu seperti Dodge, menurutku."

Sekarang Wallin berlatih di New York, dan ketika disinggung apakah ia berniat memiliki mobil seperti Katende?

"Saya membeli mobil? Mungkin aku akan membeli sepeda baru. Saya tidak membutuhkan mobil di New York, saya berkeliling dengan Citybikes jadi mungkin saya akan membeli sepeda sendiri."



Motivasi inilah yang bakal dijadikan Wallin untuk memenangkan pertarungan melawan Joshua. Menghadapi Joshua yang dikenal kejam saat berada di atas ring sepertinya bukan hal yang berat bagi Wallin.

Karena Wallin sudah terbiasa menangani seseorang yang dikenal kejam. Pasalnya, dia pernah menangani pasien seorang pembunuh dan pedofil sewaktu masih bekerja di rumah sakit jiwa.

Bagaimana penampilan Wallin di atas Ring?

Wallin sejauh ini sudah menjalani 28 pertarungan dengan catatan 26 menang (14 KO) dan sekali kalah. Satu-satunya kekalahan terjadi pada 2019 lalu saat dikalahkan Tyson Fury.

Namun dalam pertarungan itu, Wallin berhasil melukai Fury sebelum akhirnya kalah angka. Kekalahan itu dijadikannya sebagai pengalaman berharga dan dia ingin mengalahkan Joshua sekaligus membalaskan dendamnya.

Wallin dan Joshua sebenarnya bukan kali pertama bertemu di atas ring. Mereka sudah dua kali beradu jotos sewaktu masih menjadi petinju amatir.

Saat itu, Wallin dikalahkan Joshua. "Saya tahu apa yang saya hadapi. Saya jauh lebih siap untuk mengalahkan Joshua daripada mengalahkan Fury. Seharusnya tidak disebut kekecewaan ketika saya menang."

"Ketika saya berusia sekitar 15 tahun, saya mulai bekerja di toko perangkat keras, saya menjual segalanya untuk membangun rumah. Kemudian ketika saya berusia sekitar 21 tahun, saya mulai bekerja di penjara. Itu seperti penjara tetapi untuk orang-orang yang sakit jiwa.

"Ada pembunuh, pedofil, tetapi mereka yang memiliki masalah mental tidak bisa dimasukkan ke penjara biasa. Itu juga sebuah pengalaman. Saya belajar banyak di sana. Satu hal yang saya pelajari adalah untuk tidak menilai orang terlalu keras, Anda tidak pernah tahu apa yang mereka alami. Ini tidak mudah. Mereka dihukum karena kejahatan buruk tetapi mereka juga manusia. Itu tidak menyenangkan.

"Maksud saya, ini adalah pekerjaan yang mudah, kami hanya menunggu dan memastikan tidak ada hal buruk yang terjadi. Saya bisa berlatih saat istirahat makan siang. Saya tidak perlu menghabiskan terlalu banyak energi dan saya bisa berolahraga saat makan siang."