Dinamis Tanpa Marquez, Perebutan Podium Juara Sulit Ditebak

Selasa, 11 Agustus 2020 - 13:36 WIB
loading...
Dinamis Tanpa Marquez,...
Tanpa kehadiran Marc Marquez di MotoGP menjadi lebih sulit diprediksi. Pembalap dari lima tim berbeda silih berganti mengisi podium juara. Foto/Reuters
A A A
BRNO - Tanpa kehadiran Marc Marquez di MotoGP menjadi lebih sulit diprediksi. Pembalap dari lima tim berbeda silih berganti mengisi podium juara. Yang mengejutkan, pembalap KTM Brad Binder mampu mengasapi tim-tim yang lebih mapan di kejuaraan dunia balap motor paling bergengsi tersebut.

Marquez tampaknya harus menunggu lebih lama untuk bisa kembali ke lintasan MotoGP. Terbaru, rider asal Spanyol itu dipastikan kembali absen pada MotoGP Austria akhir pekan ini seusai menjalani operasi kedua pada lengannya.

Tanpa Marquez yang mendominasi dan penampilan kurang meyakinkan Andrea Dovizioso, persaingan perebutan podium juara menjadi sulit ditebak. Dari tiga seri yang sudah bergulir, tujuh pembalap dari lima tim silih berganti mengisi podium. (Baca: Persaingan MotoGP Lebih Terbuka, Rossi Khawatir Hadapi KTM)

Kejutan kembali terjadi pada MotoGP Republik Ceko akhir pekan kemarin di mana Binder, pembalap KTM, tampil sebagai juara. Kemenangan ini tidak hanya menjadi sejarah bagi KTM, namun juga Binder yang mencatatkan diri sebagai rookie yang memenangkan balapan setelah Marquez pada MotoGP Austin 2013 silam.

Tidak hanya itu, komposisi podium juga diisi wajah baru, yakni tim satelit Yamaha Franco Morbidelli dan tim satelit Ducati John Zarco. Susunan pembalap pada posisi tiga besar menjadi indikasi ketatnya persaingan kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia tersebut. Apalagi, Fabio Quartararo yang sebelumnya mendominasi dengan meraih dua podium pertama justru tampil inkonsisten dan hanya finis di posisi ketujuh.

Saat ini, pembalap tim Petronas Yamaha SRT itu hanya unggul 19 poin dari Maverick Vinales di klasemen sementara MotoGP 2020. Situasi ini membuat persaingan menuju perebutan gelar juara dunia terbuka lebar mengingat jadwal comeback Marquez masih belum bisa diprediksi.

“Sekarang, balapan menjadi sangat rumit di MotoGP dan persaingan menjadi terbuka. Seperti biasa, faktor ban menjadi penentu dalam balapan dan tanpa Marquez semua menjadi bersemangat,” kata pembalap Yamaha Valentino Rossi, dilansir moto.it.

Pernyataan Rossi cukup beralasan. Tanpa Marquez yang menjadi andalan, tim Honda menjadi tidak berdaya. Terbukti, dari tiga seri yang sudah digelar, belum satu pun pembalap dari tim pabrikan asal Jepang tersebut yang berhasil naik podium. (Baca juga: Cara Menjaga Setrum Aki Mobil Tetap Awet dan Tokcer)

Pencapaian terbaik rider Honda hanya posisi keempat lewat Takaaki Nakagami pada MotoGP Andalusia. Sebaliknya, tim seperti Yamaha, Ducati, dan KTM silih berganti menempatkan rider-nya di podium.

Di sisi lain, kemenangan KTM merupakan buah dari kerja keras mereka selama awal musim setelah mendapat kebijakan untuk mengembangkan mesin serta melakukan uji coba. Tidak hanya itu, kedatangan Dani Pedrosa sebagai pembalap penguji secara tidak langsung membawa pabrikan asal Austria itu pada trek yang benar untuk bisa bersaing dengan Honda, Yamaha, maupun Ducati.

Pencapaian di MotoGP Rep Ceko menjadi sejarah bagi KTM yang pertama kali meraih podium pertama setelah empat musim terjun di kejuaraan dunia. Hasil ini sekaligus menunjukkan potensi Binder yang berstatus pembalap rookie di kelas premier.

“Ini sulit dipercaya. Sejujurnya, ini adalah sesuatu yang selalu saya impikan dan menjadi kenyataan. Sulit dipercaya untuk berpikir bahwa ini akan datang di grand prix ketiga saya,” katanya, dilansir Crash. (Lihat videonya: Kecelakaan Maut tol Cipali, 8 Orang Tewas)

Kemenangan Binder tidak lepas dari strategi KTM untuk menghemat penggunaan ban di tengah suhu lintasan yang cukup tinggi. Dia mengaku penurunan kemampuan ban Morbidelli membuatnya percaya diri untuk menyalip pada 10 lap terakhir dan perlahan menjauh dari rivalnya hingga menyentuh garis finis.

“Itu adalah 10 lap paling gila dalam hidup saya. Melakukan semuanya dengan lembut dan setenang mungkin karena ban belakang sudah cukup rusak. Setiap kali saya mencoba sesuatu yang agresif, saya mengalami putaran yang gila-gilaan. Tim telah memberi saya sepeda motor yang luar biasa. Sungguh luar biasa memikirkan di mana kami saat ini,” paparnya. (Abriandi)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0830 seconds (0.1#10.140)