Profil Gronya Somerville, Pebulu Tangkis Cantik yang Tersihir Pesona Istora
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bintang bulutangkis Australia, Gronya Somerville menceritakan bagaimana dirinya menikmati profesi sampingannya sebagai komentator bulu tangkis. Menurutnya, sebagai seorang pemain dan juga komentator dia menghadirkan sudut pandang yang berbeda untuk para penontonnya di rumah.
Gronya tampil di babak 32 besar Indonesia Masters 2024 bersama duetnya, Kenneth Zhe Hooi Choo, pada Rabu (24/1/2024) di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sayangnya, mereka tumbang dari pasangan Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, dengan skor 13-21 dan 13-21.
Ini menjadi kali pertama bagi Gronya mentas di Istora Senayan setelah terakhir kali bermain di arena legendaris itu pada Indonesia Masters 2020 silam. Kendati kalah, dia mengaku sangat antusias melihat atmosfer luar biasa yang dihadirkan para penonton.
“Tentu sangat senang bisa kembali bermain di sini. Penontonnya luar biasa, sangat menyerangkan melihat antusiasme yang tinggi untuk olahraga bulutangkis di sini, jadi saya sangat antusias,” kata Gronya selepas laga, kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (24/1/2024).
Sementara bagi Kenneth, laga ini menjadi debutnya tampil di Indonesia Masters dan juga Istora Senayan. Dia pun sangat takjub dengan keriuhan yang dibuat oleh penonton di dalam arena pertandingan.
“Penontonnya sangat menakjubkan. Mereka sangat berisik sampai kami tidak bisa mendengar apa-apa. Atmosfirnya juga luar biasa, jadi sangat sangat menyenangkan memiliki kesempatan bisa tampil di Istora,” ujar Kenneth.
Belakangan ini, Gronya kerap kali menjadi komentator pertandingan di channel Youtube milik Federasi Bulutangkis Dunia, BWF TV. Saat ditanya apakah dia berminat untuk banting stir menjadi komentator dalam waktu dekat, dia menolaknya.
“Mungkin tidak. Saya hanya senang menonton bulutangkis sejak dulu sampai saat ini,” jelas pemain berusia 28 tahun itu.
Kendati demikian, Gronya mengaku sangat menikmati waktunya sebagai komentator. Pasalnya, dia bisa memberikan perspektif yang berbeda dari komentator biasanya karena dia punya sudut pandang sebagai seorang pemain.
“Tapi saya memang sangat menikmati menjadi seorang komentator. Saya suka menyaksikannya dan berbagi pikiranku dengan yang lain. Karena saya seorang penonton dan juga seorang pemain, jadi saya punya dua perspektif yang berbeda,” jelas pemain kelahiran Carlton itu.
“Dan saya tahu perspektif pemain dan komentator sebagian ada yang berbeda. Jadi saya bisa memberikan beberapa pandangan yang lain untuk para penonton di rumah” pungkasnya.
Gronya tampil di babak 32 besar Indonesia Masters 2024 bersama duetnya, Kenneth Zhe Hooi Choo, pada Rabu (24/1/2024) di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sayangnya, mereka tumbang dari pasangan Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, dengan skor 13-21 dan 13-21.
Ini menjadi kali pertama bagi Gronya mentas di Istora Senayan setelah terakhir kali bermain di arena legendaris itu pada Indonesia Masters 2020 silam. Kendati kalah, dia mengaku sangat antusias melihat atmosfer luar biasa yang dihadirkan para penonton.
“Tentu sangat senang bisa kembali bermain di sini. Penontonnya luar biasa, sangat menyerangkan melihat antusiasme yang tinggi untuk olahraga bulutangkis di sini, jadi saya sangat antusias,” kata Gronya selepas laga, kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (24/1/2024).
Sementara bagi Kenneth, laga ini menjadi debutnya tampil di Indonesia Masters dan juga Istora Senayan. Dia pun sangat takjub dengan keriuhan yang dibuat oleh penonton di dalam arena pertandingan.
“Penontonnya sangat menakjubkan. Mereka sangat berisik sampai kami tidak bisa mendengar apa-apa. Atmosfirnya juga luar biasa, jadi sangat sangat menyenangkan memiliki kesempatan bisa tampil di Istora,” ujar Kenneth.
Belakangan ini, Gronya kerap kali menjadi komentator pertandingan di channel Youtube milik Federasi Bulutangkis Dunia, BWF TV. Saat ditanya apakah dia berminat untuk banting stir menjadi komentator dalam waktu dekat, dia menolaknya.
“Mungkin tidak. Saya hanya senang menonton bulutangkis sejak dulu sampai saat ini,” jelas pemain berusia 28 tahun itu.
Kendati demikian, Gronya mengaku sangat menikmati waktunya sebagai komentator. Pasalnya, dia bisa memberikan perspektif yang berbeda dari komentator biasanya karena dia punya sudut pandang sebagai seorang pemain.
“Tapi saya memang sangat menikmati menjadi seorang komentator. Saya suka menyaksikannya dan berbagi pikiranku dengan yang lain. Karena saya seorang penonton dan juga seorang pemain, jadi saya punya dua perspektif yang berbeda,” jelas pemain kelahiran Carlton itu.
“Dan saya tahu perspektif pemain dan komentator sebagian ada yang berbeda. Jadi saya bisa memberikan beberapa pandangan yang lain untuk para penonton di rumah” pungkasnya.
(sto)