Petinju Tak Terkalahkan Joshua Buatsi Penantang Gelar Dmitry Bivol

Minggu, 04 Februari 2024 - 09:48 WIB
loading...
Petinju Tak Terkalahkan Joshua Buatsi Penantang Gelar Dmitry Bivol
Petinju Tak Terkalahkan Joshua Buatsi Penantang Gelar Dmitry Bivol/The Sun
A A A
Petinju tak terkalahkan Joshua Buatsi menjadi penantang gelar juara kelas berat ringan WBA Dmitry Bivol . Status penantang wajib memperebutkan gelar juara kelas ringan-berat WBA milik Dmitry Bivol terbuka bagi Joshua Buatsi setelah menang telak atas Dan Azeez, Minggu (4/2/2024) dini hari WIB.

Joshua Buatsi memenangkan pertarungan kelas ringan-berat di London Selatan atas sahabatnya, Dan Azeez, untuk merebut gelar Inggris. Pasangan ini harus mengesampingkan rasa hormat jangka panjang untuk menampilkan tinju Inggris yang brilian dalam bentuk terbaiknya yang bermartabat dan merusak.

Pada akhirnya, dua knockdown pada ronde ke-11 yang membuat JB, pria asal Croydon berusia 30 tahun, menang atas rekannya dari Catford yang berusia 34 tahun, saat para juri memberikan penilaian yang tepat: 116-110, 117-109 dan 117-109. Ronde pembuka berlangsung ketat dan sulit untuk dipisahkan, namun Buatsi yang menguasai bagian tengah ring mungkin membuat para juri terkesan. Pukulan awal terbaik Azeez terjadi pada ronde kedua, saat ia menjatuhkan lawannya dengan sebuah hook kanan.



Buatsi terlihat tersenyum gugup karena frustrasi membiarkan pertahanannya longgar dan memberi celah bagi lawannya. Laga ini benar-benar memanas pada akhir ronde ketiga. Setelah Buatsi sukses dengan beberapa serangan ke arah tubuh, Azeez mendaratkan dua pukulan kanan ke arah kepala.

Ronde ini terasa sangat ketat, namun kemudian terjadi perubahan dan mereka bertukar serangan dengan penuh semangat sampai bel tanda berakhirnya laga berbunyi. Saat Buatsi menikmati kesuksesan pada ronde keempat dengan lebih banyak serangan ke arah tubuh, Azeez berani maju ke depan ring.

Namun, kepercayaan dirinya dihancurkan oleh dua hook kiri yang menghantam pipi kanannya dan menghapus senyumannya. Ronde kelima berlangsung seru, terdapat teknik tinju elite di awal pertandingan, pukulan yang akurat dan rencana permainan. Kemudian terjadi baku hantam saat dua pria pemberani mengesampingkan taktik untuk bertarung di depan penonton arena Wembley.

Namun Buatsi berhasil memukul balik dan para juri akan kesulitan untuk memisahkan mereka. Azeez mengabaikan semua perintah pelatihnya, Buddy McGirt, untuk mengincar tubuh Buatsi dan hal tersebut terbayar pada ronde keenam saat sebuah pukulan kanan ke arah kepala menjadi pukulan terbaik di stanza tersebut.



Azeez terluka pada akhir ronde kedelapan saat sebuah hook kanan nampaknya mengejutkannya, ia berjongkok dengan posisi sangat rendah dan terlihat dari sisi ring bahwa ia sedang menerima hitungan, namun ia bangkit dan terus bertarung. Ada sebuah momen aneh sebelum ronde kesembilan saat sebuah handuk putih dilemparkan dari sudut Azeez, namun handuk tersebut dilemparkan agar wasit mengepel bagian yang basah di dalam ring, bukan agar Azeez menyerah.

Ronde kesepuluh merupakan momen yang luar biasa untuk tinju Inggris, saat kedua pria pemberani ini bertinju dengan baik dan memukul dengan keras. Azeez terjatuh pada ronde kesebelas saat sebuah pukulan kanan tampaknya merampas kesadarannya, ia bangkit dan menepisnya untuk kembali bertarung.

Namun, tepat sebelum bel berbunyi, ia kembali terjatuh ke atas kanvas pada ronde ke-10 dan membutuhkan sebuah KO di saat-saat terakhir. Namun, itu adalah sebuah penyelesaian dominan dari Buatsi yang hampir saja meraih penyelesaian di menit-menit akhir, bel pertandingan berbunyi di saat yang tepat untuk menyelamatkan Azeez dari keberaniannya dan pelukan tulus yang mereka berikan setelahnya adalah sebuah kesempurnaan dalam dunia bela diri.
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3207 seconds (0.1#10.140)