Ini Target Figo Dennis Bareng Timnas Indonesia U-20
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gelandang Timnas Indonesia U-20, Figo Dennis, berbicara soal targetnya hingga mengungkapkan kunci sukses timnya menahan imbang klub Pratama Arhan , Suwon FC. Hal itu diungkapkan wonderkid Persija Jakarta tersebut usai menjalani internal game Timnas Indonesia U-20 di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Jumat (9/2/2024) sore WIB.
Pertama, Figo Dennis mengatakan bahwa latihan para pemain selama pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-20 baik tahap pertama maupun tahap kedua bisa sampai empat kali sehari. Pemain 17 tahun tersebut menilai hal itu sangat bagus diterapkan untuk meningkatkan fisik dan skillnya.
"Kalau dari (TC) tahap satu dan dua, selama TC kita sudah bekerja keras karena kita latihannya kadang sehari bisa 3-4 kali juga. Tentu baik juga untuk peningkatan fisik dan skill. Jadi selama TC kita dapat banyak hal juga karena bisa meningkatkan fisik dan skill masing-masing pemain," kata Figo Dennis kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia di Lapangan A, Senayan, Jumat (9/2/2024) sore WIB.
Lebih lanjut, pemain muda jebolan Persija Jakarta itu mengatakan bahwa persaingan di TC Timnas Indonesia U-20 sangat menantang karena memakai sistem promosi-degradasi. Sehingga, ia dan rekan setimnya dituntut menampilkan permainan terbaiknya agar bisa memikat hati pelatih Indra Sjafri.
"Kalau persaingan di tiap minggu ada sistem promosi-degradasi. Itu sangat menantang buat kita dan tentu kita harus tunjukkan yang terbaik aja setiap latihan. Tentu pelatih akan memilih yang terbaik," jelas Figo.
"Paling penting adalah harus jaga kondisi dan jangan lupa latihan, kerjakan PR yang diberikan Coach Alex sebagai pelatih fisik itu harus dilakukan karena mungkun latihan di klub dan timnas berbeda. Di sini intensitasnya sangat tinggi, di klub mungkin ada yang enggak seperti di timnas jadi harus ditambah sendiri yang penting fisiknya jangan sampai turun," imbuhnya.
Lebih jauh, Figo bercerita soal pengalaman paling menarik di TC Timnas Indonesia U-20 tahap kedua yaitu harus bangun subuh. Namun, ia merasa hal tersebut sangat positif untuk membangun kekuatan fisik dan mentalnya meski dirasa sangat berat.
"Mungkin yan pertama kali saya rasakan di tahap kedua ini kita harus latihan bangun pagi jam setengah 5 untuk persiapan latihan pagi hari yang tentu ada skipping dan itu juga jadi part sangat berat bagi kita. Training itu bisa dirasakan untuk fisik kita harus jadi lebih baik, lebih ke mental juga," ucap Figo.
Figo juga membeberkan targetnya selama mengikuti TC Timnas Indonesia U-20 yakni bisa menerapkan sistem latihan yang intensif saat kembali ke klubnya. Ia pun akan memaksimalkan latihan agar bisa menembus skuad utama Persija dan menjalani debutnya di tim senior.
"Saya bisa bawa latihan di sini (Timnas Indonesia U-20) ke klub. Jadi mungkin fisik di sini dapat, nah bisa lebih baik pasti. Rencana debut (di Persija ) itu sesuai pelatih aja, saya hanya harus maksimal setiap latihan," ujar Figo.
Terakhir, Figo mengungkapkan kunci sukses Timnas Indonesia U-20 menahan imbang klub Pratama Arhan, Suwon FC, dengan skor 0-0 dalam laga uji coba. Dia menegaskan kuncinya adalah memandang tim kasta tertinggi Liga Korea Selatan itu sebagai tim yang biasa saja dan mentaati instruksi pelatih.
"Kuncinya kemarin kita anggap tim Korea kayak tim tim biasa aja, gak anggap mereka siapa. Cuma main fight dan menjalankan apa yg diperintah pelatih. Kita juga bekerja keras di dalam lapangan selama 3 babak. Jadi kita bisa sering lawan tim bagus," tandasnya.
Pertama, Figo Dennis mengatakan bahwa latihan para pemain selama pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-20 baik tahap pertama maupun tahap kedua bisa sampai empat kali sehari. Pemain 17 tahun tersebut menilai hal itu sangat bagus diterapkan untuk meningkatkan fisik dan skillnya.
"Kalau dari (TC) tahap satu dan dua, selama TC kita sudah bekerja keras karena kita latihannya kadang sehari bisa 3-4 kali juga. Tentu baik juga untuk peningkatan fisik dan skill. Jadi selama TC kita dapat banyak hal juga karena bisa meningkatkan fisik dan skill masing-masing pemain," kata Figo Dennis kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia di Lapangan A, Senayan, Jumat (9/2/2024) sore WIB.
Lebih lanjut, pemain muda jebolan Persija Jakarta itu mengatakan bahwa persaingan di TC Timnas Indonesia U-20 sangat menantang karena memakai sistem promosi-degradasi. Sehingga, ia dan rekan setimnya dituntut menampilkan permainan terbaiknya agar bisa memikat hati pelatih Indra Sjafri.
"Kalau persaingan di tiap minggu ada sistem promosi-degradasi. Itu sangat menantang buat kita dan tentu kita harus tunjukkan yang terbaik aja setiap latihan. Tentu pelatih akan memilih yang terbaik," jelas Figo.
"Paling penting adalah harus jaga kondisi dan jangan lupa latihan, kerjakan PR yang diberikan Coach Alex sebagai pelatih fisik itu harus dilakukan karena mungkun latihan di klub dan timnas berbeda. Di sini intensitasnya sangat tinggi, di klub mungkin ada yang enggak seperti di timnas jadi harus ditambah sendiri yang penting fisiknya jangan sampai turun," imbuhnya.
Lebih jauh, Figo bercerita soal pengalaman paling menarik di TC Timnas Indonesia U-20 tahap kedua yaitu harus bangun subuh. Namun, ia merasa hal tersebut sangat positif untuk membangun kekuatan fisik dan mentalnya meski dirasa sangat berat.
"Mungkin yan pertama kali saya rasakan di tahap kedua ini kita harus latihan bangun pagi jam setengah 5 untuk persiapan latihan pagi hari yang tentu ada skipping dan itu juga jadi part sangat berat bagi kita. Training itu bisa dirasakan untuk fisik kita harus jadi lebih baik, lebih ke mental juga," ucap Figo.
Figo juga membeberkan targetnya selama mengikuti TC Timnas Indonesia U-20 yakni bisa menerapkan sistem latihan yang intensif saat kembali ke klubnya. Ia pun akan memaksimalkan latihan agar bisa menembus skuad utama Persija dan menjalani debutnya di tim senior.
"Saya bisa bawa latihan di sini (Timnas Indonesia U-20) ke klub. Jadi mungkin fisik di sini dapat, nah bisa lebih baik pasti. Rencana debut (di Persija ) itu sesuai pelatih aja, saya hanya harus maksimal setiap latihan," ujar Figo.
Terakhir, Figo mengungkapkan kunci sukses Timnas Indonesia U-20 menahan imbang klub Pratama Arhan, Suwon FC, dengan skor 0-0 dalam laga uji coba. Dia menegaskan kuncinya adalah memandang tim kasta tertinggi Liga Korea Selatan itu sebagai tim yang biasa saja dan mentaati instruksi pelatih.
"Kuncinya kemarin kita anggap tim Korea kayak tim tim biasa aja, gak anggap mereka siapa. Cuma main fight dan menjalankan apa yg diperintah pelatih. Kita juga bekerja keras di dalam lapangan selama 3 babak. Jadi kita bisa sering lawan tim bagus," tandasnya.
(sto)