Edgar Berlanga Koar-koar Ambil Alih Kelas 76,2 Kg dari Canelo
loading...
A
A
A
Petinju tak terkalahkan Edgar Berlanga koar-koar bisa ambil alih kelas menengah super 76,2 kg dari kekuasaan Saul Canelo Alvarez setelah menang KO. Edgar Berlanga tidak membuang waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi pertarungan besar setelah menghentikan perlawanan Padraig McCrory dari Irlandia pada ronde keenam di Orlando.
Berlanga meningkatkan rekornya menjadi 22-0 dengan 17 kemenangan beruntun dan segera mengincar nama-nama seperti Saul Canelo Alvarez dan Jaime Munguia. Secara khusus, Berlanga menginginkan Canelo, pertarungan yang paling menguntungkan di kelas menengah super. "Saya baru saja meraih kemenangan besar, Puerto Rico versus Meksiko, saya merasa itu adalah pertarungan terbesar," kata Berlanga.
"Ya, saya tidak memiliki sabuk. Saya hanya merasa saya lebih besar dari mereka yang berada di peringkat kelas 76,2 kg sejauh status saya. Saya besar. Saya adalah dia. Saya merasa itulah pertarungan yang akan terjadi. Saya tahu dia [Canelo] sedang berjuang mencari lawan dan saya merasa kami cocok untuknya. Saya merasa bisa mengambil alih kelas 76,2 kg. Ini adalah Puerto Rico-Meksiko, persaingan terbesar dalam tinju."
Berlanga, yang memulai kariernya dengan 16 KO ronde pertama berturut-turut, harus berjuang keras dalam lima laga berikutnya, dan McCrory menjadi kemenangan pertamanya melalui penyelesaian sejak tahun 2020. Ia merasa bahwa melakukan ronde-ronde tersebut telah meningkatkan kemampuannya sebagai seorang petinju.
"Laga terakhir saya [melawan Jason Quigley], dimana kami bertarung selama 12 ronde, saya merasa kami membutuhkan itu," tambah Berlanga, berbicara tentang bagaimana hal tersebut memberinya bekal yang baik untuk masa depan. "Saya merasa kami membutuhkan 12 ronde itu, saya sangat senang dan seperti, 'Sial, saya melaju sampai 12 ronde, itu hal yang bagus'. Sekarang, jika saya harus berada di luar sana dengan anjing-anjing besar, dengan Canelos dan Munguias dan kami melakoni 12 ronde, saya tahu bagaimana rasanya masuk ke ronde-ronde berikutnya."
Berlanga kini menjadi penantang nomor satu di WBA dan ia merasa puas dengan penampilannya, serta menjadi orang pertama yang menghentikan McCrory, yang kini memiliki rekor 18-1. "Saya merasa luar biasa, saya senang," tambah Berlanga.
"Kami mempersiapkan diri dengan sangat keras untuk menghadapi pria ini. Saya tahu ia akan datang untuk bertarung. Pria Irlandia ini datang untuk bertarung, ia tak terkalahkan, ia datang untuk membuktikan sesuatu, jadi kami mempersiapkan diri dengan sangat baik untuknya.''
"Banyak orang mengira kekuatannya telah hilang, atau saya hanya hura-hura, namun mereka harus mengerti, itu sulit. Dalam 16 laga pertama saya, saya berlaga 16 ronde. Petarung muda bertarung dalam 16 laga dan mereka memiliki lebih dari 100 ronde pengalaman. Saya hanya memiliki 16 ronde, maka saya bertarung selama lima ronde dalam lima laga itu, saya merasa itu memberi saya banyak pengalaman. Bisep saya sobek, saya dijatuhkan pada malam yang sama [melawan Marcelo Coceres], saya masih memenangkan laga, namun itu semua adalah tentang pengalaman dan menjalani ronde-ronde tersebut."
Berlanga sedang mempelajari kesabaran dan sangat mengerti manfaat dari pengalaman dan pengalaman bertanding.
"Saya tidak masuk ke sana untuk mencetak KO, itu datang begitu saja," kata warga New York keturunan Puerto Rico ini.
"Saya tahu jika saya menyatukan pukulan saya, saya tahu pada ronde-ronde berikutnya saya akan menjatuhkannya. Saya percaya pada diri saya sendiri, saya percaya pada tim saya, saya percaya pada kemampuan dan kemauan saya, namun pada tingkatan ini, ini adalah tentang bagaimana saya mempersiapkannya. Anda harus lebih cerdas. Saya merasa 16 laga pertama tidak memberi saya banyak pengalaman dan kini saya bertumbuh sebagai petarung."
Berlanga juga merasa bahwa pekerjaan yang ia lakukan di sasana bersama Mark Farrait terbayar saat menghadapi McCrory, dan bahwa ia mampu mengejutkan atlet Irlandia itu dengan kemampuannya, bukan dengan kekuatannya. "Mereka tidak tahu saya akan memiliki kaki yang cepat seperti itu, mereka mengira saya akan memiliki kaki semen," canda Berlanga.
"Ia mengira ia hanya akan menyerang saya dan mendaratkan pukulan keras, namun pelatihnya mengatakan pada saya segera setelah laga usai, 'Kamu tidak bertarung seperti yang kamu lakukan sebelumnya. Kaki anda, pergerakan anda, jab anda, semuanya tepat sasaran. Kamu bertarung dengan cara yang sangat berbeda'.''
"Saya tahu saya mulai mematahkan serangannya. Dua ronde pertama saya hanya ingin mendapatkan penempatan waktunya, saya ingin menggunakan kaki saya dan melihat apa yang ia berikan, ia menyerang, ia melontarkan banyak hook kanan, ia mencoba mendaratkan serangan keras dan saat saya melihat itu, saya mulai menyarangkan pukulan saya, lalu saya mulai turun ke arah tubuh dan tiap kali menyentuhnya, saya dapat menyarangkan serangan.''
Lihat Juga: Drama Jelang Usyk vs Fury II: Bellew dan Saunders Beda Pendapat, Siapa Raja Kelas Berat Sesungguhnya?
Berlanga meningkatkan rekornya menjadi 22-0 dengan 17 kemenangan beruntun dan segera mengincar nama-nama seperti Saul Canelo Alvarez dan Jaime Munguia. Secara khusus, Berlanga menginginkan Canelo, pertarungan yang paling menguntungkan di kelas menengah super. "Saya baru saja meraih kemenangan besar, Puerto Rico versus Meksiko, saya merasa itu adalah pertarungan terbesar," kata Berlanga.
"Ya, saya tidak memiliki sabuk. Saya hanya merasa saya lebih besar dari mereka yang berada di peringkat kelas 76,2 kg sejauh status saya. Saya besar. Saya adalah dia. Saya merasa itulah pertarungan yang akan terjadi. Saya tahu dia [Canelo] sedang berjuang mencari lawan dan saya merasa kami cocok untuknya. Saya merasa bisa mengambil alih kelas 76,2 kg. Ini adalah Puerto Rico-Meksiko, persaingan terbesar dalam tinju."
Berlanga, yang memulai kariernya dengan 16 KO ronde pertama berturut-turut, harus berjuang keras dalam lima laga berikutnya, dan McCrory menjadi kemenangan pertamanya melalui penyelesaian sejak tahun 2020. Ia merasa bahwa melakukan ronde-ronde tersebut telah meningkatkan kemampuannya sebagai seorang petinju.
"Laga terakhir saya [melawan Jason Quigley], dimana kami bertarung selama 12 ronde, saya merasa kami membutuhkan itu," tambah Berlanga, berbicara tentang bagaimana hal tersebut memberinya bekal yang baik untuk masa depan. "Saya merasa kami membutuhkan 12 ronde itu, saya sangat senang dan seperti, 'Sial, saya melaju sampai 12 ronde, itu hal yang bagus'. Sekarang, jika saya harus berada di luar sana dengan anjing-anjing besar, dengan Canelos dan Munguias dan kami melakoni 12 ronde, saya tahu bagaimana rasanya masuk ke ronde-ronde berikutnya."
Berlanga kini menjadi penantang nomor satu di WBA dan ia merasa puas dengan penampilannya, serta menjadi orang pertama yang menghentikan McCrory, yang kini memiliki rekor 18-1. "Saya merasa luar biasa, saya senang," tambah Berlanga.
"Kami mempersiapkan diri dengan sangat keras untuk menghadapi pria ini. Saya tahu ia akan datang untuk bertarung. Pria Irlandia ini datang untuk bertarung, ia tak terkalahkan, ia datang untuk membuktikan sesuatu, jadi kami mempersiapkan diri dengan sangat baik untuknya.''
"Banyak orang mengira kekuatannya telah hilang, atau saya hanya hura-hura, namun mereka harus mengerti, itu sulit. Dalam 16 laga pertama saya, saya berlaga 16 ronde. Petarung muda bertarung dalam 16 laga dan mereka memiliki lebih dari 100 ronde pengalaman. Saya hanya memiliki 16 ronde, maka saya bertarung selama lima ronde dalam lima laga itu, saya merasa itu memberi saya banyak pengalaman. Bisep saya sobek, saya dijatuhkan pada malam yang sama [melawan Marcelo Coceres], saya masih memenangkan laga, namun itu semua adalah tentang pengalaman dan menjalani ronde-ronde tersebut."
Berlanga sedang mempelajari kesabaran dan sangat mengerti manfaat dari pengalaman dan pengalaman bertanding.
"Saya tidak masuk ke sana untuk mencetak KO, itu datang begitu saja," kata warga New York keturunan Puerto Rico ini.
"Saya tahu jika saya menyatukan pukulan saya, saya tahu pada ronde-ronde berikutnya saya akan menjatuhkannya. Saya percaya pada diri saya sendiri, saya percaya pada tim saya, saya percaya pada kemampuan dan kemauan saya, namun pada tingkatan ini, ini adalah tentang bagaimana saya mempersiapkannya. Anda harus lebih cerdas. Saya merasa 16 laga pertama tidak memberi saya banyak pengalaman dan kini saya bertumbuh sebagai petarung."
Berlanga juga merasa bahwa pekerjaan yang ia lakukan di sasana bersama Mark Farrait terbayar saat menghadapi McCrory, dan bahwa ia mampu mengejutkan atlet Irlandia itu dengan kemampuannya, bukan dengan kekuatannya. "Mereka tidak tahu saya akan memiliki kaki yang cepat seperti itu, mereka mengira saya akan memiliki kaki semen," canda Berlanga.
"Ia mengira ia hanya akan menyerang saya dan mendaratkan pukulan keras, namun pelatihnya mengatakan pada saya segera setelah laga usai, 'Kamu tidak bertarung seperti yang kamu lakukan sebelumnya. Kaki anda, pergerakan anda, jab anda, semuanya tepat sasaran. Kamu bertarung dengan cara yang sangat berbeda'.''
"Saya tahu saya mulai mematahkan serangannya. Dua ronde pertama saya hanya ingin mendapatkan penempatan waktunya, saya ingin menggunakan kaki saya dan melihat apa yang ia berikan, ia menyerang, ia melontarkan banyak hook kanan, ia mencoba mendaratkan serangan keras dan saat saya melihat itu, saya mulai menyarangkan pukulan saya, lalu saya mulai turun ke arah tubuh dan tiap kali menyentuhnya, saya dapat menyarangkan serangan.''
Lihat Juga: Drama Jelang Usyk vs Fury II: Bellew dan Saunders Beda Pendapat, Siapa Raja Kelas Berat Sesungguhnya?
(aww)