Manuel Pellegrini Belum Lepas dari Tekanan.

Minggu, 23 September 2018 - 11:02 WIB
Manuel Pellegrini Belum Lepas dari Tekanan.
Manuel Pellegrini Belum Lepas dari Tekanan.
A A A
LONDON - Pelatih West Ham United Manuel Pellegrini belum lepas dari tekanan. Berbeda dengan Arsitek Chelsea Maurizio Sarri yang tak menyangka perjalanan di Liga Primer berjalan lebih mudah dibandingkan saat bersama Napoli.

Padahal, Pellegrini memiliki pengalaman di Liga Primer bersama Manchester City (Man City). Tapi, di West Ham, namanya berulang kali disebut berada dalam daftar isu pecat. Penyebabnya, dia tak kunjung membawa West Ham dalam jalur aman zona degradasi.

The Hammers membuka musim dengan deret kekalahan. Empat pertandingan, mereka gagal mendapatkan angka, sebelum akhirnya bisa menang atas Everton sebelum jeda internasional. Tiga poin yang mem buat West Ham meloncat meninggalkan Cardiff City, Huddersfield Town, Newcastle United, dan Burnley FC di dasar klasemen.

Kemenangan atas Everton seharusnya bisa menjadi modal menjamu pe muncak klasemen Chelsea di London Stadium, nanti malam. Masalahnya, pada saat bersamaan The Hammers ha rus bersiap dengan absennya sederet pemain bintang mereka.

Penyerang Javier ëChicharitoí Hernandez dan Andy Carroll dipastikan menepi. Situasi tambah rumit karena kondisi Marko Arnautovic juga meragukan. Penyerang asal Austria yang sudah mengoleksi tiga gol itu, termasuk satu gol kegawang Everton, mengalami ma salah engkel sehingga harus ditarik ke luar pada menit ke-64.

“Arnautovic meng akhiri laga lebih cepat karena mengalami masalah engkel di lutut. Kami masih harus melihatnya sampai Minggu. Dia bermain bagus sehingga kami berharap bisa pulih,” kata Pellegrini. Situasi tersebut membuat Pellegrini mencoba realistis.

Mantan pelatih Man City itu mengakui menghadapi Chelsea adalah tantangan berat. Pa su kan Sarri sejauh ini belum tersentuh kekalahan di semua Liga Primer dan Liga Champions. “Setiap pertandingan ber beda.

Kami harus percaya diri ber main di kandang. Kami akan mencoba melakukan hal yang sama seperti laga terakhir dan berkonsentrasi pada pertahanan,” tandasnya. Kubu Chelsea sendiri sedang naik daun. Hampir semua skenario yang dibangun Sarri berjalan baik.

The Blues juga membuat sejarah dengan membawa Chelsea meraih kemenangan dalam lima laga terakhir. Catatan ini membuat juara Liga Primer musim 2016/2017 itu mendekati rekor sembilan kemenangan beruntun di musim 2005/2006.

Sarri juga berpeluang menjadi pelatih ketiga dalam sejarah Liga Primer karena meraih enam kemenangan beruntun bersama Carlo Ancelotti di Chelsea dan Pep Guardiola (Man City).

“Saya terkejut karena di bulan pertama di Napoli sangat sulit,” kata Sarri, tentang pencapaiannya. Menghadapi West Ham. Sarri mengaku telah melihat lima pertandingan West Ham di Liga Primer. Menurut dia, The Hammers hanya tidak beruntung saat menelan empat kekalahan awal.

Sarri menilai posisi West Ham di klasemen tidak mencerminkan kekuatan sebenarnya. Dia juga memuji kecerdikan Pellegrini sehingga bisa membuat West Ham menang atas Everton.

“Mereka meng ubah (formasi) pertandingan terakhir melawan Everton dari 4-2-3-1 menjadi 4-1-4-1. Mereka pun bermain sangat baik,” katanya.

Sarri tidak memiliki kendala terkait komposisi pemain yang akan diturunkan. Tidak ada pemain utama bermasalah dengan ke bugaran. Pelatih berusia 59 tahun itu me miliki ruang melakukan rotasi.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6216 seconds (0.1#10.140)