Berpeluang Samai Rekor Schumacher, Hamilton Lebih Peduli Kesetaraan

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 15:37 WIB
loading...
Berpeluang Samai Rekor Schumacher, Hamilton Lebih Peduli Kesetaraan
Lewis Hamilton. Foto/dok
A A A
MONTMELO - Lewis Hamilton ternyata tidak peduli dengan peluangnya menyamai rekor juara dunia terbanyak milik legenda Formula 1 (F1) Michael Schumacher. Sebaliknya, pembalap Mercedes AMG Petronas itu memilih fokus memerangi rasisme yang sudah melanda di dunia.

Saat ini, Hamilton diketahui telah mengantongi enam gelar juara dunia yang diraihnya pada 2008, 2014, 2015, 2017, 2018, dan 2019. Pencapaian itu hanya tertinggal satu gelar dari rekor Schumacher yang sudah bertahan 16 tahun. Namun, Hamilton mengaku tak peduli dan tak ingin menjadikan rekor tersebut sebagai acuannya dalam balapannya.

Pembalap asal Inggris ini hanya ingin F1 mengambil tindakan tegas melawan rasisme dan mendesak olahraga serta tim lain merekrut pegawai dari latar belakang yang lebih beragam. Dia menyatakan melakukan ini karena terinspirasi dari idolanya, Ayrton Senna, yang meninggal pada usia 34 tahun. (Baca: Lewis Hamilton Enggan Bicara Masa Depannya di Mercedes)

“Dia (Senna) memiliki pengaruh yang sangat besar. Dia menggerakkan seluruh bangsa. Bukan hanya satu, tetapi semua orang di seluruh dunia, sangat menyentuh dan memotivasi saya untuk pergi dan melakukan apa yang dia lakukan," kata Hamilton, dilansir racefans.

“Sekarang, saya seumuran dengannya ketika dia meninggal. Saya menjadi lebih sadar akan lingkungan saya serta melihat semua yang terjadi di seluruh dunia,” ucapnya. (Baca juga: Turki-Yunani Memanas, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya)

Saat ini Hamilton membentuk komisi dalam olahraga automotif untuk mempromosikan pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika kepada kaum muda kulit hitam. Komisi ini bekerja sama dengan FIA dengan tujuan mempromosikan keragaman dalam olahraga motor yang didukung secara vokal oleh Hamilton dalam beberapa bulan terakhir.

Berpeluang Samai Rekor Schumacher, Hamilton Lebih Peduli Kesetaraan


Tidak hanya itu, Hamilton juga mendesak kepada Presiden FIA Jean Todt serta Ketua dan CEO F1 Chase Carey untuk berbuat lebih banyak mempromosikan keragaman dalam olahraga tersebut.

“Jika saya pensiun setahun lalu, mungkin tidak ada yang berubah. Tapi, apa yang saya lihat sekarang adalah ada kebangkitan. Saya berharap dalam 10 tahun atau dalam waktu singkat kita bisa melihat perubahan. Tapi, yang penting kita harus tetap bersama,” tandasnya. (Lihat videonya: Aksi Begal Asusila di Padang, Korban Mengalami Trauma)

Meski begitu, Hamilton juga tidak ingin terlalu mengesampingkan tugasnya sebagai pembalap. Dia juga mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menyelesaikan musim F1 2020 dengan hasil terbaik. Apalagi, pembalap berusia 35 tahun itu baru saja dipermalukan Max Verstappen (Red Bull Racing) di Silverstone, akhir pekan lalu. (Raikhul Amar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1668 seconds (0.1#10.140)