Celana Tinju Muhammad Ali vs Joe Frazier Laku Rp100 Miliar, Termahal di Dunia!
loading...
A
A
A
Celana tinju Muhammad Ali yang dipakai saat pertarungan epik 'Thrilla in Manila' melawan Joe Frazier terjual dengan harga £5 juta atau sekitar Rp100 miliar dalam pelelangan. Muhammad Ali mengalahkan rivalnya dalam 14 ronde brutal pada tahun 1975, namun menyebut pertarungan yang berlangsung dalam suhu panas 120 derajat Celcius itu sebagai "hal yang paling dekat dengan kematian"
Sepasang celana pendek Everlast berwarna putih dengan lis hitam yang telah ditandatangani Ali akan dilelang di Sotheby's New York Sports Week. Tentang pertarungan itu, Ali berkata: "Rasanya seperti kematian. Hal yang paling dekat dengan kematian yang saya tahu."
Acara ini diselenggarakan di Filipina dan dikatakan bahwa suhu udara di sana mencapai 120 derajat di bawah lampu sorot dan kedua petinju ini bertarung selama 42 menit. Muhamamd Ali menambahkan: "Kami pergi ke Manila sebagai juara, Joe dan saya, dan kami kembali sebagai orang tua.''
Joe Frazier yang masuk ke dalam ring pada pagi yang panas itu tidak pernah meninggalkannya. Penglihatannya terganggu selama sisa hidupnya, dan petinju berusia 31 tahun itu hanya bertarung dua kali lagi sebelum pensiun.
Ali bertinju selama enam tahun lagi, mempertahankan, kemudian kalah, lalu merebut kembali gelar kelas berat. Pada tahun 1984, hanya tiga tahun setelah pensiun dari dunia tinju, ia didiagnosis menderita Parkinson. Dia meninggal pada usia 74 tahun, setelah tiga dekade berjuang melawan penyakit tersebut, pada 3 Juni 2016.
Sepasang celana pendek Everlast berwarna putih dengan lis hitam yang telah ditandatangani Ali akan dilelang di Sotheby's New York Sports Week. Tentang pertarungan itu, Ali berkata: "Rasanya seperti kematian. Hal yang paling dekat dengan kematian yang saya tahu."
Acara ini diselenggarakan di Filipina dan dikatakan bahwa suhu udara di sana mencapai 120 derajat di bawah lampu sorot dan kedua petinju ini bertarung selama 42 menit. Muhamamd Ali menambahkan: "Kami pergi ke Manila sebagai juara, Joe dan saya, dan kami kembali sebagai orang tua.''
Joe Frazier yang masuk ke dalam ring pada pagi yang panas itu tidak pernah meninggalkannya. Penglihatannya terganggu selama sisa hidupnya, dan petinju berusia 31 tahun itu hanya bertarung dua kali lagi sebelum pensiun.
Ali bertinju selama enam tahun lagi, mempertahankan, kemudian kalah, lalu merebut kembali gelar kelas berat. Pada tahun 1984, hanya tiga tahun setelah pensiun dari dunia tinju, ia didiagnosis menderita Parkinson. Dia meninggal pada usia 74 tahun, setelah tiga dekade berjuang melawan penyakit tersebut, pada 3 Juni 2016.
(aww)