Persebaya: Penundaan Liga 1 Ujian Menuju Lebih Baik

Senin, 01 April 2024 - 19:48 WIB
loading...
Persebaya: Penundaan Liga 1 Ujian Menuju Lebih Baik
Penundaan laga Liga 1 2023/2024 untuk kepentingan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 mendapat beragam tanggapan / Foto: Liga Indonesia Baru
A A A
Penundaan laga Liga 1 2023/2024 untuk kepentingan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 mendapat beragam tanggapan. Bos Persebaya Surabaya, Azrul Ananda menilai bahwa ini merupakan sebuah ujian menuju lebih baik.

"Untuk menuju lebih baik, semua pasti akan menghadapi ujian. Sekarang, kita kembali menghadapi ujian common sense (kewarasan?) menyikapi sepak bola Indonesia. Dari level tertinggi, semua yang terlibat di dalamnya, hingga masyarakatnya," ujar Azrul dalam keterangan persnya, Senin (1/4/2024).

Keputusan menunda sementara liga 1 yang masih menyisakan empat pertandingan diambil karena ada sejumlah pemain dari Klub Liga 1 yang dipanggil untuk memperkuat Timnas U-23. Mereka akan masuk pelatnas mulai 1 hingga 11 April 2024.



Pemusatan pelatihan (TC) ini dalam rangka persiapan Piala Asia U-23 yang digelar 15 April hingga 3 Mei 2023 di Qatar. Sementara klub juga sedang membutuhkan pemain andalannya yang dipanggil Timnas untuk mengarungi sisa musim Liga satu.

Klub ada yang berjuang lolos empat besar, memperbaiki peringkat, serta yang paling penting berjuang lolos dari zona degradasi. "Kita sekarang merasakan punya timnas yang punya gereget, yang step by step rasanya menuju lebih baik," kata Azrul.

Lebih lanjut, Azrul mengungkapkan bahwa baik Erick Thohir maupun STY sama-sama sedang dalam tekanan untuk meningkatkan prestasi Timnas. "Di bulan Ramadan ini, semua sedang under pressure. Bang Erick sedang semangat-semangatnya, serius-seriusnya, membawa timnas kita ke level yang belum pernah dicapai. Saya selalu menyebut, punya klub sepak bola itu seperti menjadi departemen atau dinas kebahagiaan masyarakat," paparnya.



Selain itu, Erick dinilai mampu under presure memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan masyarakat bola Indonesia. Termasuk mengenai STY sedang under pressure juga untuk meraih hasil terbaik.

"Mungkin, dia sedang under pressure untuk mempertahankan pekerjaan, dengan target-target yang mungkin sudah dibahas di PSSI. Pressure yang diturunkan ke seluruh barisan di bawahnya, termasuk para pemain. Dalam konteks ini, yang under pressure mungkin bukan hanya STY. Bahkan mungkin, Badan Tim Nasional mungkin lebih under pressure dari STY," tambahnya.

Hal tersebut dinilai sah-sah saja melihat agenda Piala Asia U-23 2024 tidak masuk kalender FIFA dan klub sedang dalam tekanan di pekan-pekan krusial musim ini. "Pemicunya, Ada begitu banyak pemain yang tidak dilepas klub untuk mengikuti pemusatan latihan pada 1-11 April 2024. Setahu saya, hingga 30 Maret itu, 21 pemain tidak dilepas klubnya. Hanya sembilan yang akan berangkat. Ada yang terang-terangan mengirim surat. Ada yang jalan diskusi via teks atau telepon."

Untuk itu, langkah rasional mesti diambil oleh pemangku kebijakan. Apakah harus mengorbankan prestasi timnas, atau kompetisi Liga yang berdampak pada carut marutnya jadwal hingga masalah finansial yang bisa membengkak.

"Sukses tim nasional sepak bola Indonesia memang bukan emergency nasional, tapi mungkin tetap bisa dikategorikan kepentingan nasional. Dalam konteks ini, sukses liga sepak bola Indonesia juga kepentingan nasional. Karena semua, dari PSSI sampai seluruh klub, adalah departemen kebahagiaan masyarakat --khususnya masyarakat bola-- di seluruh penjuru tanah air," tuturnya.
(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1991 seconds (0.1#10.140)