Pembalap Ferrari Carlos Sainz Jalin Kontak dengan Mercedes
loading...
A
A
A
MADRID - Pembalap Ferrari, Carlos Sainz, dikonfirmasi sedang melakukan negosiasi dengan Mercedes untuk bergabung musim depan. Kabarnya, jika saling sepakat maka kesepakatan itu akan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Sainz dipastikan kehilangan kursinya di Ferrari pada F1 2025 mendatang. Sebab, timnya sudah mengumumkan perekrutan bintang Mercedes, Lewis Hamilton, untuk berduet dengan Charles Leclerc tahun depan.
Silver Arrow -julukan Mercedes- pun disebut tertarik untuk menggunakan jasa Sainz tahun depan sebagai pengganti Hamilton. Bahkan, pada pekan lalu muncul rumor bahwa Sainz telah menandatangani apa yang disebut ‘kesepakatan 1+1’ dengan tim yang bermarkas di Brackley itu.
Kesepakatan itu akan membuatnya bergabung dengan tim arahan Toto Wolff itu pada musim 2025. Sementara bagi Mercedes, hal itu bisa membuat mereka memiliki pilihan untuk mempertahankannya di musim 2026 dan seterusnya atau tidak.
Akan tetapi, Racingnews365 melaporkan pada Selasa (16/4/2024) bahwa sumber mereka yang dekat dengan Mercedes mengatakan bahwa belum ada kesepakatan yang ditandatangani antara Sainz dan Mercedez. Kemudian, tidak akan ada pengumuman kesepakatan sebelum atau selama akhir pekan ini di F1 GP China 2024.
Namun, Racingnews365 mengonfirmasi bahwa Sainz dan Mercedes sedang dalam pembicaraan. Opsi kesepakatan 1+1 itu pun kemungkinan kuat sedang dipertimbangkan.
Kesepakatan itu akan memungkinkan Mercedes untuk tetap membuka semua opsi yang ada di masa depan. Jika hal itu disetujui, maka Mercedes akan dapat mengevaluasi anak didiknya, Andera Kimi Antonelli, pada musim 2025 untuk melihat apakah dia siap dipromosikan pada musim 2026 atau tidak.
Di pihak Sainz, hal itu akan memungkinkannya tetap memiliki pilihan pada musim 2026. Bisa jadi dia akan direkrut dengan Audi, yang resmi bergabung ke F1 pada tahun tersebut. Seperti diketahui, pabrikan Jerman itu sudah lama berminat untuk mendapatkan tanda tangan pembalap asal Spanyol itu.
Bahkan, kesepakatan itu juga akan membuat Sainz berpotensi menjadi calon pembalap Red Bull pada musim 2026 mendatang jika Max Verstappen atau Sergio Perez pergi. Dengan begitu, kedua belah pihak tak ada yang mengalami kerugian dan justru memiliki keuntungan dari kesepakatan 1+1 itu.
Sainz dipastikan kehilangan kursinya di Ferrari pada F1 2025 mendatang. Sebab, timnya sudah mengumumkan perekrutan bintang Mercedes, Lewis Hamilton, untuk berduet dengan Charles Leclerc tahun depan.
Silver Arrow -julukan Mercedes- pun disebut tertarik untuk menggunakan jasa Sainz tahun depan sebagai pengganti Hamilton. Bahkan, pada pekan lalu muncul rumor bahwa Sainz telah menandatangani apa yang disebut ‘kesepakatan 1+1’ dengan tim yang bermarkas di Brackley itu.
Kesepakatan itu akan membuatnya bergabung dengan tim arahan Toto Wolff itu pada musim 2025. Sementara bagi Mercedes, hal itu bisa membuat mereka memiliki pilihan untuk mempertahankannya di musim 2026 dan seterusnya atau tidak.
Akan tetapi, Racingnews365 melaporkan pada Selasa (16/4/2024) bahwa sumber mereka yang dekat dengan Mercedes mengatakan bahwa belum ada kesepakatan yang ditandatangani antara Sainz dan Mercedez. Kemudian, tidak akan ada pengumuman kesepakatan sebelum atau selama akhir pekan ini di F1 GP China 2024.
Namun, Racingnews365 mengonfirmasi bahwa Sainz dan Mercedes sedang dalam pembicaraan. Opsi kesepakatan 1+1 itu pun kemungkinan kuat sedang dipertimbangkan.
Kesepakatan itu akan memungkinkan Mercedes untuk tetap membuka semua opsi yang ada di masa depan. Jika hal itu disetujui, maka Mercedes akan dapat mengevaluasi anak didiknya, Andera Kimi Antonelli, pada musim 2025 untuk melihat apakah dia siap dipromosikan pada musim 2026 atau tidak.
Di pihak Sainz, hal itu akan memungkinkannya tetap memiliki pilihan pada musim 2026. Bisa jadi dia akan direkrut dengan Audi, yang resmi bergabung ke F1 pada tahun tersebut. Seperti diketahui, pabrikan Jerman itu sudah lama berminat untuk mendapatkan tanda tangan pembalap asal Spanyol itu.
Bahkan, kesepakatan itu juga akan membuat Sainz berpotensi menjadi calon pembalap Red Bull pada musim 2026 mendatang jika Max Verstappen atau Sergio Perez pergi. Dengan begitu, kedua belah pihak tak ada yang mengalami kerugian dan justru memiliki keuntungan dari kesepakatan 1+1 itu.
(sto)