Sejarah NEC Nijmegen, Klub Calvin Verdonk Pemain Keturunan Indonesia Berdarah Aceh

Selasa, 07 Mei 2024 - 13:03 WIB
loading...
Sejarah NEC Nijmegen, Klub Calvin Verdonk Pemain Keturunan Indonesia Berdarah Aceh
NEC Nijmegen merupakan klub Eredivisie yang diperkuat Calvin Verdonk sejak tahun 2022 / Foto: worldfootball.net
A A A
NEC Nijmegen merupakan klub Eredivisie yang diperkuat Calvin Verdonk sejak tahun 2022. Mengingat Verdonk sebentar lagi dikabarkan akan menyandang status WNI, menarik untuk membahas sejarah klub yang dibelanya.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkapkan jika Verdonk tengah dalam proses naturalisasi. Sementara itu, Menpora RI, Dito Ariotedjo berjanji pihaknya akan terus mengejar proses naturalisasi tersebut agar cepat selesai.

Calvin Verdonk yang berposisi sebagai bek kiri ini memiliki darah Indonesia dari sang Ayah yang berasal dari Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Aceh. Pemain berusia 27 tahun tersebut kini diketahui tengah membela klub asal Belanda, NEC Nijmegen.



NEC Nijmegen sendiri adalah salah satu klub papan atas Eredivisie yang telah menjuarai liga sebanyak dua kali. Untuk saat ini klub tersebut sedang bertengger di posisi enam klasmen dengan perolehan 50 poin, tepat di bawah Ajax Amsterdam.

Sejarah NEC Nijmegen


Dilansir dari laman EFDN, NEC didirikan oleh para buruh pada tahun 1900 silam dengan nama "Eendracht". Awalnya klub ini menjadi wadah bagi para pekerja kota yang tidak mendapat tempat di klub elit Quick 1888 karena status sosial mereka.

Eendracht kemudian bergabung dengan klub bergabung dengan NVV Nijmegen dan tercipta lah nama "Nijmegen Eendracht Combinatie".

Klub ini berhasil mencapai divisi satu pada tahun 1936. Kemudian di tahun 1939 NEC mampu masuk ke kompetisi sepak bola terbesar di Belanda setelah menduduki posisi ketiga dalam kompetisi playoff nasional.



Klub ini sempat berhasil mencapai final Piala KNVB sebanyak empat kali pada tahun 1973, 1983, 1994 dan 2000 tetapi tidak pernah memenangkan kejuaraan tersebut.

Stadion kebesaran mereka, Goffert sebenarnya telah berdiri sejak tahun 1930-an yang merupakan hasil proyek pekerjaan dari Kotamadya Nijmegen dan Kementerian Sosial.

Stadion Goffert akhirnya mendapat pembaharuan pada tahun 2000, dengan memperbesar kapasitas trun yang tadinya hanya mampu menampung 12.500 orang, menjadi 30.000 penonton.
(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1034 seconds (0.1#10.140)