Ryoga Dwikiwardana, Pebulu Tangkis Lombok yang Pilih Perkuat Amerika Serikat
loading...
A
A
A
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak bakat untuk olahraga bulu tangkis . Tak jarang banyak atlet harus berkarier ke luar negeri karena tidak mendapat kesempatan terlalu banyak di Indonesia. Salah satunya adalah pebulu tangkis muda asal Lombok bernama Ryoga Dwikiwardana Salim Putra.
Meski pada saat ini namanya tidak terlalu akrab di telinga para pecinta bulu tangkis, tetapi Ryoga adalah pemain yang sempat bersinar pada sektor tunggal putra di kancah nasional level U-13 dan U-15. Pemain yang akrab disapa Yoga itu pernah menjadi aset masa depan bulu tangkis Indonesia sebelum akhirnya memutuskan untuk hijrah ke luar negeri.
Keputusannya pun terbilang berani karena belum genap usia 19 tahun, Yoga langsung banting setir untuk berkarier ke luar negeri. Pilihannya pun jatuh pada Negeri Paman Sam -julukan Negara Amerika Serikat- dan kini memiliki keinginan untuk bisa bermain di level internasional dengan membela bendera Amerika Serikat.
Awal mula karier Yoga di Indonesia sendiri sempat terbilang mulus. Datang dari Lombok, Yoga masuk klub bulu tangkis ternama di Indonesia yakni PB Djarum pada 2015. Prestasinya pun terbilang baik karena pemain kelahiran Lombok 10 September 2003 itu juga sempat menduduki peringkat satu nasional di level U-13.
“Dulu saya bisa dibilang salah satu pemain bagus. Kalau untuk usia 13-15, saya sempat ranking satu nasional di sektor tunggal putra. Waktu itu ranking Asia junior saya juga masuk 10 besar, di ranking 7 atau 8 gitu. Nah di situ saya sempat mendominasi,” kata Yoga kepada MNC Portal Indonesia.
Sayangnya ketika usia 15 menuju 17 tahun, performa Yoga mengalami penurunan drastis. Banyak hal yang mengganggu pikirannya hingga ia mengalami hambatan untuk mengembangkan potensinya secara penuh di bulu tangkis. Salah satunya, ia sempat dihantui dengan permasalahan di keluarganya yang berkaitan dengan finansial.
“Mungkin masalahnya dari diri sendiri. Saya juga sempat tanda tanya kenapa saya bisa drop? Kalau dibilang latihan, saya latihan juga rutin. Kalau dibilang fokus, ya fokus juga. Tetapi, saat itu diri sendiri memang memiliki banyak pikiran terkait keluarga. Saya juga salah, saat itu seharusnya saya bisa termotivasi untuk membantu keluarga saya, bukan malah membuat saya down,” kata Yoga.
Hingga akhirnya pada tahun 2020, putra dari Winardi Salim dan Sri Sugianti itu memutuskan keluar dari klub PB Djarum. Tantangan tentu saja ditemui, namun Yoga tidak ingin menyerah begitu saja. Meski usahanya saat itu jauh lebih berat, tetapi Yoga masih memiliki keinginan kuat terhadap bulu tangkis.
Dengan usia yang begitu muda, ia akhirnya membuat keputusan nekat untuk pergi ke Amerika Serikat. Pada Juni 2022, Yoga yang saat itu juga belum genap berusia 19 tahun, memilih berangkat ke Negeri Paman Sam dan menata kembali kariernya di dunia bulu tangkis.
“Setelah keluar dari PB Djarum cobaannya lebih berat, enggak ada fasilitas yang mendukung dan ekonomi orangtua waktu itu lagi enggak baik. Jadi mau enggak mau saya harus berpikir keras hingga akhirnya saya menemukan jalan ke Amerika Serikat,” tutur Yoga.
Meski pada saat ini namanya tidak terlalu akrab di telinga para pecinta bulu tangkis, tetapi Ryoga adalah pemain yang sempat bersinar pada sektor tunggal putra di kancah nasional level U-13 dan U-15. Pemain yang akrab disapa Yoga itu pernah menjadi aset masa depan bulu tangkis Indonesia sebelum akhirnya memutuskan untuk hijrah ke luar negeri.
Keputusannya pun terbilang berani karena belum genap usia 19 tahun, Yoga langsung banting setir untuk berkarier ke luar negeri. Pilihannya pun jatuh pada Negeri Paman Sam -julukan Negara Amerika Serikat- dan kini memiliki keinginan untuk bisa bermain di level internasional dengan membela bendera Amerika Serikat.
Awal mula karier Yoga di Indonesia sendiri sempat terbilang mulus. Datang dari Lombok, Yoga masuk klub bulu tangkis ternama di Indonesia yakni PB Djarum pada 2015. Prestasinya pun terbilang baik karena pemain kelahiran Lombok 10 September 2003 itu juga sempat menduduki peringkat satu nasional di level U-13.
“Dulu saya bisa dibilang salah satu pemain bagus. Kalau untuk usia 13-15, saya sempat ranking satu nasional di sektor tunggal putra. Waktu itu ranking Asia junior saya juga masuk 10 besar, di ranking 7 atau 8 gitu. Nah di situ saya sempat mendominasi,” kata Yoga kepada MNC Portal Indonesia.
Sayangnya ketika usia 15 menuju 17 tahun, performa Yoga mengalami penurunan drastis. Banyak hal yang mengganggu pikirannya hingga ia mengalami hambatan untuk mengembangkan potensinya secara penuh di bulu tangkis. Salah satunya, ia sempat dihantui dengan permasalahan di keluarganya yang berkaitan dengan finansial.
“Mungkin masalahnya dari diri sendiri. Saya juga sempat tanda tanya kenapa saya bisa drop? Kalau dibilang latihan, saya latihan juga rutin. Kalau dibilang fokus, ya fokus juga. Tetapi, saat itu diri sendiri memang memiliki banyak pikiran terkait keluarga. Saya juga salah, saat itu seharusnya saya bisa termotivasi untuk membantu keluarga saya, bukan malah membuat saya down,” kata Yoga.
Hingga akhirnya pada tahun 2020, putra dari Winardi Salim dan Sri Sugianti itu memutuskan keluar dari klub PB Djarum. Tantangan tentu saja ditemui, namun Yoga tidak ingin menyerah begitu saja. Meski usahanya saat itu jauh lebih berat, tetapi Yoga masih memiliki keinginan kuat terhadap bulu tangkis.
Dengan usia yang begitu muda, ia akhirnya membuat keputusan nekat untuk pergi ke Amerika Serikat. Pada Juni 2022, Yoga yang saat itu juga belum genap berusia 19 tahun, memilih berangkat ke Negeri Paman Sam dan menata kembali kariernya di dunia bulu tangkis.
“Setelah keluar dari PB Djarum cobaannya lebih berat, enggak ada fasilitas yang mendukung dan ekonomi orangtua waktu itu lagi enggak baik. Jadi mau enggak mau saya harus berpikir keras hingga akhirnya saya menemukan jalan ke Amerika Serikat,” tutur Yoga.