Scooter Prix 2024 Digelar dengan Hadiah Rp400 Juta
loading...
A
A
A
Gelaran Scooter Prix kembali akan menggelar rangkaian kegiatan kejuaraan yang dihelat dalam empat ronde kompetisi, rencananya diadakan bulan Juni, Agustus, Oktober dan November 2024 dengan total hadiah lebih dari 400 juta. Kompetisi ronde pertama akan dimulai tanggal 29-30 Juni 2024 di Sentul International Karting Sirkuit, Sentul Jawa Barat.
Setelah itu, Scooter Prix berlangsung pada 4-5 Agustus, 19-20 Oktober dan 23-24 November 2024 di Sirkuit Karting Sentul. Scooter Prix ingin menghadirkan konsep sportainment dan tak hanya sekadar menghadirkan unsur balapan namun juga ada unsur kemasan entertainment yang membalut lintasan balapan agar Indonesia menjadi kiblat penyelenggaran Scooter Prix bagi negara lain terutama di kawasan Asia.
Tren yang berkembang ini memberikan pengalaman unik pada kejuaraan Vespa balap dan membedakan dari bentuk perlombaan balap motor pada umumnya. Karakteristik khas Vespa menuntut pembalap untuk lebih kreatif mengasah dan menyesuaikan keterampilan mereka sehingga menghadirkan tantangan baru yang menarik.
Akibatnya, Vespa balap tidak hanya semakin populer tetapi juga makin mendapat tempat dalam komunitas balap, bercermin pada fleksibilitas, kecepatan dan kemampuan beradaptasi skuter ikonik ini. Hal inilah yang menjadi alasan penyelenggara ingin mengemas menjadi sportainment,
Co-Founder sekaligus Project Director Scooter Prix, Priambodo Soesetyo mengungkapkan, kami ingin menjadikan balap Vespa di Indonesia sebagai destinasi event balap yang dituju oleh negara-negara lain. Selain itu, Priambodo Soesetyo, berharap event ini dapat melahirkan pembalap muda Indonesia yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Selain itu, ia ingin menjadikan Scooter Prix sebagai ikon balap di Indonesia.
“Kami ingin menjadikan balap Vespa di Indonesia sebagai destinasi event balap yang diminati oleh negara-negara lain, seperti Thailand yang dikenal sebagai surga drag race bagi pencinta drag race motor dan mobil. Dengan demikian, industri sportainment, olahraga otomotif, dan pariwisata akan semakin hidup dan memberikan dampak bagi Indonesia terutama industri balapan dan otomotif," ujar Priambodo.
Menurut Priambodo Soesetyo selaku Project Director Scooter Prix, keberadaan balap Vespa di Indonesia telah menjadi sorotan peserta asing sehingga konsep sportainment pada tahun ini dikedepankan. “Ada peserta dari Thailand yang tertarik untuk turun di event kita, mereka join dengan tim asal Bandung. Makanya, kita ingin industri balap itu mempunyai dampak ke dunia pariwisata juga,” tukas Priam dalam press conference, Kamis (7/6/2024) di Kemang Jakarta Selatan.
Sementara Ahmad Jayadi sebagai mantan pembalap dan perwakilan dari IMI Pusat mengharapkan agar balap Vespa mempunya regulasi yang baku seperti balapan bebek untuk digunakan di Indonesia.” Kalau sudah punya standar regulasinya akan membuat peserta lebih banyak karena mereka punya panduan aturan siapapun yang menyelenggarakan. Hal ini akan berpengaruh pada persiapan dan tentunya biaya secara teknik,” sebut Jayadi.
Senada dengan seniornya, pembalap aktif di balapan ini, Reza Renaldi.” Kami harapkan Scooter Prix bisa dilaksanakan secara konsisten tahun ini dengan penyelenggaraan lebih baik lagi, saya mempunyai target menjadi juara tahun ini meski untuk putaran pertama belum bisa tampil karena masih cedera sehingga fokus terus pada persiapan,” ungkapnya.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, Scooter Prix 2024 fokus pada kelas Vespa baik jenis 2 Tak maupun 4 Tak dengan menyediakan total hadiah ratusan juta rupiah. Dengan slogan Mari Bung Ngebut Kembali, balapan ini akan mempertandingkan 14 kelas. Ada tiga kelas utama yang akan ditayangkan langsung stasiun televisi swasta yakni Vespa 2 Tak Tune Up Open, Vespa 4 Tak 220cc Open dan Vespa 2 Tak Smallframe FFA Open. Selain kejuaraan balap Vespa, Scooter Prix juga akan menggelar berbagai kegiatan kolaboratif bersama komunitas skuter di berbagai daerah seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Bali.
Setelah itu, Scooter Prix berlangsung pada 4-5 Agustus, 19-20 Oktober dan 23-24 November 2024 di Sirkuit Karting Sentul. Scooter Prix ingin menghadirkan konsep sportainment dan tak hanya sekadar menghadirkan unsur balapan namun juga ada unsur kemasan entertainment yang membalut lintasan balapan agar Indonesia menjadi kiblat penyelenggaran Scooter Prix bagi negara lain terutama di kawasan Asia.
Tren yang berkembang ini memberikan pengalaman unik pada kejuaraan Vespa balap dan membedakan dari bentuk perlombaan balap motor pada umumnya. Karakteristik khas Vespa menuntut pembalap untuk lebih kreatif mengasah dan menyesuaikan keterampilan mereka sehingga menghadirkan tantangan baru yang menarik.
Akibatnya, Vespa balap tidak hanya semakin populer tetapi juga makin mendapat tempat dalam komunitas balap, bercermin pada fleksibilitas, kecepatan dan kemampuan beradaptasi skuter ikonik ini. Hal inilah yang menjadi alasan penyelenggara ingin mengemas menjadi sportainment,
Co-Founder sekaligus Project Director Scooter Prix, Priambodo Soesetyo mengungkapkan, kami ingin menjadikan balap Vespa di Indonesia sebagai destinasi event balap yang dituju oleh negara-negara lain. Selain itu, Priambodo Soesetyo, berharap event ini dapat melahirkan pembalap muda Indonesia yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Selain itu, ia ingin menjadikan Scooter Prix sebagai ikon balap di Indonesia.
“Kami ingin menjadikan balap Vespa di Indonesia sebagai destinasi event balap yang diminati oleh negara-negara lain, seperti Thailand yang dikenal sebagai surga drag race bagi pencinta drag race motor dan mobil. Dengan demikian, industri sportainment, olahraga otomotif, dan pariwisata akan semakin hidup dan memberikan dampak bagi Indonesia terutama industri balapan dan otomotif," ujar Priambodo.
Menurut Priambodo Soesetyo selaku Project Director Scooter Prix, keberadaan balap Vespa di Indonesia telah menjadi sorotan peserta asing sehingga konsep sportainment pada tahun ini dikedepankan. “Ada peserta dari Thailand yang tertarik untuk turun di event kita, mereka join dengan tim asal Bandung. Makanya, kita ingin industri balap itu mempunyai dampak ke dunia pariwisata juga,” tukas Priam dalam press conference, Kamis (7/6/2024) di Kemang Jakarta Selatan.
Sementara Ahmad Jayadi sebagai mantan pembalap dan perwakilan dari IMI Pusat mengharapkan agar balap Vespa mempunya regulasi yang baku seperti balapan bebek untuk digunakan di Indonesia.” Kalau sudah punya standar regulasinya akan membuat peserta lebih banyak karena mereka punya panduan aturan siapapun yang menyelenggarakan. Hal ini akan berpengaruh pada persiapan dan tentunya biaya secara teknik,” sebut Jayadi.
Senada dengan seniornya, pembalap aktif di balapan ini, Reza Renaldi.” Kami harapkan Scooter Prix bisa dilaksanakan secara konsisten tahun ini dengan penyelenggaraan lebih baik lagi, saya mempunyai target menjadi juara tahun ini meski untuk putaran pertama belum bisa tampil karena masih cedera sehingga fokus terus pada persiapan,” ungkapnya.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, Scooter Prix 2024 fokus pada kelas Vespa baik jenis 2 Tak maupun 4 Tak dengan menyediakan total hadiah ratusan juta rupiah. Dengan slogan Mari Bung Ngebut Kembali, balapan ini akan mempertandingkan 14 kelas. Ada tiga kelas utama yang akan ditayangkan langsung stasiun televisi swasta yakni Vespa 2 Tak Tune Up Open, Vespa 4 Tak 220cc Open dan Vespa 2 Tak Smallframe FFA Open. Selain kejuaraan balap Vespa, Scooter Prix juga akan menggelar berbagai kegiatan kolaboratif bersama komunitas skuter di berbagai daerah seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Bali.
(yov)