10 Pelatih Terbaik Adu Taktik di Euro 2024, Ronald Koeman Tak Masuk Daftar

JAKARTA – Setiap pelatih sudah mulai bersiap menerapkan taktiknya di Euro 2024 demi mengejar kemenangan. Pertandingan pertama akan berlangung pada malam hari ini, mempertemukan Jerman vs Skoltlandia.

Di urutan teratas, ada nam-nama seperti Gareth Southgate hingga Roberto Martinez sebagai juru taktik terbaik di ajang ini. Dikutip fourfourtwo, berikut daftar pelatih terbaik yang akan unjuk kebolehan di Euro 2024 di Jerman.

Pelatih Terbaik Euro 2024

10. Marco Rossi (Hongaria)

Manajer Hongaria Marco Rossi dari Italia melatih Magyar di Euro sebelumnya tiga tahun lalu, di mana mereka disayangkan tidak tersingkir dari grup yang berisi Portugal, Prancis dan Jerman, berkat menahan imbang dua tim terakhir.

9. Kasper Hjulmand (Denmark)

Dalam turnamen pertamanya sebagai manajer, Kasper Hjulmand membawa Denmark ke semifinal – di mana mereka terus menekan Inggris – menguatkan skuadnya setelah pengalaman mengerikan berupa serangan jantung Christian Eriksen pada pertandingan pembukaan mereka melawan Finlandia.

Pria 52 tahun itu tidak bisa mengulangi prestasinya di Piala Dunia 2022 – di mana Denmark tersingkir dari babak grup – tetapi dia membimbing negaranya ke Euro 2024 sebagai pemenang grup kualifikasi.

8. Luis de la Fuente (Spanyol)

Segalanya tidak berjalan baik bagi Spanyol di bawah asuhan Luis Enrique. Jadi, setelah pengunduran dirinya, La Roja tersingkir dari babak 16 besar Piala Dunia 2022 di tangan Maroko. Juara Eropa tiga kali itu pun menunjuk Luis de la Fuente.

Dan sejauh ini, hal tersebut merupakan hasil yang sangat baik di bawah arahan pria yang sebelumnya melatih tim U19, U21 dan U21 di negara tersebut, di mana Luis de la Fuente penerapkan sepak bola berbasis penguasaan bola yang lebih tajam.

7. Domenico Tedesco (Belgia)

Pemenang Piala Jerman 2021/22 sebagai bos RB Leipzig, Domenico Tedesco ditunjuk sebagai manajer Belgia untuk awal kualifikasi Euro 2024, menyusul tersingkirnya Setan Merah dari babak grup Piala Dunia 2022 yang mengecewakan di bawah asuhan Roberto Martinez.

Tim Tedesco kemudian menang enam kali dan seri dua kali dari delapan pertandingan, mencetak 22 gol dalam prosesnya dan memuncaki grup saat penyisihan.

6. Roberto Martinez (Portugal)

Roberto Martinez tidak lama menganggur setelah mengundurkan diri sebagai manajer Belgia. Dia ditunjuk Portugal pada Januari tahun lalu.

Penerus Fernando Santos – yang membawa Portugal menjuarai Euro 2016 – pemain Spanyol – yang membawa Belgia ke peringkat ketiga Piala Dunia 2018 – memimpin kampanye yang sangat dominan di mana Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. memenangkan semua 10 pertandingan, mencetak 36 gol (termasuk sembilan gol saat mengalahkan Luksemburg secara absolut) dan hanya kebobolan dua kali.

5. Zlatko Dalic (Kroasia)

Orang di balik performa terbaik Kroasia di turnamen – finis sebagai runner-up Piala Dunia 2018 – Zlatko Dalic hampir tujuh tahun bertugas.

Timnya tersingkir di babak 16 besar Euro 2020, namun konsistensi yang mampu dia capai bersama negara yang jumlah penduduknya kurang dari empat juta jiwa patut mendapat pujian.

Pemain superstar mereka seperti kapten Luka Modric tidak bertambah muda, namun Kroasia bukanlah tim yang bisa dianggap enteng di bawah asuhan Dalic.

4. Gareth Southgate (Inggris)

Manajer terbaik Inggris sejak Alf Ramsey? Tentu saja ada alasan kuat yang harus dibuat untuk Gareth Southgate, orang yang menyatukan tim nasional Inggris dengan cara yang belum pernah dilakukan siapa pun selama beberapa dekade.

The Three Lions sudah terbiasa lolos ke babak kualifikasi di bawah asuhan Southgate dan hal itu terbukti lagi dengan tidak terkalahkan dalam memuncaki Grup C mengungguli juara bertahan Eropa Italia. Sekarang hanya ada satu pertanyaan: bisakah dia membawa pulang Piala Eropa?

3. Julian Nagelsmann (Jerman)

Ketika Bayern Munich merekrut Julian Nagelsmann dari RB Leipzig pada 2021, mereka membayar rekor dunia 25 juta pounsdterling untuk mengamankan jasanya; itulah hal yang dipegang orang Jerman.

Nagelsmann masih dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia sepak bola – dan membuat awal yang solid sebagai bos Jerman, yang membawanya untuk menggantikan Hansi Flick yang dipecat September lalu.

Sebagai manajer tuan rumah, tekanan ada pada Nagelsmann – namun hal itu seharusnya tidak menjadi beban yang terlalu berat bagi pria yang memenangkan Manajer Sepak Bola Jerman Terbaik 2017 di usianya yang baru 30 tahun.

2. Luciano Spalletti (Italia)

Italia memenangkan Euro 2020 di bawah asuhan Roberto Mancini, tetapi pengunduran dirinya yang mengejutkan tahun lalu membuat Azzurri akan dipimpin oleh manajer yang berbeda dalam mempertahankan mahkota mereka, Luciano Spalletti.

Dia ditunjuk setelah membawa Napoli meraih kesuksesan gelar Serie A pada musim 2022/23, peraih tiga kali Pelatih Terbaik Serie A Tahun Ini – yang juga telah mengangkat trofi utama bersama Roma dan Zenit Saint Petersburg – sedang menjalani pekerjaan manajemen internasional pertamanya.

Ahli taktik yang berpikiran menyerang ini telah menang lima kali dan seri dua kali dari delapan pertandingannya sejauh ini, dengan timnya mencetak 17 gol.

1. Didier Deschamps (Prancis)

Prancis boleh jadi tersingkir dari Euro 2020 di babak 16 besar, Namun mereka selalu menjadi salah satu favorit sebelum turnamen dengan Didier Deschamps sebagai pelatih.

Itu adalah satu-satunya turnamen besar dari empat turnamen terakhir, di mana Les Bleus belum mencapai final dan pemenang Piala Dunia 2018 nyaris mempertahankan gelar mereka pada dua tahun lalu.

Kapten tim negaranya yang menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, Deschamps – yang telah menjabat selama 12 tahun – adalah satu dari tiga orang yang pernah mengangkat Piala Dunia sebagai pemain dan manajer; bisakah dia menjadi orang kedua, setelah Berti Vogts dari Jerman, yang melakukan hal yang sama di Euro?