FIFA Pakai Format Lama, Penambahan Kuota Piala Dunia 2022 Gagal

Jum'at, 24 Mei 2019 - 08:39 WIB
FIFA Pakai Format Lama, Penambahan Kuota Piala Dunia 2022 Gagal
FIFA Pakai Format Lama, Penambahan Kuota Piala Dunia 2022 Gagal
A A A
ZURICH - Wacana menambah kuota peserta Piala Dunia Qatar 2022 menjadi 48 tim dipastikan tidak akan terwujud. Melalui berbagai pertimbangan dan masukan, FIFA akhirnya memutuskan tetap menggunakan format lama, yakni 32 tim.

FIFA menilai sangat sulit bagi Qatar untuk membangun sarana dan fasilitas lebih besar dengan waktu terbatas. Karena itu, daripada memaksakan diri, FIFA menyarankan Qatar memaksimalkan fasilitas yang ada saat ini dalam proses penyelesaian.

“Ini analisis bersama. Dalam hal ini perihal persiapan lebih lanjut dan perlunya penilaian rinci tentang potensi dampak logistik kepada Qatar sebagai tuan rumah. Lebih banyak waktu diperlukan dan keputusan tidak bisa diambil sebelum batas waktu Juni. Karena itu, diputuskan untuk tidak mengejar opsi ini lebih jauh,” bunyi pernyataan FIFA dilansir Reuters

Senada dengan FIFA, Qatar selaku tuan rumah mulai berpikir realistis lantaran tidak memiliki fasilitas memadai yang mampu mengakomodasi banyaknya pertandingan. Hambatan menerapkan 48 tim di Piala Dunia 2022 sangat banyak. Apalagi beberapa negara di kawasan Teluk kini tidak bisa lagi dijadikan tuan rumah bersama akibat keretakan hubungan politik dan ekonomi yang mendalam di wilayah itu.

Pada Juni 2017, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, dan negara non-Teluk Mesir memutuskan hubungan politik, perdagangan, dan transportasi dengan Qatar. Negara-negara itu menuduh Qatar mendukung terorisme, meski itu dibantah dengan tegas. Meski demikian, Qatar sebagai tuan rumah menegaskan akan terus bekerja keras, profesional, serta menunjukkan totalitas agar Piala Dunia 2022 berjalan sukses.

Harapannya agar turnamen sepak bola terakbar sejagat itu bisa dikenang sepanjang masa. Sikap FIFA dan Qatar yang melunak seolah berbanding terbalik dengan pernyataan Gianni Infantino pada tahun lalu. Ketika itu, Infantino selaku Presiden FIFA begitu menggebu-gebu ingin menjadikan Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia pertama yang menggunakan format 48 tim.

Infantino menganggap di abad ke-21 ini Piala Dunia harus lebih inklusif dengan tujuan pemerataan. Dia menilai, turnamen sepak bola bukan hanya milik Amerika Selatan atau Eropa, tapi milik dunia secara global.

“Kami selalu terbuka dengan ide 48 tim di Piala Dunia 2022. Tapi, dengan hanya tiga setengah tahun lagi hingga kick-off dimulai, peluang itu terbilang kecil. Qatar tetap berkomitmen memastikan 32 tim Piala Dunia FIFA pada 2022 adalah salah satu turnamen terbaik yang pernah ada dan membuat seluruh dunia Arab bangga,” kata pernyataan FIFA.

Wacana menjadikan Piala Dunia 2022 dengan format 48 tim sejatinya telah mendapatkan kritikan dari berbagai pihak. Pada November lalu, Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan, gagasan menambahkan 16 tim sangat tidak realistis karena bisa menciptakan banyak masalah.

Artinya, keputusan Qatar tetap memakai sistem 32 tim di Piala Dunia 2022 tentu menjadi angin segar bagi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026, Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Meksiko. Sebab ketiganya kini berpeluang besar mengemban misi menggunakan format 48 tim untuk pertama kalinya.

Baik AS, Meksiko, dan Kanada diyakini tidak akan mengalami kesulitan berarti, terutama dalam penyediaan logistik lantaran memiliki sarana dan prasarana memadai. Faktanya, Negeri Paman Sam punya banyak stadion bertaraf internasional yang digunakan untuk menggelar MLS.

Nanti sebanyak 48 tim di Piala Dunia 2026 akan dibagi dalam 16 grup. Masing-masing beranggotakan tiga tim dengan waktu penyelenggaraan 32 hari. Jumlah pertandingan akan bertambah dari 64 menjadi 80.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2374 seconds (0.1#10.140)