Tujuh Hal Penting Duel Tottenham vs Liverpool

Sabtu, 01 Juni 2019 - 21:20 WIB
Tujuh Hal Penting Duel Tottenham vs Liverpool
Tujuh Hal Penting Duel Tottenham vs Liverpool
A A A
MADRID - Akhirnya Liverpol dan Tottenham Hotspur akan berjuang memperebutkan trofi Liga Champions. Bentorkan kedua tim asal Inggris di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6/2019) dinihari, melahirkan tujuh hal penting yang patut diketahui.

Baik Liverpool maupun Spurs bakal mencetak rekor di duel paling panas di pengujung kompetisi Eropa. Seperti apakah hal penting tersebut? Berikut ini ulasannya yang dikutip Premiumtimesng, Sabtu (1/6/2019) :

1. Sadio Mane membidik banyak rekor

Pemain Liverpool asal Sinegal ini akan mencetak rekor kalau berhasil menjebol gawang Spurs di Madrid.
Ia akan menjadi pemain Liverpool kedua yang bisa mencetak gol back to back setelah musim lalu juga mempersembahkan satu gol ketika dikalahkan Real Madrid 1-3.

Pemain Liverpool sebelumnya yang pernah melakukan hal ini adalah Phil Neal. Ketika itu ia berhasil mencetak gol buat Liverpool di final Liga Champions pada 1977 dan 1984.

Tak hanya itu, Mane pun akan tercatat sebagai pemain keempat asal Afrika yang mampu mencetak gol di final Liga Champions. Sebelumnya torehan ini pernah dibuat Rabah Madjer (FC Porto-1977), Samuel Eto’o (Barcelona- 2006 dan 2009) dan Didier Drogba (Chelsea-2012).

Seandainya pemain beromor punggung 10 mencetak gol di Madrid, maka Mane akan jadi pemain kedelapan yang mencetak lebih dari satu final Liga Champions.

2. Saingan Langka di Eropa

Pertemuan antara Liverpool dan Tottenham terbilang langka di Eropa. Duel di final Liga Champions merupakan yang kedua. Sebelumnya hal ini pernah terjadi di semifinal Piala UEFA 1972-73. Ketika itu Liverpool menang agregat gol tandang.

3. Spurs Berharap Masuk dalam Daftar Tim Elit

Ini akan menjadi musim yang fantastis buat Tottenham. Mereka berharap masuk dalam deretan tim elit jika berhasil menjadi juara Liga Champions. Spurs akan menjadi tim ke-23 untuk mengangkat trofi dan ke-14 di era Liga Champions.Tim terakhir yang memenangkan piala untuk pertama kalinya adalah Chelsea pada 2012.

4. Catatan Pertandingan Mendukung Liverpool
Liverpool memenangkan kedua pertemuan di liga dengan Spurs musim ini. Secara total, The Reds telah bertemu setidaknya tiga kali di semua kompetisi dalam 13 pertandingan sebelumnya. Liverpool hanya mengalahkan Spurs tiga kali dalam satu musim di satu musim (1985-86, empat kali).

Satu-satunya pertemuan sebelumnya antara Liverpool dan Tottenham di final utama adalah di final Piala Liga 1982. Saat itu The Reds bangkit dari ketinggalan untuk menang 3-1 setelah perpanjangan waktu.

5. Hari Besar bagi Pochettino

Mauricio Pochettino bisa menjadi pelatih asal Argentina ketiga yang mampu mengangkat trofi setelah Luis Carniglia (dua kali bersama Real Madrid) dan Helenio Herrera (dua kali bersama Inter Milan).

Pochettino mengalami kekalahan pertamanya sebagai pelatih Spurs melawan Liverpool pada Agustus 2014 (3-0 di White Hart Lane). Pochetiino baru menang tiga kali dari 14 pertemuan, imbang empat kali dan kalah tujuh kali.

6. Klopp dan Kutukan Terakhir

Dalam sembilan pertandingan melawan Tottenham, pelatih Liverpool Jurgen Klopp hanya menderita sekali kekalahan, dengan empat kemenangan dan empat imbang.

Klopp membutuhkan kemenangan di final Liga Champions untuk benar-benar membuktikan bahwa ia bukan pelatih yang dikutuk. Ini adalah final Eropa ketiga terbesar Klopp. Secara keseluruhan, Klopp telah mencapai final Liga Champions ketiganya, kalah dengan The Reds musim lalu dan dengan Borussia Dortmund pada 2013.

Klopp menjadi satu-satunya pelatih yang kehilangan tiga penampilan terakhir berturut-turut di Liga Champions adalah Marcello Lippi (1997, 1998 dan 2003 dengan Juventus)

7. Inggris akan Menyalip Italia

Ini akan menjadi pertemuan kedua tim asal Inggris di final Liga Champions. Sebelumnya duel ini pernah terjadi ketika Manchester United bertemu dengan Chelsea pada 2008.

Siapa pun yang menang akan akan menjadi tim ke-13 asal Inggris di kompetisi ini. Ini akan mengalahkan Italia yang baru menjadikan 12 tim menjadi juara. Sementara posisi pertama masih dipegang Spanyol dengan 18 tim yang mampu angkat trofi.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5460 seconds (0.1#10.140)