Khabib Nurmagomedov Jadi Penyebab Islam Makhachev Kering Prestasi?
loading...
A
A
A
Islam Makhachev menunjukkan penampilan impresif di kelas ringan UFC, dengan cepat mengisi tahta yang ditinggalkan Khabib Nurmagomedov . Kini, Makhachev memegang gelar juara kelas ringan UFC dan telah sukses mempertahankan sabuk juaranya tiga kali.
Makhachev menyamai rekor Khabib Nurmagomedov dan dua legenda UFC lainnya di kelas ringan, B.J. Penn dan Benson Henderson. Namun, kritik terus mengalir, terutama setelah penampilannya melawan Dustin Poirier di UFC 302, yang dianggap kurang ganas untuk seorang juara. Beberapa pihak bahkan menilai Poirier seharusnya bisa mengalahkan Makhachev.
Rekan Makhachev dan Khabib, Daniel Cormier, membantah anggapan tersebut. Cormier menyebut Makhachev sebagai korban ekspektasi tinggi yang dibentuk oleh dominasi Khabib di Octagon. Menurut Cormier, Makhachev mampu memenangkan pertandingan dengan cara yang berbeda.
"Saya pikir dia melakukannya dengan baik. Salah satu hal yang terjadi dengan Islam Makhachev adalah dia menjadi korban ekspektasi," ujar Daniel Cormier dikutip dari MMA Fighting.
"Dia memiliki kemampuan bertinju yang baik dan bisa mengakhiri pertandingan dengan beradu pukul jika diperlukan. Perlu diingat, dia bukan Khabib. Khabib adalah petarung yang sangat dominan dan membuat pertarungannya nampak mudah. Jadi, orang-orang berharap hal yang sama dari Makhachev, namun dia bukanlah Khabib."
Meski menghadapi kritik, Makhachev tetap fokus pada pertarungan dan dirinya sendiri. Akibatnya, nama Makhachev semakin disegani di dunia UFC. Kini, Makhachev menempati posisi nomor 1 di ranking pound-for-pound UFC, mengungguli petarung tenar lainnya seperti Jon Jones dan Ilia Topuria. Ranking pound-for-pound digunakan untuk menilai petarung dengan kemampuan terbaik di setiap kelas yang ada.
Makhachev menyamai rekor Khabib Nurmagomedov dan dua legenda UFC lainnya di kelas ringan, B.J. Penn dan Benson Henderson. Namun, kritik terus mengalir, terutama setelah penampilannya melawan Dustin Poirier di UFC 302, yang dianggap kurang ganas untuk seorang juara. Beberapa pihak bahkan menilai Poirier seharusnya bisa mengalahkan Makhachev.
Rekan Makhachev dan Khabib, Daniel Cormier, membantah anggapan tersebut. Cormier menyebut Makhachev sebagai korban ekspektasi tinggi yang dibentuk oleh dominasi Khabib di Octagon. Menurut Cormier, Makhachev mampu memenangkan pertandingan dengan cara yang berbeda.
"Saya pikir dia melakukannya dengan baik. Salah satu hal yang terjadi dengan Islam Makhachev adalah dia menjadi korban ekspektasi," ujar Daniel Cormier dikutip dari MMA Fighting.
"Dia memiliki kemampuan bertinju yang baik dan bisa mengakhiri pertandingan dengan beradu pukul jika diperlukan. Perlu diingat, dia bukan Khabib. Khabib adalah petarung yang sangat dominan dan membuat pertarungannya nampak mudah. Jadi, orang-orang berharap hal yang sama dari Makhachev, namun dia bukanlah Khabib."
Meski menghadapi kritik, Makhachev tetap fokus pada pertarungan dan dirinya sendiri. Akibatnya, nama Makhachev semakin disegani di dunia UFC. Kini, Makhachev menempati posisi nomor 1 di ranking pound-for-pound UFC, mengungguli petarung tenar lainnya seperti Jon Jones dan Ilia Topuria. Ranking pound-for-pound digunakan untuk menilai petarung dengan kemampuan terbaik di setiap kelas yang ada.
(sto)