Gelar Juara Dunia Kelas Berat Oleksandr Usyk Terancam, Akhir Kejayaan Petinju Tak Terkalahkan?

Senin, 15 Juli 2024 - 07:01 WIB
loading...
Gelar Juara Dunia Kelas...
Oleksandr Usyk menyatukan sabuk WBC, WBA, IBF dan WBO, tetapi kejayaannya mulai terancam. Foto/ Instagram
A A A
JAKARTA - Oleksandr Usyk menyatukan sabuk WBC, WBA, IBF dan WBO setelah menang poin atas Tyson Fury pada Mei lalu, tetapi melepaskan sabuk IBF pada bulan lalu dan pesaing wajib dapat muncul untuk mengancam gelar lain dari petinju Ukraina ini. Apakah ini menjadi tanda masa kejayaan Oleksandr Usyk akan berakhir?

Bintang Ukraina ini menghasilkan kemenangan spektakuler atas Tyson Fury, tetapi sebulan kemudian, masanya sebagai raja tak terbantahkan telah berakhir.



Dikontrak untuk bertanding ulang dengan Fury pada Desember, Usyk tidak dapat mempertahankan sabuk wajib IBF, yang berarti Daniel Dubois, pemegang sabuk sementara organisasi tersebut, ditingkatkan menjadi juara penuh pada Juni lalu.

Mantan juara Joseph Parker mendapatkan sabuk kelas berat WBO Interim pada Maret ketika dia mengalahkan Zhilei Zhang. Petinju Selandia Baru itu dapat mendorong untuk mendapatkan duel wajib di kejuaraan dunia penuh.

Parker pun berada di urutan berikutnya untuk mendapatkan sabuk WBO. Ini menurut promotornya, David Higgins. "Setiap petinju pasti menginginkan perebutan gelar juara dunia,” ujarnya.

WBA memiliki pemegang sabuk kelas berat 'biasa', Mahmoud Charr, yang memiliki ambisinya sendiri untuk memperjuangkan gelar utama.

Michael Hunter juga mendapatkan gelar 'Emas' WBA setelah menang poin atas Cassius Chaney.

Agit Kabayel menunjukkan bahwa dia adalah ancaman kelas berat yang serius yang menghancurkan Frank Sanchez dengan pukulan ke tubuh yang memuakkan sebelum menghabisinya di ronde ketujuh.

Agit Kabayel memenangkan pertarungan eliminasi pada undercard Fury-Usyk, tetapi itu bukan eliminator akhir dan WBC mengonfirmasi kepada Sky Sports bahwa kejuaraan dunianya akan tetap menjadi milik Usyk dan dipertaruhkan dalam pertandingan ulangnya pada Desember dengan Fury.

"WBC mengabulkan sanksi Usyk vs Fury 1 dengan pertandingan ulang. Pertandingan ulang seharusnya dilakukan pada bulan Desember dan setelah itu WBC sama sekali tidak memiliki pesaing wajib saat ini secara formal," kata Presiden WBC Mauricio Sulaiman.

WBC menyetujui pertarungan eliminasi [Kabayel vs Sanchez] seperti yang diminta oleh promotor. Dia mengalahkan Frank Sanchez, yang telah berada di posisi teratas selama bertahun-tahun dan tampak hebat.

“Jadi dia sudah menang dua kali di Saudi, keduanya dengan KO, keduanya melawan pesaing lima besar. Dia benar-benar layak berada di posisi yang sangat istimewa dan seperti yang saya sebutkan saat ini WBC hanya memiliki pertandingan ulang antara Fury dan Usyk sebagai peristiwa yang disetujui, hal selanjutnya harus ditangani oleh dewan gubernur," ujar dia.

Sulaiman tentu tidak menutup kemungkinan WBC akan menyetujui pertarungan di masa depan antara pemenang pertandingan ulang Usyk-Fury dan Joshua, jika ia mengalahkan Dubois untuk merebut sabuk IBF.

“Joshua telah menjadi pusat perhatian selama satu dekade, terutama di luar ring, dia adalah orang yang sangat spesial dan dia mewakili tinju terbaik di dalam dan di luar ring,” kata Sulaiman.

“Anthony Joshua adalah petarung unik yang sangat istimewa yang telah dikaitkan erat dengan WBC selama bertahun-tahun. Dia adalah juara WBC Internasional, dia mempertahankannya beberapa kali, ucapnya.



WBC adalah organisasi pertama yang menentukan peringkatnya, yang menempatkannya di peringkat 10 besar, lima besar. Faktanya, ketika dia bertarung melawan [Charles] Martin untuk gelar IBF, dia adalah pesaing nomor dua WBC. Takdir membawanya ke organisasi lain dan rute yang berbeda.

“Tetapi kami selalu menaruh penghargaan, rasa hormat, dan kekaguman yang besar terhadap Joshua. Dia ada di sana dan Kabayel ada di sana. Kami bukan promotor, jadi kami tidak bisa menggelar pertarungan. Kami bersikap sangat toleran, sangat fleksibel untuk tidak ikut campur. Kami ingin pertarungan terbaik terjadi, itu saja,” ujarnya.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0928 seconds (0.1#10.140)