Testis Menyembul hingga Karakter Setan, Olimpiade Paris 2024 Dikecam dan Diancam Boikot
loading...
A
A
A
PARIS - Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 menjadi sorotan setelah menampilkan adegan yang menuai kontroversi dan kecaman di media sosial. Salah satu pengguna Twitter (X), Kirsten Murfitt, mengunggah serangkaian gambar dari upacara tersebut dengan keterangan, "Boikot Olimpiade. Ini menjijikkan. Iblis ada dalam detailnya, seperti yang mereka katakan."
Postingan Murfitt menunjukkan beberapa cuplikan adegan yang dianggap ofensif oleh banyak penonton, termasuk seorang drag queen yang mengenakan mahkota dan berada di depan peralatan DJ, serta sosok pria dengan tubuh berwarna biru yang dihiasi bunga dan buah, diduga mewakili dewa Yunani Dionysus. Adegan ini, yang meniru lukisan mural "The Last Supper" karya Leonardo da Vinci, dianggap menghina umat Kristen di seluruh dunia.
Akun media sosial X lain, yakni @RadioGenoa, juga membagikan momen karakter setan yang terlibat dalam koreografi pesta pembukaan Olimpiade Paris 2024. Parahnya, jika diperhatikan ada testis keluar menyembul dari celana karakter setan pria dalam adegan tersebut.
"Mengapa anak-anak kita harus melihat testis karakter ini?" tulis @RadioGenoa
Reaksi dari netizen sangat cepat dan keras. Banyak yang mengungkapkan kemarahan mereka atas apa yang mereka sebut sebagai penghinaan terhadap simbol keagamaan. "Begitulah cara mereka harus diperlakukan di mana pun mereka berada," cuit seorang pengguna dengan nama @motherarabian, menyetujui aksi boikot yang diajukan Murfitt.
Tidak hanya di Twitter, kontroversi ini juga ramai diperbincangkan di platform media sosial lainnya, dengan berbagai pihak mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap konsep artistik yang digunakan dalam upacara tersebut.
Marion Marechal, seorang politisi Prancis, juga menyuarakan ketidakpuasannya melalui platform X, dengan menulis: "Kepada semua umat Kristen di seluruh dunia yang menyaksikan upacara Paris 2024 dan merasa dihina oleh parodi drag queen dari Perjamuan Terakhir ini, ketahuilah bahwa bukan Prancis yang berbicara, melainkan minoritas sayap kiri yang siap untuk melakukan provokasi apa pun.."
Pihak penyelenggara Olimpiade Paris menyatakan bahwa adegan tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan tentang absurditas kekerasan antar sesama manusia melalui lagu humoristik dan puitis. Namun, penjelasan ini tampaknya tidak meredakan kemarahan publik.
Selain itu, adegan lainnya yang menunjukkan tiga orang berpelukan di Perpustakaan Nasional Prancis juga mendapat kritik, dengan banyak yang menyebutnya sebagai penghinaan terhadap nilai-nilai moral.
Dengan kontroversi yang masih memanas, publik berharap agar pertandingan olahraga yang akan berlangsung dapat membawa semangat persaingan sehat dan sportivitas, serta mengalihkan perhatian dari insiden di upacara pembukaan.
Postingan Murfitt menunjukkan beberapa cuplikan adegan yang dianggap ofensif oleh banyak penonton, termasuk seorang drag queen yang mengenakan mahkota dan berada di depan peralatan DJ, serta sosok pria dengan tubuh berwarna biru yang dihiasi bunga dan buah, diduga mewakili dewa Yunani Dionysus. Adegan ini, yang meniru lukisan mural "The Last Supper" karya Leonardo da Vinci, dianggap menghina umat Kristen di seluruh dunia.
Akun media sosial X lain, yakni @RadioGenoa, juga membagikan momen karakter setan yang terlibat dalam koreografi pesta pembukaan Olimpiade Paris 2024. Parahnya, jika diperhatikan ada testis keluar menyembul dari celana karakter setan pria dalam adegan tersebut.
"Mengapa anak-anak kita harus melihat testis karakter ini?" tulis @RadioGenoa
Reaksi dari netizen sangat cepat dan keras. Banyak yang mengungkapkan kemarahan mereka atas apa yang mereka sebut sebagai penghinaan terhadap simbol keagamaan. "Begitulah cara mereka harus diperlakukan di mana pun mereka berada," cuit seorang pengguna dengan nama @motherarabian, menyetujui aksi boikot yang diajukan Murfitt.
Tidak hanya di Twitter, kontroversi ini juga ramai diperbincangkan di platform media sosial lainnya, dengan berbagai pihak mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap konsep artistik yang digunakan dalam upacara tersebut.
Marion Marechal, seorang politisi Prancis, juga menyuarakan ketidakpuasannya melalui platform X, dengan menulis: "Kepada semua umat Kristen di seluruh dunia yang menyaksikan upacara Paris 2024 dan merasa dihina oleh parodi drag queen dari Perjamuan Terakhir ini, ketahuilah bahwa bukan Prancis yang berbicara, melainkan minoritas sayap kiri yang siap untuk melakukan provokasi apa pun.."
Pihak penyelenggara Olimpiade Paris menyatakan bahwa adegan tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan tentang absurditas kekerasan antar sesama manusia melalui lagu humoristik dan puitis. Namun, penjelasan ini tampaknya tidak meredakan kemarahan publik.
Selain itu, adegan lainnya yang menunjukkan tiga orang berpelukan di Perpustakaan Nasional Prancis juga mendapat kritik, dengan banyak yang menyebutnya sebagai penghinaan terhadap nilai-nilai moral.
Dengan kontroversi yang masih memanas, publik berharap agar pertandingan olahraga yang akan berlangsung dapat membawa semangat persaingan sehat dan sportivitas, serta mengalihkan perhatian dari insiden di upacara pembukaan.
(sto)