Liga Futsal Profesional 2024: Drama 7 Gol, Kinantan Bekuk Giga FC
loading...
Drama tujuh gol tercipta di Liga Futsal Profesional (LFP) 2024 saat Kinantan membekuk Giga FC dengan skor 4-3 di GOR Ken Arok, Kota Malang, Sabtu (3/8/2024) / Foto: Federasi Futsal Indonesia (@federasifutsal_id)
A
A
A
Drama tujuh gol tercipta di Liga Futsal Profesional (LFP) 2024 saat Kinantan membekuk Giga FC dengan skor 4-3 di GOR Ken Arok, Kota Malang, Sabtu (3/8/2024). Pelatih Kinantan Joni Asmara mengakui bersyukur timnya bisa memenangkan pertandingan kendati di tengah situasi yang tidak mendukung.
Selama pertandingan berlangsung, Joni menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain tanpa beban. "Pertandingan kedua tim nothing to lose, kita sudah lepas nggak ada beban, tapi tetap kemenangan Alhamdulillah buat tim kami," kata Joni Asmara.
Menurutnya, di tengah persiapan yang minim bagi Kinantan karena situasi tak mendukung anak asuhnya masih bermain dengan semangat tinggi. "Persiapan sangat minim bagaimana pun sudah di kasta tertinggi liga futsal profesional," ujar dia.
Di sisi lain pemain Giga FC Andriansyah Agustin mengatakan, kondisi kedua tim baik Kinantan maupun Giga FC memang sama-sama memprihatinkan pasca ditinggalkan pemilik klub. Kedua tim harus mempersiapkan seri terakhir di Malang dengan apa adanya.
"Tidak ada persiapan sama sekali, karena faktor ditinggalnya sama owner ini sangat memprihatikan. Kita datang ke sini karena kecintaan futsal Indonesia," kata Andriansyah Agustin.
Selama pertandingan berlangsung, Joni menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain tanpa beban. "Pertandingan kedua tim nothing to lose, kita sudah lepas nggak ada beban, tapi tetap kemenangan Alhamdulillah buat tim kami," kata Joni Asmara.
Menurutnya, di tengah persiapan yang minim bagi Kinantan karena situasi tak mendukung anak asuhnya masih bermain dengan semangat tinggi. "Persiapan sangat minim bagaimana pun sudah di kasta tertinggi liga futsal profesional," ujar dia.
Di sisi lain pemain Giga FC Andriansyah Agustin mengatakan, kondisi kedua tim baik Kinantan maupun Giga FC memang sama-sama memprihatinkan pasca ditinggalkan pemilik klub. Kedua tim harus mempersiapkan seri terakhir di Malang dengan apa adanya.
"Tidak ada persiapan sama sekali, karena faktor ditinggalnya sama owner ini sangat memprihatikan. Kita datang ke sini karena kecintaan futsal Indonesia," kata Andriansyah Agustin.
(yov)
Explore More