Pemain Bayern Muenchen, Tetap Bersinar di Usia 30 Tahun
loading...
A
A
A
LISBON - Usia 30 tahun bisa dianggap sebagai akhir karier untuk seorang pemain sepak bola, di mana performa mereka mulai menurun. Tapi, tidak untuk pemain Bayern Muenchen . Beberapa pemain yang sudah memasuki usia 30 tahun bahkan lebih, ternyata mendapatkan kehidupan kedua bersama klubnya.
Dalam skuad treble winners Bayern musim ini terdapat empat nama senior yang menjadi langganan pelatih Hans-Dieter Flick di starting line up, yakni Manuel Neuer (34 tahun), Thomas Mueller (30 tahun), Jerome Boateng (31 tahun), dan Robert Lewandowski (32 tahun). Mereka masing-masing menjadi andalan Bayern di setiap lini.
Neuer misalnya, sempat mengalami cedera parah di betis kirinya paa April–Mei 2019, tapi dia mampu bangkit dan mempertahankan pos penjaga gawang utama Die Roten. Pada Mei lalu, Neuer bahkan diberikan kontrak baru hingga 2023. Kepercayaan klub dibayarnya dengan prestasi membawa Bayern meraih treble winners musim ini, yakni Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions. (Baca: Bayern Muenchen Juara Liga Champions, Liverpool Tak Dapat Apa-Apa)
Neuer menjadi penjaga gawang pertama sepanjang sejarah yang meraih dua treble winners. Mengenakan ban kapten, dia tampil luar biasa saat menghadapi Paris Saint Germain (PSG) di Final Liga Champions, Senin (24/8). Mantan penjaga gawang Schalke 04 itu menggagalkan peluang bomber Les Parisiens yang jauh lebih muda, Neymar Jr (28 tahun) dan Kylian Mbappe (21 tahun) dengan beberapa aksi penyelamatan gemilang.
Konsekuensinya, dia terpilih sebagai man of the match oleh UEFA. Performanya sangat menarik dengan menunjukkan ketenangan luar biasa sepanjang pertandingan. “Untuk menghitung semuanya segera setelah pertandingan. Kegembiraan di peluit akhir tentu saja sangat besar, itu melegakan. Ada lima menit tambahan waktu,” kata Neuer dilansir fcbayern.com.
Selain Neuer, Boateng juga menjadi andalan. Bersama David Alaba, Boateng membuat lini belakang Bayern sulit ditembus. Dari babak 16 besar hingga final, Die Roten hanya kebobolan tiga gol. Di Bundesliga musim 2019/20, kombinasi Boateng dan Neuer menjadikan Bayern sebagai tim paling sedikit kebobolan (32 gol). Sedangkan Mueller menunjukkan kematangannya di bawah Flick. Jika di era pelatih sebelumnya tidak terlalu maksimal, kini dia menikmati perannya sebagai second striker. Musim 2019/20, dia menjadi raja assist Bundesliga dengan torehan 21 assist pada satu musim. (Baca juga: Konflik Belarusia Bisa memicu Perang Eropa)
Uniknya, produktivitas Mueller juga cukup baik dengan torehan 15 gol dari 50 pertandingan, lebih banyak dari musim lalu (sembilan gol 45 pertandingan). Mueller mengungkapkan keberhasilan Bayern menorehkan treble winners terasa sempurna dengan kemenangan 1-0 atas PSG di Final Liga Champions.
“Kami memiliki tim yang sangat bersemangat, para pemain siap untuk bekerja keras. Melawan PSG bukan permainan terbaik kami, tetapi kami bertahan di sana dan sekarang kami di atas. Kami semua bekerja sama dan saling memberikan kritik. Terima kasih juga untuk semua dukungan fans kami di rumah,” kata Mueller.
Keberadaan Mueller membuat Lewandowski nyaman menjalankan tugasnya sebagai ujung tombak Bayern. Sepanjang musim ini penyerang Polandia tersebut berada dalam puncak terbaiknya dengan mencetak 55 gol dalam 47 pertandingan. Insting gol Lewandowski begitu luar biasa. Buktinya, dia meraih gelar top skor Liga Champions musim ini (15 gol) dan Bundesliga (34 gol). Lewandowski mengungkapkan rasa lapar yang tinggi menjadi penyemangat untuk selalu tampil terbaik di setiap musimnya. (Lihat videonya: Pelaku Ganjal ATM Babak Belur Dihakimi Massa di Banten)
“Jangan pernah berhenti bermimpi. Jangan pernah menyerah ketika terpuruk. Anda harus bekerja keras untuk mencapai tujuan,” tulis Lewandowski di akun Twitter. (Alimansyah)
Dalam skuad treble winners Bayern musim ini terdapat empat nama senior yang menjadi langganan pelatih Hans-Dieter Flick di starting line up, yakni Manuel Neuer (34 tahun), Thomas Mueller (30 tahun), Jerome Boateng (31 tahun), dan Robert Lewandowski (32 tahun). Mereka masing-masing menjadi andalan Bayern di setiap lini.
Neuer misalnya, sempat mengalami cedera parah di betis kirinya paa April–Mei 2019, tapi dia mampu bangkit dan mempertahankan pos penjaga gawang utama Die Roten. Pada Mei lalu, Neuer bahkan diberikan kontrak baru hingga 2023. Kepercayaan klub dibayarnya dengan prestasi membawa Bayern meraih treble winners musim ini, yakni Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions. (Baca: Bayern Muenchen Juara Liga Champions, Liverpool Tak Dapat Apa-Apa)
Neuer menjadi penjaga gawang pertama sepanjang sejarah yang meraih dua treble winners. Mengenakan ban kapten, dia tampil luar biasa saat menghadapi Paris Saint Germain (PSG) di Final Liga Champions, Senin (24/8). Mantan penjaga gawang Schalke 04 itu menggagalkan peluang bomber Les Parisiens yang jauh lebih muda, Neymar Jr (28 tahun) dan Kylian Mbappe (21 tahun) dengan beberapa aksi penyelamatan gemilang.
Konsekuensinya, dia terpilih sebagai man of the match oleh UEFA. Performanya sangat menarik dengan menunjukkan ketenangan luar biasa sepanjang pertandingan. “Untuk menghitung semuanya segera setelah pertandingan. Kegembiraan di peluit akhir tentu saja sangat besar, itu melegakan. Ada lima menit tambahan waktu,” kata Neuer dilansir fcbayern.com.
Selain Neuer, Boateng juga menjadi andalan. Bersama David Alaba, Boateng membuat lini belakang Bayern sulit ditembus. Dari babak 16 besar hingga final, Die Roten hanya kebobolan tiga gol. Di Bundesliga musim 2019/20, kombinasi Boateng dan Neuer menjadikan Bayern sebagai tim paling sedikit kebobolan (32 gol). Sedangkan Mueller menunjukkan kematangannya di bawah Flick. Jika di era pelatih sebelumnya tidak terlalu maksimal, kini dia menikmati perannya sebagai second striker. Musim 2019/20, dia menjadi raja assist Bundesliga dengan torehan 21 assist pada satu musim. (Baca juga: Konflik Belarusia Bisa memicu Perang Eropa)
Uniknya, produktivitas Mueller juga cukup baik dengan torehan 15 gol dari 50 pertandingan, lebih banyak dari musim lalu (sembilan gol 45 pertandingan). Mueller mengungkapkan keberhasilan Bayern menorehkan treble winners terasa sempurna dengan kemenangan 1-0 atas PSG di Final Liga Champions.
“Kami memiliki tim yang sangat bersemangat, para pemain siap untuk bekerja keras. Melawan PSG bukan permainan terbaik kami, tetapi kami bertahan di sana dan sekarang kami di atas. Kami semua bekerja sama dan saling memberikan kritik. Terima kasih juga untuk semua dukungan fans kami di rumah,” kata Mueller.
Keberadaan Mueller membuat Lewandowski nyaman menjalankan tugasnya sebagai ujung tombak Bayern. Sepanjang musim ini penyerang Polandia tersebut berada dalam puncak terbaiknya dengan mencetak 55 gol dalam 47 pertandingan. Insting gol Lewandowski begitu luar biasa. Buktinya, dia meraih gelar top skor Liga Champions musim ini (15 gol) dan Bundesliga (34 gol). Lewandowski mengungkapkan rasa lapar yang tinggi menjadi penyemangat untuk selalu tampil terbaik di setiap musimnya. (Lihat videonya: Pelaku Ganjal ATM Babak Belur Dihakimi Massa di Banten)
“Jangan pernah berhenti bermimpi. Jangan pernah menyerah ketika terpuruk. Anda harus bekerja keras untuk mencapai tujuan,” tulis Lewandowski di akun Twitter. (Alimansyah)
(ysw)