Kebencian Penggemar PSG yang Bikin Neymar Jr Enggak Betah

PARIS - Neymar Jr punya alasan kuat mengapa dirinya tidak betah menetap di Kota Paris bersama PSG lantaran dia sudah tak mendapatkan dukungan dari penggemar. Itu sebagaimana disampaikan pelatih Thomas Tuchel.

Tuchel memahami jika penggemar tak berhenti melemparkan ejekan kepada Neymar. Meskipun dia menjadi bintang kemenangan PSG atas Strasbourg, namun penggemar tampaknya belum bisa memaafkan pemain asal Brasil tersebut.

Setelah pertandingan, Neymar Jr mengatakan semua pertandingan akan menjadi "pertandingan tandang" untuknya sekarang, setelah para penggemar kesal dengan keinginannya untuk meninggalkan klub di jendela transfer musim panas.

Jadi dapat dimengerti keinginan besar Neymar Jr untuk hengkang dari PSG bukan karena Tuchel. Dia menekankan bahwa selama ini tidak ada masalah antara ia dan mantan bintang Barcelona tersebut dan ini lebih kepada ketidaksukaan penggemar atas sikap Neymar Jr yang ingin meninggalkan klub.

"Dia (Neymar Jr) tidak ingin berada di sini (PSG). Dia mencoba segala yang ada dalam kekuatannya untuk meninggalkan klub. Itu tidak membantu membuatnya populer. Anda bisa merasakan itu dan saya bisa memahaminya, jika orang banyak marah, bahkan secara permanen," kata Tuchel dikutip dari DAZN, Rabu (18/9/2019).

"Namun demikian, ada juga sisi antara saya sebagai pelatih dan dia sebagai pemain. Tidak pernah ada jeda atau perbedaan. Itulah mengapa sangat mudah bagi saya untuk membiarkan dia bermain. Dia selalu berlatih secara profesional. Saya merasa keputusan itu melegakan baginya, meskipun itu bertentangan dengan keinginannya."

"Maka konsentrasi dan refleksi pada tugas secara otomatis terjadi. Sebagai seorang atlet, Anda tidak akan memiliki banyak hal lagi. Anda harus memberi motivasi. Dia lapar dan seorang pria yang kompetitif yang selalu ingin menang. Dia (Neymar Jr) harus menahannya sekarang, itulah kenyataannya. Dia harus melalui, kita harus melalui semua di pertandingan kandang sedikit. Hal terbaik adalah untuk berdamai dengannya," imbuh Tuchel.