Eduardo Nunez Petinju Raja KO, The Next Superstar Tinju Meksiko
loading...
Siapa Eduardo Nunez? The Next Superstar Tinju Meksiko/BoxinG Scene
A
A
A
Siapa Eduardo Nunez petinju Raja KO , The Next superstar tinju Meksiko yang menjadi penantang kelas bulu super. Promotor tinju Eddie Hearn sangat memuji Eduardo Nunez. ''Nunez berbeda,” kata Eddie Hearn. ''Petarung yang sangat, sangat spesial,” katanya. “Saya yakin dia adalah superstar tinju Meksiko berikutnya.”
Sang promotor tentu saja sangat mendukung Nunez, yang menandatangani kontrak dengan Matchroom Boxing. Nunez akan menghadapi Miguel Marriaga pada hari Sabtu ini, dalam pertandingan undercard antara Diego Pacheco-Maciej Sulecki di kelas menengah super, di Dignity Health Sports Park, Carson, California.
Nunez, petinju berusia 27 tahun dari Los Mochis, Sinaloa, Meksiko, memiliki rekor 27-1 (27 KO), meskipun kemenangan KO teknikal pada ronde ke-11 atas Shavkatdzhon Rakhimov di bulan Februari tidak terdaftar di BoxRec (menurut editor BoxRec, hal ini mungkin disebabkan karena ajang ini dipromotori oleh IBA, yang lebih memperhatikan tinju amatir, serta bagaimana komisi olahraga setempat melaporkan pertandingan tersebut).
Satu-satunya kekalahan Nunez terjadi pada tahun 2018 - sebuah keputusan yang sangat tipis dalam enam ronde dari Hiram Gallardo yang memiliki rekor 9-2-2. Sejak saat itu, ia telah memenangkan 17 laga beruntun, yang dianggap Hearn sebagai kombinasi dari gaya bertanding dan kemampuan yang baik.
“Nunez adalah orang Meksiko, namun ia juga memiliki IQ tinju yang luar biasa,” kata Hearn. “Saya benar-benar merasa pria ini memiliki semuanya. Ia adalah seorang pemukul yang kuat, namun ia juga seorang teknisi yang sangat baik dengan dasar-dasar tinju yang sangat baik; IQ tinju yang sangat cerdas.
Kemenangan [melawan] Rakhimov di Rusia [catatan: Itu terjadi di Tajikistan]; bayangkan Anda dikirim ke Rusia untuk bertarung melawan seorang eliminator di babak final. Dan Rakhimov adalah sebuah mesin. Ia [Nunez] bertahan di atasnya sepanjang malam. Ia bertahan dengannya. Ia bekerja keras di atas tubuhnya sampai ia benar-benar menghajarnya sampai babak belur.
“Penampilan yang luar biasa,” kata Hearn pada poin lainnya. “Seseorang yang akan masuk ke kandang singa dan menghadapi siapapun.”
Marriaga (31-7, 26 KO) adalah atlet berusia 37 tahun asal Miami, Kolombia. Ia kalah tiga kali berturut-turut - melalui keputusan juri pada tahun 2021 dari Eduardo Ramirez, Michael Conlan pada tahun 2022 dan Jono Carroll pada tahun 2023 - sebelum kembali pada bulan Juni dengan kemenangan angka pada ronde kedelapan atas Andres Perez yang memiliki rekor 9-13-3.
“Marriaga sangat tangguh,” kata Hearn, merujuk pada fakta bahwa kemenangan atas Rakhimov membuatnya menjadi penantang wajib bagi pemenang perebutan gelar IBF mendatang antara Anthony Cacace dan Josh Warrington, pada 21 September di London. “Ia sudah mengunci pemenang Cacace-Warrington. Dia hanya perlu tampil pada Sabtu malam.”
Dan pertarungan melawan pemenang Cacace-Warrington bisa menjadi awal bagi Nunez, kata Hearn.''Saya pikir dia adalah salah satu pemukul terkuat, pound-for-pound, dalam olahraga tinju,” kata Hearn. “Saya yakin dia akan terus melaju dan menjadi juara dunia di banyak divisi untuk waktu yang sangat lama.”
Sang promotor tentu saja sangat mendukung Nunez, yang menandatangani kontrak dengan Matchroom Boxing. Nunez akan menghadapi Miguel Marriaga pada hari Sabtu ini, dalam pertandingan undercard antara Diego Pacheco-Maciej Sulecki di kelas menengah super, di Dignity Health Sports Park, Carson, California.
Nunez, petinju berusia 27 tahun dari Los Mochis, Sinaloa, Meksiko, memiliki rekor 27-1 (27 KO), meskipun kemenangan KO teknikal pada ronde ke-11 atas Shavkatdzhon Rakhimov di bulan Februari tidak terdaftar di BoxRec (menurut editor BoxRec, hal ini mungkin disebabkan karena ajang ini dipromotori oleh IBA, yang lebih memperhatikan tinju amatir, serta bagaimana komisi olahraga setempat melaporkan pertandingan tersebut).
Satu-satunya kekalahan Nunez terjadi pada tahun 2018 - sebuah keputusan yang sangat tipis dalam enam ronde dari Hiram Gallardo yang memiliki rekor 9-2-2. Sejak saat itu, ia telah memenangkan 17 laga beruntun, yang dianggap Hearn sebagai kombinasi dari gaya bertanding dan kemampuan yang baik.
“Nunez adalah orang Meksiko, namun ia juga memiliki IQ tinju yang luar biasa,” kata Hearn. “Saya benar-benar merasa pria ini memiliki semuanya. Ia adalah seorang pemukul yang kuat, namun ia juga seorang teknisi yang sangat baik dengan dasar-dasar tinju yang sangat baik; IQ tinju yang sangat cerdas.
Kemenangan [melawan] Rakhimov di Rusia [catatan: Itu terjadi di Tajikistan]; bayangkan Anda dikirim ke Rusia untuk bertarung melawan seorang eliminator di babak final. Dan Rakhimov adalah sebuah mesin. Ia [Nunez] bertahan di atasnya sepanjang malam. Ia bertahan dengannya. Ia bekerja keras di atas tubuhnya sampai ia benar-benar menghajarnya sampai babak belur.
“Penampilan yang luar biasa,” kata Hearn pada poin lainnya. “Seseorang yang akan masuk ke kandang singa dan menghadapi siapapun.”
Baca Juga :
Edgar Berlanga Banyak Omong, Canelo: Dia Gugup!
Marriaga (31-7, 26 KO) adalah atlet berusia 37 tahun asal Miami, Kolombia. Ia kalah tiga kali berturut-turut - melalui keputusan juri pada tahun 2021 dari Eduardo Ramirez, Michael Conlan pada tahun 2022 dan Jono Carroll pada tahun 2023 - sebelum kembali pada bulan Juni dengan kemenangan angka pada ronde kedelapan atas Andres Perez yang memiliki rekor 9-13-3.
“Marriaga sangat tangguh,” kata Hearn, merujuk pada fakta bahwa kemenangan atas Rakhimov membuatnya menjadi penantang wajib bagi pemenang perebutan gelar IBF mendatang antara Anthony Cacace dan Josh Warrington, pada 21 September di London. “Ia sudah mengunci pemenang Cacace-Warrington. Dia hanya perlu tampil pada Sabtu malam.”
Dan pertarungan melawan pemenang Cacace-Warrington bisa menjadi awal bagi Nunez, kata Hearn.''Saya pikir dia adalah salah satu pemukul terkuat, pound-for-pound, dalam olahraga tinju,” kata Hearn. “Saya yakin dia akan terus melaju dan menjadi juara dunia di banyak divisi untuk waktu yang sangat lama.”
Lihat Juga :
(aww)
