Tim Tszyu vs Bakhram Murtazaliev: Saatnya Juara Dunia 2 Kali!
loading...
A
A
A
Jadwal tinju dunia Tim Tszyu vs Bakhram Murtazaliev akan digelar 19 Oktober menjadi peluang merebut gelar juara kelas welter super kedua. Petinju kelas welter super Tim Tszyu siap untuk mengalahkan siapa pun yang dapat menghalanginya untuk menjadi juara dunia dua kali.
Petinju Australia ini harus menggali lebih dalam untuk melucuti gelar IBF kelas 69,8 kilogram milik Bakhram Murtazaliev. Tim Tszyu, yang kehilangan sabuk WBO-nya dari Sebastian Fundora enam bulan lalu, akan menghadapi ujian lain melawan Bakhram Murtazaliev dari Rusia dalam pertandingan utama 12 ronde di PBC on Prime Video pada hari Sabtu, 19 Oktober di Caribe Royale Resort, Orlando, Florida.
Menjelang laga ini, Tszyu, 29, yakin dapat membuktikan diri melawan Murtazaliev dengan cara yang spektakuler. ''Pada tingkatan ini, anda harus mengalahkan semua orang dan Bakhram adalah orang berikutnya yang menghalangi saya,” kata Tszyu. “Dunia mengenal saya, dan mereka tahu siapa saya. Saya berterima kasih kepada tim saya yang telah menempatkan saya di posisi ini untuk membuktikan mengapa saya masih menjadi pria dengan berat badan 69,8 kg.''
Anak kandung Kostya Tszyu itu berharap dapat mewujudkan ambisinya untuk merebut sabuk juara dunia yang kedua. ''Bakhram memiliki apa yang saya inginkan, dan saya berencana untuk merebutnya dengan cara yang spektakuler. Ini adalah waktunya untuk menjadi juara dunia dua kali,”katanya.
Tszyu (24-1, 17 KO) menerima sebuah sikutan tak disengaja dari Sebastian Fundora pada ronde ketiga yang membuka luka yang cukup dalam sebelum ia kalah melalui keputusan terbelah pada tanggal 30 Maret lalu. Putra dari Hall of Fame Tinju Internasional Kostya Tszyu ini memasuki laga tersebut setelah menjalani tahun 2023 yang penuh semangat dan membawanya naik ke peringkat juara dunia di kelas 69,8 kg - sambil mengalahkan mantan juara dunia Tony Harrison, Brian Mendoza dan mantan penantang gelar Carlos Ocampo.
Berasal dari Sydney, Australia, Tszyu menjalani debutnya di AS melawan petinju Olimpiade AS Terrell Gausha pada bulan Maret 2022, dimana ia meraih kemenangan mutlak. Pada tanggal 19 Oktober, Tszyu akan menghadapi Murtazaliev (22-0, 16 KO) - yang akan berusaha mempertahankan gelarnya.
Murtazaliev yang kini tinggal di Oxnard, California, mengalahkan Jack Culcay di tanah kelahirannya, Jerman, pada bulan April lalu untuk merebut gelar IBF melalui kemenangan KO pada ronde ke-11 yang dramatis. Petinju berusia 31 tahun ini telah bertarung secara profesional sejak tahun 2014 dan memulai debutnya di Amerika Serikat pada bulan November 2016 dengan kemenangan KO atas Botirsher Obidov yang sebelumnya tak terkalahkan.
Murtazaliev melanjutkan pendakiannya dengan tiga kemenangan impresif di tahun 2019, yang berujung pada kemenangan mutlak atas Jorge Fortea di bulan November, yang memberinya slot wajib di IBF. Ia kemudian menambahkan empat kemenangan lagi antara bulan September 2020 dan Desember 2022 sebelum melangkah ke laga perebutan gelar melawan Culcay.
''Saya sangat senang dan bersemangat untuk mempertahankan gelar juara dunia saya di Prime Video melawan lawan yang kuat seperti Tim Tszyu,” kata Murtazaliev. ''Saya hanya ingin Tim berada dalam kondisi terbaiknya dan tidak mengalami cedera agar kami dapat memberikan laga ini bagi para penggemar.”
Petinju Australia ini harus menggali lebih dalam untuk melucuti gelar IBF kelas 69,8 kilogram milik Bakhram Murtazaliev. Tim Tszyu, yang kehilangan sabuk WBO-nya dari Sebastian Fundora enam bulan lalu, akan menghadapi ujian lain melawan Bakhram Murtazaliev dari Rusia dalam pertandingan utama 12 ronde di PBC on Prime Video pada hari Sabtu, 19 Oktober di Caribe Royale Resort, Orlando, Florida.
Menjelang laga ini, Tszyu, 29, yakin dapat membuktikan diri melawan Murtazaliev dengan cara yang spektakuler. ''Pada tingkatan ini, anda harus mengalahkan semua orang dan Bakhram adalah orang berikutnya yang menghalangi saya,” kata Tszyu. “Dunia mengenal saya, dan mereka tahu siapa saya. Saya berterima kasih kepada tim saya yang telah menempatkan saya di posisi ini untuk membuktikan mengapa saya masih menjadi pria dengan berat badan 69,8 kg.''
Anak kandung Kostya Tszyu itu berharap dapat mewujudkan ambisinya untuk merebut sabuk juara dunia yang kedua. ''Bakhram memiliki apa yang saya inginkan, dan saya berencana untuk merebutnya dengan cara yang spektakuler. Ini adalah waktunya untuk menjadi juara dunia dua kali,”katanya.
Tszyu (24-1, 17 KO) menerima sebuah sikutan tak disengaja dari Sebastian Fundora pada ronde ketiga yang membuka luka yang cukup dalam sebelum ia kalah melalui keputusan terbelah pada tanggal 30 Maret lalu. Putra dari Hall of Fame Tinju Internasional Kostya Tszyu ini memasuki laga tersebut setelah menjalani tahun 2023 yang penuh semangat dan membawanya naik ke peringkat juara dunia di kelas 69,8 kg - sambil mengalahkan mantan juara dunia Tony Harrison, Brian Mendoza dan mantan penantang gelar Carlos Ocampo.
Berasal dari Sydney, Australia, Tszyu menjalani debutnya di AS melawan petinju Olimpiade AS Terrell Gausha pada bulan Maret 2022, dimana ia meraih kemenangan mutlak. Pada tanggal 19 Oktober, Tszyu akan menghadapi Murtazaliev (22-0, 16 KO) - yang akan berusaha mempertahankan gelarnya.
Murtazaliev yang kini tinggal di Oxnard, California, mengalahkan Jack Culcay di tanah kelahirannya, Jerman, pada bulan April lalu untuk merebut gelar IBF melalui kemenangan KO pada ronde ke-11 yang dramatis. Petinju berusia 31 tahun ini telah bertarung secara profesional sejak tahun 2014 dan memulai debutnya di Amerika Serikat pada bulan November 2016 dengan kemenangan KO atas Botirsher Obidov yang sebelumnya tak terkalahkan.
Murtazaliev melanjutkan pendakiannya dengan tiga kemenangan impresif di tahun 2019, yang berujung pada kemenangan mutlak atas Jorge Fortea di bulan November, yang memberinya slot wajib di IBF. Ia kemudian menambahkan empat kemenangan lagi antara bulan September 2020 dan Desember 2022 sebelum melangkah ke laga perebutan gelar melawan Culcay.
''Saya sangat senang dan bersemangat untuk mempertahankan gelar juara dunia saya di Prime Video melawan lawan yang kuat seperti Tim Tszyu,” kata Murtazaliev. ''Saya hanya ingin Tim berada dalam kondisi terbaiknya dan tidak mengalami cedera agar kami dapat memberikan laga ini bagi para penggemar.”
(aww)