Jelang MotoGP Mandalika 2024, BNPB Antisipasi Bahaya Gempa dan Tsunami
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) memfasilitasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi dan tsunami jelang kompetisi balap internasional MotoGP pada 27-29 September 2024 di Sirkuit Mandalika.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati mengatakan upaya kesiapsiagaan ini tidak terlepas dari catatan historis gempa bumi merusak dan tsunami di wilayah NTB dan sekitarnya, di antaranya pada 1815, 1818, 1917.
Oleh karena itu, BNPB bersama pemerintah daerah menggelar TTX atau table top exercise untuk memperkuat persiapan para pemangku kepentingan, khususnya dalam mengantisipasi bahaya geologi seperti ancaman gempa bumi, tsunami di Pulau Lombok, khususnya di (Kawasan Ekonomi Khusus) KEK Mandalika.
“Apalagi, dalam waktu dekat akan diselenggarakannya MotoGP pada tanggal 27-29 September 2024 yang akan dihadiri kurang lebih dari 70.000 penonton,” ujar Raditya dalam keterangan yang diterima, Rabu (25/9/2024).
Pelaksanaan TTX ini bertujuan, di antaranya, untuk meningkatkan pemahaman bersama mengenai pentingnya informasi terkait kebencanaan dan komunikasi terpadu dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2024.
“Memperjelas serta menyepakati mekanisme dan prosedur evakuasi, termasuk lokasi atau tempat evakuasi sementara untuk seluruh peserta, termasuk penyandang disabilitas,” tambah Raditya.
Pada kesempatan itu, Raditya juga mengingatkan potensi gempa megathrust di selatan Lombok, serta kejadian gempa yang terjadi pada 2018. Dia meminta BPBD di wilayah NTB selalu responsif, adaptif, antisipatif dan menempatkan keselamatan rakyat di atas segalanya.
Dalam membangun kesiapsiagaan, Raditya menegaskan adanya koordinasi yang baik antar pemangku kepentingan, seperti BPBD, TNI, Polri, Basarnas, BMKG, dan pemangku kepentingan lainnya.
Melalui simulasi berbasis diskusi, TTX membantu mengidentifikasi kelemahan dalam rencana kontingensi, prosedur operasional standar (SOP), serta rantai komando dalam situasi darurat.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati mengatakan upaya kesiapsiagaan ini tidak terlepas dari catatan historis gempa bumi merusak dan tsunami di wilayah NTB dan sekitarnya, di antaranya pada 1815, 1818, 1917.
Oleh karena itu, BNPB bersama pemerintah daerah menggelar TTX atau table top exercise untuk memperkuat persiapan para pemangku kepentingan, khususnya dalam mengantisipasi bahaya geologi seperti ancaman gempa bumi, tsunami di Pulau Lombok, khususnya di (Kawasan Ekonomi Khusus) KEK Mandalika.
“Apalagi, dalam waktu dekat akan diselenggarakannya MotoGP pada tanggal 27-29 September 2024 yang akan dihadiri kurang lebih dari 70.000 penonton,” ujar Raditya dalam keterangan yang diterima, Rabu (25/9/2024).
Pelaksanaan TTX ini bertujuan, di antaranya, untuk meningkatkan pemahaman bersama mengenai pentingnya informasi terkait kebencanaan dan komunikasi terpadu dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2024.
“Memperjelas serta menyepakati mekanisme dan prosedur evakuasi, termasuk lokasi atau tempat evakuasi sementara untuk seluruh peserta, termasuk penyandang disabilitas,” tambah Raditya.
Pada kesempatan itu, Raditya juga mengingatkan potensi gempa megathrust di selatan Lombok, serta kejadian gempa yang terjadi pada 2018. Dia meminta BPBD di wilayah NTB selalu responsif, adaptif, antisipatif dan menempatkan keselamatan rakyat di atas segalanya.
Dalam membangun kesiapsiagaan, Raditya menegaskan adanya koordinasi yang baik antar pemangku kepentingan, seperti BPBD, TNI, Polri, Basarnas, BMKG, dan pemangku kepentingan lainnya.
Melalui simulasi berbasis diskusi, TTX membantu mengidentifikasi kelemahan dalam rencana kontingensi, prosedur operasional standar (SOP), serta rantai komando dalam situasi darurat.