Edgar Gagal Raih Medali Emas, Tim Wushu Tuduh Dicurangi
A
A
A
JAKARTA - Kekecewaan dirasakan atlet wushu Edgar Xavier Marvelo saat tampil di SEA GAMES 2019. Hal itu terjadi lantaran atlet wushu andalan Indonesia kehilangan medali dan harus puas berada di peringkat keempat pada nomor Changquan di Hall World Trande Centre Manila, Filipina, Minggu (1/12/2019).
Padahal saat itu wasit atau juri memutuskan untuk memberikan penilaian 9,58, namun Edgar hanya mampu berada di peringkat keempat. Tudingan kecurangan pun dilontarkan Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino.
"Edgar yang diunggulkan dicurangi wasit/juri sehingga tidak mampu meraih medali emas. Semua melihat Edgar tampil sempurna dan pantas menjadi juara. Makanya, penonton menyoraki wasit/juri saat mengumumkan Edgar hanya berada di peringkat keempat," kata Sekjen PB WI, Ngatino dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews.
Ngatino menambahkan tidak fairnya wasit/juri dalam penilaian bisa dilihat dengan adanya pengurangan nilai pada gerakan Edgar yang tidak bisa diprotes. Padahal, Edgar melakukan gerakan itu lebih dari dua detik.
"Wasit/juri menilai salah satu gerakan yang dimainkan Edgar tidak sampai dua detik padahal lebih dari dua detik. Pengurangan ini yang menyebabkan Edgar gagal mempersembahkan emas. Kita tidak bisa melakukan protes karena ketentuan dalam pengurangan gerakan ini tidak ada protes," tegasnya.
"Ya, saya kecewa dengan adanya pengurangan poin yang dilakukan wasit/juri. Tapi, saya akan berusaha untuk bisa bangkit pada nomor berikutnya. MUdah-mudahan saya bisa mempersembahkan medali emas bagi Kontingen Indonesia," kata Edgar Xavier.
Medali emas direbut atlet wushu Singapura, Xiang Yong Yi dengan poin 9,70, perak diraih Son Wong Weng (Malaysia) dengan nilai 9,68, dan Tran Xuan Hiep dari Vietnam dengan perunggu, nilai 9,60. Sedangkan atlet Indonesia lainnya, Seraf Naro Siregar menempati posisi kesembilan dengan nilai 9,11.
Di Taijiquan putri, Indonesia yang menurunkan Alexandra Calista Setiawan juga gagal meraih medali. Atlet berusia 18 tahun tersebut harus puas berada di peringkat 7.
Medali emas direbut atlet tuan rumah, Agatha Chrystenzen Wong, disusul Basma Lachkar dari Brunei dengan perak, serta Thi Minh Huyen Tran dari Vietnam dengan perunggu.
Hasil yang sama juga diperolah pada nomor Taijiquan putra. Bobie Valentinus Gunawan hanya mampu menempati peringkat kelima dengan nilai 9,47. Emas di nomor ini diraih Choon How Loh dari Malaysia dengan nilai 9,68, disusul Hosea Wong Zheng Yu dari Brunei dengan nilai 9,59 dan Daniel Parantac dengan nilai 9,56.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali yang terlambat hadir langsung ke ruang ganti dan memberikan semangat agar Edgar Xavier Marvelo bisa tampil lebih baik lagi pada nomor berikutnya. "Ini kan olahraga tidak terukur bisa saja dilakukan kecurangan. Tetapi, saya minta Edgar Xavier jangan terlarut dalam kekecewan dan harus bangkit untuk menghadapi pertandingan selanjutnya sehingga bisa meraih emas," katanya.
Padahal saat itu wasit atau juri memutuskan untuk memberikan penilaian 9,58, namun Edgar hanya mampu berada di peringkat keempat. Tudingan kecurangan pun dilontarkan Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino.
"Edgar yang diunggulkan dicurangi wasit/juri sehingga tidak mampu meraih medali emas. Semua melihat Edgar tampil sempurna dan pantas menjadi juara. Makanya, penonton menyoraki wasit/juri saat mengumumkan Edgar hanya berada di peringkat keempat," kata Sekjen PB WI, Ngatino dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews.
Ngatino menambahkan tidak fairnya wasit/juri dalam penilaian bisa dilihat dengan adanya pengurangan nilai pada gerakan Edgar yang tidak bisa diprotes. Padahal, Edgar melakukan gerakan itu lebih dari dua detik.
"Wasit/juri menilai salah satu gerakan yang dimainkan Edgar tidak sampai dua detik padahal lebih dari dua detik. Pengurangan ini yang menyebabkan Edgar gagal mempersembahkan emas. Kita tidak bisa melakukan protes karena ketentuan dalam pengurangan gerakan ini tidak ada protes," tegasnya.
"Ya, saya kecewa dengan adanya pengurangan poin yang dilakukan wasit/juri. Tapi, saya akan berusaha untuk bisa bangkit pada nomor berikutnya. MUdah-mudahan saya bisa mempersembahkan medali emas bagi Kontingen Indonesia," kata Edgar Xavier.
Medali emas direbut atlet wushu Singapura, Xiang Yong Yi dengan poin 9,70, perak diraih Son Wong Weng (Malaysia) dengan nilai 9,68, dan Tran Xuan Hiep dari Vietnam dengan perunggu, nilai 9,60. Sedangkan atlet Indonesia lainnya, Seraf Naro Siregar menempati posisi kesembilan dengan nilai 9,11.
Di Taijiquan putri, Indonesia yang menurunkan Alexandra Calista Setiawan juga gagal meraih medali. Atlet berusia 18 tahun tersebut harus puas berada di peringkat 7.
Medali emas direbut atlet tuan rumah, Agatha Chrystenzen Wong, disusul Basma Lachkar dari Brunei dengan perak, serta Thi Minh Huyen Tran dari Vietnam dengan perunggu.
Hasil yang sama juga diperolah pada nomor Taijiquan putra. Bobie Valentinus Gunawan hanya mampu menempati peringkat kelima dengan nilai 9,47. Emas di nomor ini diraih Choon How Loh dari Malaysia dengan nilai 9,68, disusul Hosea Wong Zheng Yu dari Brunei dengan nilai 9,59 dan Daniel Parantac dengan nilai 9,56.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali yang terlambat hadir langsung ke ruang ganti dan memberikan semangat agar Edgar Xavier Marvelo bisa tampil lebih baik lagi pada nomor berikutnya. "Ini kan olahraga tidak terukur bisa saja dilakukan kecurangan. Tetapi, saya minta Edgar Xavier jangan terlarut dalam kekecewan dan harus bangkit untuk menghadapi pertandingan selanjutnya sehingga bisa meraih emas," katanya.
(mir)