Bongkar Skandal Tinju, Eddie Hearn Tuntut Juri Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol Diskors

Senin, 14 Oktober 2024 - 12:12 WIB
loading...
Bongkar Skandal Tinju,...
Bongkar Skandal Tinju, Eddie Hearn Tuntut Juri Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol Diskors/BoxinG Scene
A A A
Bongkar skandal tinju , promotor Eddie Hearn serukan hakim juri Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol diskors dari pertandingan tinju. Pertarungan kejuaraan kelas berat ringan tak terbantahkan antara Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol adalah pertandingan tinju tingkat tinggi dan penuh semangat yang berakhir dengan kontroversi, saat Beterbiev meraih kemenangan angka mutlak.

Dmitry Bivol (23-1, 12 KO) keluar dari ronde pertama dengan awal yang kuat, namun Artur Beterbiev (21-0, 20 KO) tampil lebih baik pada paruh kedua laga dan para juri memberinya kemenangan dengan skor 116-112, 115-113, sementara juri ketiga memberikan skor 114-114. Sepuluh dari 12 ronde dinilai sama, saat Beterbiev yang lebih sibuk mendaratkan 137 dari 682 pukulannya, sementara Bivol menyambungkan 142 dari 423 pukulannya.



Kepala Matchroom Boxing, Eddie Hearn, promotor Bivol, sangat kecewa dengan hasil tersebut. ''Kita telah menyaksikan salah satu pertarungan terhebat dan contoh terbaik dari olahraga kita,” kata Hearn dalam konferensi pers pasca pertandingan di Arab Saudi.

''Saya tidak ingin merendahkan Artur Beterbiev, karena ia adalah petarung yang luar biasa. Namun saya merasa muak bahwa setelah kerja keras seumur hidup, Dmitry Bivol bukanlah juara yang tak terbantahkan. Ia memenangkan laga itu. Saya berjuang untuk menemukan seseorang yang tidak memberi kemenangan bagi Bivol... Saya tidak mengatakan bahwa ini adalah sebuah perampokan atas sebuah keputusan. Namun saya tidak melihat bagaimana Anda dapat memberi Beterbiev enam ronde dalam pertarungan itu.''

Hearn mengatakan bahwa juri asal Polandia, Pawel Kardyni, yang memberi nilai 116-112, ''seharusnya tidak pernah bekerja dalam olahraga ini lagi.”

Manajer Bivol, Vadim Kornilov, menambahkan bahwa ''ketika [Kardyni] kembali dari Chechnya, dia harus diskors.”

Beterbiev terlihat merayakan kemenangannya bersama Ramzan Kadyrov, kepala Republik Chechnya. Hearn mengatakan bahwa Turki Alalshikh, ketua Otoritas Hiburan Umum di Arab Saudi, sebelumnya telah mengatakan bahwa jika pertarungan berakhir dengan keputusan yang salah, maka pertandingan ulang akan diadakan.

Alalshikh mengatakan setelah pertarungan bahwa ia pikir Bivol menang 115-113 dan bahwa ia akan mencoba untuk melakukan pertandingan ulang. ''Kami tahu dia adalah orang yang memegang teguh kata-katanya,” kata Hearn tentang Alalshikh.

''Harus ada pertandingan ulang. Pertarungan apa lagi yang ada untuk Beterbiev? Itu adalah sebuah pertandingan tinju terbaik dan penampilan sempurna dari Bivol, dan anda tahu apa? Itu bisa lebih baik. Itu adalah sebuah pertunjukkan murni dari konsentrasi, kemampuan dan pertahanan, dengan beberapa serangan.”



Bivol duduk di podium dengan memar di sekitar matanya, mencoba memproses kekalahan pertama dalam karier profesionalnya. ''Saya merasa saya bisa menjadi [lebih sibuk],” katanya. “Saya hanya harus melontarkan lebih banyak pukulan. Namun saya mencoba mendaratkan pukulan yang keras dan menangkapnya dengan pukulan yang bersih.''

''Ia memiliki pukulan yang keras. Ia sangat kuat. Untuk usianya [39], ia memiliki daya tahan yang baik, dan ia bekerja selama 12 ronde. Ia adalah petarung yang sangat bagus. ... Saya tidak grogi [dengan kekuatannya]. Saya merasakan sedikit tekanan, namun itu masih dalam kendali saya. Sejujurnya, saya membutuhkan lebih banyak tekanan darinya.

''Tentu saja, dalam tinju, jika Anda tidak memukul dengan bersih, para juri akan memberikan ronde-ronde kepada orang yang menekan. ... Kita harus bertanya kepada para penggemar tinju apakah mereka menginginkan pertandingan ulang ini. Jika mereka menginginkannya, tentu saja saya ingin mendapatkan kesempatan ini lagi. ... Saya harap saya akan tampil lebih baik dalam pertandingan ulang nanti.''
(aww)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)