Coach Justin Usul AFC Dibagi Dua, Respons Dominasi Bahrain dan Timur Tengah

Minggu, 20 Oktober 2024 - 12:09 WIB
loading...
Coach Justin Usul AFC...
Coach Justin Usul AFC Dibagi Dua, Respons Dominasi Bahrain dan Timur Tengah. Foto: Instagram
A A A
Federasi Sepak bola Bahrain mengajukan permintaan kontroversial kepada Konfederasi Sepak Bola Asia ( AFC ) untuk memainkan laga kontra Timnas Indonesia di tempat netral. Hal ini memicu respons keras dari Coach Justin, seorang pengamat sepak bola yang kerap mengutarakan pendapatnya secara lantang. Justin mengusulkan agar AFC dibagi menjadi dua, lantaran dominasi negara-negara Timur Tengah dianggap terlalu kuat dalam pengambilan keputusan.

Coach Justin menegaskan bahwa AFC perlu bertindak adil dalam menanggapi permintaan Bahrain tersebut. Menurutnya, jika AFC mengakomodasi permintaan yang dinilai tidak fair, maka Indonesia dan negara-negara Asia non-Timur Tengah lainnya perlu mengambil sikap tegas, bahkan mempertimbangkan langkah ekstrem.

"Kalau AFC setuju dengan permintaan Bahrain, kita bisa saja pindah ke Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC), atau lebih baik membentuk konfederasi baru yang khusus diisi negara-negara non-Timur Tengah. Kita lobi FIFA agar AFC dibagi dua," cuit Coach Justin di akun Twitter pribadinya.

Dominasi Timur Tengah di AFC

Pernyataan Coach Justin bukan tanpa alasan. Ia mencerminkan keresahan banyak negara di luar Timur Tengah yang merasa kerap dirugikan oleh keputusan-keputusan AFC. Dominasi negara-negara dari kawasan Timur Tengah dalam struktur AFC, yang sebagian besar diisi oleh orang-orang dari wilayah tersebut, dinilai sering kali melahirkan keputusan yang condong menguntungkan mereka. Hal ini memunculkan kesenjangan bagi negara-negara Asia lain, termasuk Indonesia.

Keputusan-keputusan AFC yang dianggap menguntungkan satu pihak inilah yang membuat Justin menyerukan perubahan, bahkan mempertimbangkan keluar dari AFC jika kondisi ini terus berlanjut.

Salah satu opsi yang disuarakan Coach Justin adalah bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC). Meskipun terdengar ekstrem, langkah ini bisa membuka peluang lebih besar bagi Indonesia untuk tampil di ajang internasional seperti Piala Dunia, mengingat persaingan di OFC lebih ringan dibandingkan di AFC. Namun, Justin juga menyadari bahwa berpindah konfederasi bukan keputusan yang mudah, dan akan memerlukan persetujuan dari FIFA serta pertimbangan dampak lain, seperti perubahan jadwal dan dampak ekonomi.

Meskipun demikian, usulan pindah ke OFC dapat menjadi taktik negosiasi yang kuat untuk menunjukkan bahwa negara-negara non-Timur Tengah tidak akan tinggal diam jika AFC terus mengeluarkan keputusan yang tidak adil.

Sikap Tegas Indonesia Diperlukan


Dalam pandangan Coach Justin, Indonesia dan negara-negara Asia lainnya harus bersikap lebih tegas terhadap AFC. Menurutnya, AFC seharusnya menjadi wadah yang adil bagi semua anggotanya, tanpa ada dominasi dari satu kawasan tertentu. Jika situasi ini dibiarkan, negara-negara non-Timur Tengah akan terus berada di bawah bayang-bayang keputusan yang menguntungkan pihak lain.

Sebagai salah satu negara dengan perkembangan sepak bola yang pesat, Indonesia perlu menunjukkan keberanian dalam menyuarakan keadilan dan kesetaraan dalam sepak bola Asia. Jika AFC tidak memperbaiki tata kelolanya, maka risiko hilangnya kepercayaan negara-negara anggotanya akan semakin besar.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1035 seconds (0.1#10.140)