Evaluasi Maarten Paes: Kebobolan dari Bola Mati dan Tendangan Jarak Jauh
loading...
A
A
A
Menjelang laga krusial antara Timnas Indonesia dan Jepang di lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia , perhatian tertuju pada Maarten Paes. Kiper yang membela FC Dallas di Major League Soccer ini pernah disorot karena kebobolan dari situasi bola mati dan tendangan jarak jauh. Dalam laga cukup anyar bersama FC Dallas melawan Real Salt Lake pada 19 September 2024, Paes kebobolan tiga kali, termasuk satu gol spektakuler dari tengah lapangan yang dicetak Anderson Julio.
Dalam pertandingan tersebut, Paes tampak tidak dalam posisi ideal saat menghadapi serangan balik. Ketika bola dilepas oleh Julio dari tengah lapangan, Paes yang maju terlalu jauh dari garis gawang tidak mampu kembali pada posisi yang tepat untuk menghentikan bola. Gol jarak jauh ini menyoroti kelemahannya dalam membaca situasi permainan dan posisinya yang kurang antisipatif terhadap serangan mendadak. Kejadian ini dapat menjadi evaluasi penting, mengingat laga melawan Jepang nanti bisa menghadirkan tantangan serupa.
Selain itu, Paes juga menunjukkan kerentanan dalam menghadapi bola mati, seperti yang terlihat pada laga Timnas Indonesia melawan Bahrain pada 11 Oktober 2024 di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam pertandingan yang berakhir imbang 2-2 tersebut, Paes kebobolan dua gol dari situasi bola mati—tendangan bebas dan sepak pojok yang keduanya dieksekusi Mohamed Marhoon. Gol kedua Marhoon tercipta pada menit ke-90+9 dari sepak pojok, yang menunjukkan perlunya peningkatan dalam mengantisipasi situasi bola mati di area pertahanan.
Situasi bola mati memang menjadi tantangan bagi Paes, terutama ketika ia menghadapi tekanan di dalam kotak penalti. Meski tampil cukup baik sepanjang laga, kelemahan dalam merespons bola mati menjadi celah yang dimanfaatkan oleh lawan untuk mencetak gol. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tentu akan melakukan evaluasi terkait koordinasi dan komunikasi Paes dengan lini belakang, terutama untuk menghindari kebobolan dari situasi bola mati di laga mendatang.
Dengan pertandingan penting melawan Jepang yang tinggal menghitung jam, Paes diharapkan dapat memperbaiki performanya dalam menghadapi serangan jarak jauh dan bola mati. Pengalaman kebobolan dalam dua pertandingan terakhir bisa menjadi pelajaran berharga agar Paes lebih sigap dan strategis dalam menjaga gawang Garuda.
Konsistensi dan adaptasi Paes dalam situasi bola mati serta tendangan jarak jauh akan sangat menentukan kesiapan Timnas Indonesia menghadapi Jepang. Shin Tae-yong perlu memastikan Paes lebih fokus dan memaksimalkan posisinya demi meraih hasil terbaik di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Jumat (15/11/2024).
Lihat Juga: Ivar Jenner Pasang Target 3 Kemenangan dari 4 Laga Tersisa di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Dalam pertandingan tersebut, Paes tampak tidak dalam posisi ideal saat menghadapi serangan balik. Ketika bola dilepas oleh Julio dari tengah lapangan, Paes yang maju terlalu jauh dari garis gawang tidak mampu kembali pada posisi yang tepat untuk menghentikan bola. Gol jarak jauh ini menyoroti kelemahannya dalam membaca situasi permainan dan posisinya yang kurang antisipatif terhadap serangan mendadak. Kejadian ini dapat menjadi evaluasi penting, mengingat laga melawan Jepang nanti bisa menghadirkan tantangan serupa.
Selain itu, Paes juga menunjukkan kerentanan dalam menghadapi bola mati, seperti yang terlihat pada laga Timnas Indonesia melawan Bahrain pada 11 Oktober 2024 di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam pertandingan yang berakhir imbang 2-2 tersebut, Paes kebobolan dua gol dari situasi bola mati—tendangan bebas dan sepak pojok yang keduanya dieksekusi Mohamed Marhoon. Gol kedua Marhoon tercipta pada menit ke-90+9 dari sepak pojok, yang menunjukkan perlunya peningkatan dalam mengantisipasi situasi bola mati di area pertahanan.
Situasi bola mati memang menjadi tantangan bagi Paes, terutama ketika ia menghadapi tekanan di dalam kotak penalti. Meski tampil cukup baik sepanjang laga, kelemahan dalam merespons bola mati menjadi celah yang dimanfaatkan oleh lawan untuk mencetak gol. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tentu akan melakukan evaluasi terkait koordinasi dan komunikasi Paes dengan lini belakang, terutama untuk menghindari kebobolan dari situasi bola mati di laga mendatang.
Dengan pertandingan penting melawan Jepang yang tinggal menghitung jam, Paes diharapkan dapat memperbaiki performanya dalam menghadapi serangan jarak jauh dan bola mati. Pengalaman kebobolan dalam dua pertandingan terakhir bisa menjadi pelajaran berharga agar Paes lebih sigap dan strategis dalam menjaga gawang Garuda.
Konsistensi dan adaptasi Paes dalam situasi bola mati serta tendangan jarak jauh akan sangat menentukan kesiapan Timnas Indonesia menghadapi Jepang. Shin Tae-yong perlu memastikan Paes lebih fokus dan memaksimalkan posisinya demi meraih hasil terbaik di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Jumat (15/11/2024).
Lihat Juga: Ivar Jenner Pasang Target 3 Kemenangan dari 4 Laga Tersisa di Kualifikasi Piala Dunia 2026
(sto)