Preview Real Madrid vs Sevilla: Waspadai Kejutan Tim Tamu
A
A
A
MADRID - Real Madrid harus berhati-hati saat menjamu Sevilla pada lanjutan La Liga dini hari nanti. Walau punya rekor buruk kala tampil di Santiago Bernabeu, bukan berarti Los Nervionenses bisa dianggap remeh.
Madrid akan melawan Sevilla dengan kondisi yang cukup bagus. Motivasi Los Blancos sedang tinggi lantaran berhasil menjuarai Supercopa de Espana setelah mengalahkan Atletico Madrid di final lewat adu penalti.
Situasi di kamar ganti juga sedang kondusif lantaran sejumlah pemain yang cedera sudah ikut berlatih, seperti Karim Benzema dan Gareth Bale. Artinya, pelatih Zinedine Zidane berpeluang menurunkan lagi barisan penyerang utamanya saat menghadapi tim yang kini diasuh pendulunya.
Musim ini Sevilla dilatih Julen Lopetegui yang sempat membesut Isco dkk sebelum dipecat pada 28 Oktober. Berarti, laga nanti akan menjadi reuni pertamanya di kandang Madrid. Dia telah bernostalgia dengan Los Galacticos untuk pertama kalinya pada 23 September 2019.
“Zizou (panggilan Zidane) menjadi contoh yang bagi saya. Dia sangat tenang, selalu berpikiran positif dan percaya pada diri sendiri dalam segala hal yang dilakukannya,” ujar bek Madrid Raphael Varane, dilansir marca.
Bila membandingkan kekuatan, Madrid lebih diunggulkan ketimbang Sevilla. Sebab, dari enam pertemuan terbaru di La Liga, mereka bisa mencatat empat kemenangan, termasuk unggul 1-0 pada September, dan hanya menelan dua kekalahan.
Terlebih, Sevilla alergi terhadap Santiago Bernabeu. Soalnya, selama 12 kunjungan beruntun disemua kompetisi sejak 7 Maret 2010, Jesus Navas dkk terus tersungkur. Terakhir kali mereka menang di kandang Madrid pada 8 Desember 2008 dengan skor 4-3.
Selain itu, produktivitas Madrid terus meningkat. Ketika Zidane kembali bertugas pada pertengahan musim lalu, mereka hanya mencetak 1,7 gol per laga. Sekarang mereka bisa menceploskan 2,11 gol setiap kali merumput. Madrid kini menjadi tim tersubur kedua di La Liga dengan 36 gol.
Belum lagi pertahanan. Madrid sejauh ini baru kebobolan 12 kali dari 19 laga di La Liga, setara dengan Atletico Madrid. Itu jumlah kebobolan paling rendah di lima kompetisi besar Eropa, mengalahkan Liverpool yang sudah kecolongan 14 kali.
Semua itu membuat Madrid dinilai bakal mampu mengalahkan Sevilla. Meski demikian, bukan berarti tuan rumah bisa jumawa. Sebab, tim tamu bisa saja menciptakan kejutan. Maklum, lawan datang bermodalkan catatan tanpa kekalahan selama empat laga beruntun, tiga menang dan dua imbang.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, tiga kemenangan itu diraih Sevilla saat tandang, termasuk melibas Escobedo lima gol tanpa balas pada putaran ketiga Copa del Rey.
Madrid akan melawan Sevilla dengan kondisi yang cukup bagus. Motivasi Los Blancos sedang tinggi lantaran berhasil menjuarai Supercopa de Espana setelah mengalahkan Atletico Madrid di final lewat adu penalti.
Situasi di kamar ganti juga sedang kondusif lantaran sejumlah pemain yang cedera sudah ikut berlatih, seperti Karim Benzema dan Gareth Bale. Artinya, pelatih Zinedine Zidane berpeluang menurunkan lagi barisan penyerang utamanya saat menghadapi tim yang kini diasuh pendulunya.
Musim ini Sevilla dilatih Julen Lopetegui yang sempat membesut Isco dkk sebelum dipecat pada 28 Oktober. Berarti, laga nanti akan menjadi reuni pertamanya di kandang Madrid. Dia telah bernostalgia dengan Los Galacticos untuk pertama kalinya pada 23 September 2019.
“Zizou (panggilan Zidane) menjadi contoh yang bagi saya. Dia sangat tenang, selalu berpikiran positif dan percaya pada diri sendiri dalam segala hal yang dilakukannya,” ujar bek Madrid Raphael Varane, dilansir marca.
Bila membandingkan kekuatan, Madrid lebih diunggulkan ketimbang Sevilla. Sebab, dari enam pertemuan terbaru di La Liga, mereka bisa mencatat empat kemenangan, termasuk unggul 1-0 pada September, dan hanya menelan dua kekalahan.
Terlebih, Sevilla alergi terhadap Santiago Bernabeu. Soalnya, selama 12 kunjungan beruntun disemua kompetisi sejak 7 Maret 2010, Jesus Navas dkk terus tersungkur. Terakhir kali mereka menang di kandang Madrid pada 8 Desember 2008 dengan skor 4-3.
Selain itu, produktivitas Madrid terus meningkat. Ketika Zidane kembali bertugas pada pertengahan musim lalu, mereka hanya mencetak 1,7 gol per laga. Sekarang mereka bisa menceploskan 2,11 gol setiap kali merumput. Madrid kini menjadi tim tersubur kedua di La Liga dengan 36 gol.
Belum lagi pertahanan. Madrid sejauh ini baru kebobolan 12 kali dari 19 laga di La Liga, setara dengan Atletico Madrid. Itu jumlah kebobolan paling rendah di lima kompetisi besar Eropa, mengalahkan Liverpool yang sudah kecolongan 14 kali.
Semua itu membuat Madrid dinilai bakal mampu mengalahkan Sevilla. Meski demikian, bukan berarti tuan rumah bisa jumawa. Sebab, tim tamu bisa saja menciptakan kejutan. Maklum, lawan datang bermodalkan catatan tanpa kekalahan selama empat laga beruntun, tiga menang dan dua imbang.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, tiga kemenangan itu diraih Sevilla saat tandang, termasuk melibas Escobedo lima gol tanpa balas pada putaran ketiga Copa del Rey.
(mir)