Jalan Keluar Messi, Tak Semudah Bayangan
loading...
A
A
A
MANCHESTER - Keseriusan Manchester City (Man City) terhadap bintang Barcelona Lionel Messi memasuki tahap baru. Guna memuluskan kedatangan megabintang asal Argentina tersebut, The Citizens telah mempersiapkan rencana matang dalam operasi transfer.
Media-media Spanyol mengabarkan, Man City akan menawarkan kontrak lima tahun kepada Messi. Kontrak itu akan dibagi menjadi dua periode, tiga tahun dengan Man City di Liga Primer dan dua tahun dengan klub New York City FC di MLS yang juga menjadi milik City Football Group (CFG) selaku holding company Man City. (Baca: IndonesiaPanaskan Perang Drone Militer Masa Depan)
Nantinya, Messi akan mendapatkan 100 juta euro per musim sebelum pajak di Man City, dengan total nilai kontrak 750 juta euro selama lima tahun. Sisa dari jumlah tersebut akan menjadi bonus penandatanganan 250 juta euro untuk bergabung dengan New York City FC. Jenis perjanjian kontrak ini akan menghindari ancaman pelanggaran peraturan financial fair play (FFP).
Namun, hambatan lainnya adalah melalui pernyataan resminya, otoritas LaLiga tidak memperkenankan Messi pergi dengan status bebas transfer. Seperti diketahui, pemain berusia 33 tahun ini memiliki klausul dalam kontraknya yang menyatakan dia dapat pergi dengan status bebas transfer di akhir setiap musim jika dia mau, yang diklaim Barcelona telah berakhir pada 10 Juni lalu.
“Sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mengikuti prosedur yang sesuai dalam kasus ini, LaLiga tidak akan menjalankan proses visa sebelumnya agar pemain tersebut dikeluarkan dari federasi jika mereka sebelumnya belum membayar jumlah (630 juta poundsterling) dari klausul tersebut ,” ungkap pernyataan resmi LaLiga, dilansir Daily Mail. (Baca juga: AS Akan Merugi JikaJatuhkan Sanksi Terhadap India)
Pernyataan LaLiga semakin meningkatkan peluang Barca untuk mempertahankan pemain andalan mereka musim panas ini. Itu berarti Man City harus membayar klausul pelepasan 630 juta poundsterling atau mencapai kesepakatan transfer dengan Barca untuk mendatangkan Messi.
Efeknya bakal melebar. Itu dapat memengaruhi kesepakatan karena paket transfer keseluruhan Messi sekarang akan lebih besar mengingat gaji besar dan pembayaran hak citra. Messi diketahui berpenghasilan 63 juta poundsterling per tahun yang mencakup gaji pokok dan biaya hak citra.
Namun, bonus terkait kinerja dan perjanjian sponsor lainnya dapat membuat jumlah itu menjadi sekitar 94 juta poundsterling per tahun. Belum lagi jika pemain berusia 33 tahun itu memenangkan Ballon D'Or, beberapa trofi, atau mencetak rekor jumlah gol, dia bisa berpenghasilan lebih dari 110 juta poundsterling dalam satu musim.
Menurut pakar keuangan sepak bola Dr Robert Wilson dari Universitas Sheffield Hallam, situasi pandemi Covid-19 membuatnya sedikit ragu klub-klub Liga Primer tidak mampu membeli pemain besar terutama dari perspektif finansial saat ini. Kalaupun bergabung, Messi kemungkinan harus menerima pemotongan gaji. (Baca juga: Gubernur Anies Bikin Bank DKI Borong Penghargaan)
“Apa yang kami lihat di Liga Primer adalah klub-klub ingin lebih berhati-hati. Keuangan klub kemungkinan besar akan stabil karena efek Covid-19. Ini terlihat sangat riskan ketika Anda mulai membayar sejumlah besar uang untuk seorang pemain. Sepertinya klub-klub mendorong narasi yang lebih bertanggung jawab secara sosial,” kata Wilson.
Media-media Spanyol mengabarkan, Man City akan menawarkan kontrak lima tahun kepada Messi. Kontrak itu akan dibagi menjadi dua periode, tiga tahun dengan Man City di Liga Primer dan dua tahun dengan klub New York City FC di MLS yang juga menjadi milik City Football Group (CFG) selaku holding company Man City. (Baca: IndonesiaPanaskan Perang Drone Militer Masa Depan)
Nantinya, Messi akan mendapatkan 100 juta euro per musim sebelum pajak di Man City, dengan total nilai kontrak 750 juta euro selama lima tahun. Sisa dari jumlah tersebut akan menjadi bonus penandatanganan 250 juta euro untuk bergabung dengan New York City FC. Jenis perjanjian kontrak ini akan menghindari ancaman pelanggaran peraturan financial fair play (FFP).
Namun, hambatan lainnya adalah melalui pernyataan resminya, otoritas LaLiga tidak memperkenankan Messi pergi dengan status bebas transfer. Seperti diketahui, pemain berusia 33 tahun ini memiliki klausul dalam kontraknya yang menyatakan dia dapat pergi dengan status bebas transfer di akhir setiap musim jika dia mau, yang diklaim Barcelona telah berakhir pada 10 Juni lalu.
“Sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mengikuti prosedur yang sesuai dalam kasus ini, LaLiga tidak akan menjalankan proses visa sebelumnya agar pemain tersebut dikeluarkan dari federasi jika mereka sebelumnya belum membayar jumlah (630 juta poundsterling) dari klausul tersebut ,” ungkap pernyataan resmi LaLiga, dilansir Daily Mail. (Baca juga: AS Akan Merugi JikaJatuhkan Sanksi Terhadap India)
Pernyataan LaLiga semakin meningkatkan peluang Barca untuk mempertahankan pemain andalan mereka musim panas ini. Itu berarti Man City harus membayar klausul pelepasan 630 juta poundsterling atau mencapai kesepakatan transfer dengan Barca untuk mendatangkan Messi.
Efeknya bakal melebar. Itu dapat memengaruhi kesepakatan karena paket transfer keseluruhan Messi sekarang akan lebih besar mengingat gaji besar dan pembayaran hak citra. Messi diketahui berpenghasilan 63 juta poundsterling per tahun yang mencakup gaji pokok dan biaya hak citra.
Namun, bonus terkait kinerja dan perjanjian sponsor lainnya dapat membuat jumlah itu menjadi sekitar 94 juta poundsterling per tahun. Belum lagi jika pemain berusia 33 tahun itu memenangkan Ballon D'Or, beberapa trofi, atau mencetak rekor jumlah gol, dia bisa berpenghasilan lebih dari 110 juta poundsterling dalam satu musim.
Menurut pakar keuangan sepak bola Dr Robert Wilson dari Universitas Sheffield Hallam, situasi pandemi Covid-19 membuatnya sedikit ragu klub-klub Liga Primer tidak mampu membeli pemain besar terutama dari perspektif finansial saat ini. Kalaupun bergabung, Messi kemungkinan harus menerima pemotongan gaji. (Baca juga: Gubernur Anies Bikin Bank DKI Borong Penghargaan)
“Apa yang kami lihat di Liga Primer adalah klub-klub ingin lebih berhati-hati. Keuangan klub kemungkinan besar akan stabil karena efek Covid-19. Ini terlihat sangat riskan ketika Anda mulai membayar sejumlah besar uang untuk seorang pemain. Sepertinya klub-klub mendorong narasi yang lebih bertanggung jawab secara sosial,” kata Wilson.