Hamilton Terpaut Dua Kemenangan dari Schumacher
loading...
A
A
A
STAVELOT - Lewis Hamilton ternyata sempat merasa khawatir saat balapan pada Grand Prix (GP) Belgia, akhir pekan lalu. Pembalap Mercedes itu mengaku sedikit cemas mengenai ban sebelum menyentuh garis finis terdepan di balapan tersebut.
Hamilton unggul telak dari para pesaingnya di Sirkuit Spa-Francorchamps. Memulai dari pole position, pembalap Inggris itu mengakhiri balapan dengan keunggulan 8,448 detik dari rekan setimnya Valtteri Bottas di belakangnya dan berselisih 15,455 detik dari pembalap Red Bull Racing Max Verstappen yang berada di podium ketiga. (Baca: Indonesia Panaskan Perang Drone Militer di Masa Depan)
Kendati unggul cukup telak, Hamilton mengaku sempat khawatir bakal mengalami masalah ban seperti yang terjadi pada GP Inggris di balapan sebelumnya. Kala itu, pembalap berusia 35 tahun tersebut melewati lap terakhir hanya dengan tiga ban yang berfungsi, meski akhirnya bisa meraih kemenangan.
“Balapan hari ini tidak mudah dan ada beberapa momen yang membuat saya harus bekerja keras. Saya merasakan ban mobil bergetar pada tikungan terakhir dan suhu menurun pelan-pelan. Tidak peduli bagaimana berusaha, ketika ban anda rusak, temperatur pun akan menurun. Memang itu sempat menyulitkan, tetapi segalanya masih baik-baik saja,” kata Hamilton dilansir crash.
Kemenangan ini membuat Hamilton semakin mendekati rekor kemenangan terbanyak sepanjang masa yang dipegang Michael Schumacher dengan 91 kali. Kini juara dunia F1 enam kali itu sekarang telah menghasilkan kemenangan atau tinggal terpaut dua kemenangan dari rekor legenda F1 tersebut. (Baca juga: AS Akan Merugi Jika Jatuhkan Sanksi Terhadap India)
Dengan tambahan poin penuh ini, Hamilton kian mengukuhkan posisinya di puncak klasemen sementara pembalap Formula One (F1) 2020. Dia mengoleksi 157 poin hasil lima kali menang dan enam kali naik podium. Capaian itu unggul 47 angka dari Verstappen yang berada di posisi kedua.
Sementara itu, Tim Scuderia Ferrari kembali mendapatkan hasil buruk di GP Belgia. Pembalapnya, Sebastian Vettel, pun mengaku sama sekali tak terkejut jika dirinya dan rekan setimnya Charles Leclerc kalah telak saat balapan. Menurutnya, performa Ferrari SF1000 tidak menunjukkan tanda-tanda bisa bersaing di atas lintasan.
Buktinya, Vettel dan Leclerc tampil jauh dari harapan di Sirkuit Spa-Francorchamps. Keduanya masing-masing hanya pasrah menyelesaikan balapan tanpa mendapatkan poin setelah finis di posisi 13 dan 14. Vettel pun mengaku tak kaget dengan hal itu. Bahkan, pembalap asal Jerman tersebut menyebut hasil itu memang mencerminkan performa mobil Ferrari. (Lihat videonya: Seorang Pemuda Jadi Korban Penembakan di Jakarta Utara)
“Hasil ini gambaran nyata hal yang bisa dilakukan mobil ini. Saya dan Leclerc sudah berusaha memperbaiki situasi. Memang hasilnya tak sesuai harapan, tetapi ini bukan balapan pertama dan kualifikasi pertama mobil Ferrari seperti ini,” ungkapnya.
Setelah ini, Vettel berharap timnya bisa memperbaiki masalah yang dihadapinya. Apalagi balapan berikutnya akan berlangsung di markas Ferarri, yaitu Sirkuit Monza, Italia, 6 September nanti. Tim Kuda Jingkrak pasti tidak ingin dipermalukan para rivalnya nanti. (Raikhul Amar)
Hamilton unggul telak dari para pesaingnya di Sirkuit Spa-Francorchamps. Memulai dari pole position, pembalap Inggris itu mengakhiri balapan dengan keunggulan 8,448 detik dari rekan setimnya Valtteri Bottas di belakangnya dan berselisih 15,455 detik dari pembalap Red Bull Racing Max Verstappen yang berada di podium ketiga. (Baca: Indonesia Panaskan Perang Drone Militer di Masa Depan)
Kendati unggul cukup telak, Hamilton mengaku sempat khawatir bakal mengalami masalah ban seperti yang terjadi pada GP Inggris di balapan sebelumnya. Kala itu, pembalap berusia 35 tahun tersebut melewati lap terakhir hanya dengan tiga ban yang berfungsi, meski akhirnya bisa meraih kemenangan.
“Balapan hari ini tidak mudah dan ada beberapa momen yang membuat saya harus bekerja keras. Saya merasakan ban mobil bergetar pada tikungan terakhir dan suhu menurun pelan-pelan. Tidak peduli bagaimana berusaha, ketika ban anda rusak, temperatur pun akan menurun. Memang itu sempat menyulitkan, tetapi segalanya masih baik-baik saja,” kata Hamilton dilansir crash.
Kemenangan ini membuat Hamilton semakin mendekati rekor kemenangan terbanyak sepanjang masa yang dipegang Michael Schumacher dengan 91 kali. Kini juara dunia F1 enam kali itu sekarang telah menghasilkan kemenangan atau tinggal terpaut dua kemenangan dari rekor legenda F1 tersebut. (Baca juga: AS Akan Merugi Jika Jatuhkan Sanksi Terhadap India)
Dengan tambahan poin penuh ini, Hamilton kian mengukuhkan posisinya di puncak klasemen sementara pembalap Formula One (F1) 2020. Dia mengoleksi 157 poin hasil lima kali menang dan enam kali naik podium. Capaian itu unggul 47 angka dari Verstappen yang berada di posisi kedua.
Sementara itu, Tim Scuderia Ferrari kembali mendapatkan hasil buruk di GP Belgia. Pembalapnya, Sebastian Vettel, pun mengaku sama sekali tak terkejut jika dirinya dan rekan setimnya Charles Leclerc kalah telak saat balapan. Menurutnya, performa Ferrari SF1000 tidak menunjukkan tanda-tanda bisa bersaing di atas lintasan.
Buktinya, Vettel dan Leclerc tampil jauh dari harapan di Sirkuit Spa-Francorchamps. Keduanya masing-masing hanya pasrah menyelesaikan balapan tanpa mendapatkan poin setelah finis di posisi 13 dan 14. Vettel pun mengaku tak kaget dengan hal itu. Bahkan, pembalap asal Jerman tersebut menyebut hasil itu memang mencerminkan performa mobil Ferrari. (Lihat videonya: Seorang Pemuda Jadi Korban Penembakan di Jakarta Utara)
“Hasil ini gambaran nyata hal yang bisa dilakukan mobil ini. Saya dan Leclerc sudah berusaha memperbaiki situasi. Memang hasilnya tak sesuai harapan, tetapi ini bukan balapan pertama dan kualifikasi pertama mobil Ferrari seperti ini,” ungkapnya.
Setelah ini, Vettel berharap timnya bisa memperbaiki masalah yang dihadapinya. Apalagi balapan berikutnya akan berlangsung di markas Ferarri, yaitu Sirkuit Monza, Italia, 6 September nanti. Tim Kuda Jingkrak pasti tidak ingin dipermalukan para rivalnya nanti. (Raikhul Amar)
(ysw)